Antisipasi Bencana, Jawa Barat Siapkan Rp 75 Miliar  

Kamis, 11 Februari 2016 05:09 WIB

Warga membersihkan sungai dari material rumahnya yang jebol akibat banjir bandang dan lumpur di Kampung Cijotang, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 10 Februari 2016. Beruntung tak ada korban jiwa dalam peristiwa banjir bandang ini. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan mengaku sudah menyiapkan Rp 75 miliar dalam Pos Dana Tidak Terduga untuk mengantisipasi ancaman bencana tahun ini.

“Tiap tahun harus disediakan, jangan sampai ada bencana yang membutuhkan anggaran, enggak ada anggarannya,” kata Ahmad Heryawan di Bandung, Rabu, 10 Februari 2016.

Aher, sapaan Ahmad Heryawan, mengatakan dana serupa juga disediakan oleh setiap pemerintah kabupaten/kota untuk mengantisipasi kemungkinan bencana alam. “Kabupaten/kota juga punya dana yang sama, kalau kekurangan, baru disuntik dari provinsi,” katanya.

Menurut Aher, mitigasi menghadapi ancaman bencana memasuki puncak musim hujan ini terus dilakukan. Pemerintah Jawa Barat menyiapkan langkah antisipasi bermodal peta rawan bencana dari Badan Geologi setiap bulannya.

“Kejadiannya tidak tahu kapan, yang penting siap menghindarkan diri dari kawasan rawan,” katanya. Dia mengklaim kejadian bencana di awal tahun ini relatif lebih sedikit dibandingkan periode yang sama tahun lalu. “Justru Sumatera Barat agak parah sekarang. Mudah-mudahan cepat selesai.”

Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat Budiman mengatakan, pada Februari ini, wilayah Jawa Barat mulai memasuki musim hujan dengan intensitas cukup tinggi. “Sekarang sudah masuk dalam kondisi siaga darurat rawan longsor dan banjir,” katanya.

Menurut Budiman, semua kabupaten/kota di Jawa Barat juga sudah menetapkan situasi serupa mengikuti penetapan kondisi siaga darurat yang dituangkan dalam Surat Keputusan Gubernur terhitung sejak 4 Januari 2016 sampai 4 April 2016. “Yang jelas ancaman bencananya banjir, longsor, dan puting beliung,” katanya.

Sepanjang bulan ini, kata Budiman, sudah terjadi sejumlah bencana banjir dan longsor di beberapa titik di antaranya di Bandung Barat, Kabupaten Bandung, Tasikmalaya, Indramayu, Sumedang, dan Garut. Longsor juga terjadi di sejumlah ruas jalan di Jawa Barat.

“Umumnya daerah Jawa Barat bagian selatan dan bagian tengah itu lokasi rawan longsor,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Edy S Nasution mengatakan sekitar 250 kepala keluarga sempat mengungsi akibat bencana banjir yang terjadi akibat jebolnya tanggul anak Sungai Cimanuk, Kecamatan Cantigi, Indramayu, Ahad, 7 Februari 2016.

Menurut Edy, sejumlah lokasi di Jawa Barat yang menjadi langganan banjir di antaranya di Kabupaten Bandung seperti Dayeuhkolot dan sejumlah ruas di sepanjang Sungai Citarum. “Memang sudah mulai naik, tapi banjir di situ akan rutin sepanjang tahun selama kolam retensi di Cieunteung floodway belum jadi,” ujarnya.

AHMAD FIKRI

Berita terkait

BNPB Salurkan Dana Siap Pakai Rp 2,5 Miliar untuk Banjir di Sulawesi Selatan

3 jam lalu

BNPB Salurkan Dana Siap Pakai Rp 2,5 Miliar untuk Banjir di Sulawesi Selatan

BNPB menyalurkan dana siap pakai sebesar Rp 2,15 miliar kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan untuk penanganan darurat banjir dan tanah

Baca Selengkapnya

BNPB Kirim Helikopter dan Pesawat Caravan untuk Bantu Korban Banjir di Sulawesi Selatan

4 jam lalu

BNPB Kirim Helikopter dan Pesawat Caravan untuk Bantu Korban Banjir di Sulawesi Selatan

BNPB minta masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi curah hujan, khususnya pada wilayah yang masih terdampak banjir dan tanah longsor.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir Wajo Renggut Satu Warga

5 jam lalu

BNPB: Banjir Wajo Renggut Satu Warga

Lebih dari 3.800 unit rumah terdampak banjir di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Dua Dusun Sempat Terisolir Banjir di Kabupaten Enrekang, BNPB Ingatkan Risiko Longsor Susulan

23 jam lalu

Dua Dusun Sempat Terisolir Banjir di Kabupaten Enrekang, BNPB Ingatkan Risiko Longsor Susulan

Banjir dan longsor melanda Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, sejak Jumat dinihari lalu. Diipicu hujan intensitas tinggi pada 04.00 WITA.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir dan Longsor di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan, Dua Dusun Masih Terisolir

23 jam lalu

BNPB: Banjir dan Longsor di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan, Dua Dusun Masih Terisolir

Berdasarkan informasi BNPB, dua desa masih terisolir akibat banjir dan longsor di Kabupaten Enrekang, Provinsi Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Zero Delta Q Akan Jadi Gagasan Indonesia di World Water Forum ke-10, Apa Itu?

23 jam lalu

Zero Delta Q Akan Jadi Gagasan Indonesia di World Water Forum ke-10, Apa Itu?

Indonesia akan mengusulkan penerapan kebijakan Zero Delta Q sebagai solusi pengendalian banjir dalam World Water Forum ke-10.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

1 hari lalu

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

Terpopuler: Perjalanan bisnis sepatu Bata yang sempat berjaya hingga akhirnya tutup, kawasan IKN kebanjiran.

Baca Selengkapnya

Banjir Selutut Orang Dewasa Menggenangi Sepaku, Begini Penjelasan Otorita IKN

2 hari lalu

Banjir Selutut Orang Dewasa Menggenangi Sepaku, Begini Penjelasan Otorita IKN

Juru Bicara Otorita IKN Troy Pantouw membenarkan banjir menggenangi Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kaltim, Jumat, 3 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

2 hari lalu

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

Kabupaten Luwu turut dilanda banjir dan longsor akibat hujan sejak Jumat dinihari, 3 Mei 2024. BNPB melaporkan 14 warga lokal meninggal dunia.

Baca Selengkapnya

33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

2 hari lalu

33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

Banjir merendam 33 desa di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan pada Jumat, 3 Mei 2024, pukul 03.03 WITA.

Baca Selengkapnya