Aburizal Bantah US$ 30 Juta Kompensasi Kasus Buyat

Reporter

Editor

Jumat, 17 Februari 2006 15:27 WIB

TEMPO Interaktif, Manado: Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Aburizal Bakrie, mengatakan, dana US$ 30 juta dari PT. Newmont Minahasa Raya untuk pembangunan berkelanjutan setelah perusahaan penambang emas ini beroperasi di Messel, Ratototok, Sulawesi Utara. "Bukan (untuk) kompensasi karena pencemaran," katanya hari ini di Manado, Sulawesi Utara, setelah meninjau beberapa lokasi banjir di provinsi itu.Ia menjelaskan, dana itu terutama bagi warga di lingkar tambang Newmont. Mengenai keputusan pemerintah tak meneruskan gugatan terhadap Newmont, Aburizal mengatakan pemerintah hanya akan merugi. "Bagaimana kalau kita gugat, terus kalah lagi, kan rugi.” Ia pun menampik anggapan perjanjian pemerintah-Newmont sebagai kompensasi pencabutan pengajuan banding kasus pencemaran Buyat. Pemerintah, Kamis lalu, meneken goodwill agreement dengan Newmont. Penandatanganan dilakukan oleh Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Aburizal Bakrie, dan Wakil Presiden Newmont, Robert Gallagher. Newmont menyerahkan dana US$ 30 juta untuk membangun lingkungan tambang di Buyat.Menurut Aburizal, perjanjian itu disetujui warga sekitar tambang di tiga kabupaten yakni Minahasa, Minahasa Selatan, dan Bolaang Mongondow. Selanjutnya, dana dikelola oleh yayasan yang dipimpin Kementerian Perekonomian.Ahmad Alheid

Berita terkait

Sebanyak 519 Anak Jakarta Timur Tercatat Pakai Vaksin Palsu  

26 Juli 2016

Sebanyak 519 Anak Jakarta Timur Tercatat Pakai Vaksin Palsu  

Dalam rapat tersebut, perwakilan Ikatan Dokter Anak menegaskan kesiapannya memantau tumbuh-kembang anak korban vaksin palsu.

Baca Selengkapnya

Asian Games Tak Kunjung Siap, Megawati Tegur Puan Maharani  

7 Desember 2015

Asian Games Tak Kunjung Siap, Megawati Tegur Puan Maharani  

Megawati kecewa lantaran Puan, selaku menteri terkait, belum bisa memberikan kepastian soal perhelatan Asian Games 2018.

Baca Selengkapnya

Kasus Dokter Andra, Menteri Puan: Ini Pengalaman Pahit!

13 November 2015

Kasus Dokter Andra, Menteri Puan: Ini Pengalaman Pahit!

Belajar dari kasus dokter Andra, Puan berharap perbaikan transportasi di daerah terpencil, seperti harapan Jokowi, bisa terlaksana.

Baca Selengkapnya

Puan Menteri, Agung Laksono: Kantor Lebih Feminin  

28 Oktober 2014

Puan Menteri, Agung Laksono: Kantor Lebih Feminin  

Agung memuji proses transisi sebagai hal positif.

Baca Selengkapnya

Dua Kapal Peserta Sail Raja Ampat Diberangkatkan  

8 Agustus 2014

Dua Kapal Peserta Sail Raja Ampat Diberangkatkan  

Ratusan anggota Pramuka selama pelayaran dibekali dan diperkenalkan kepada wawasan kebangsaan, kesadaran bela negara, dan kemaritiman.

Baca Selengkapnya

3 Provinsi Ini Cepat Sejahtera  

10 Juli 2014

3 Provinsi Ini Cepat Sejahtera  

Penilaian ini menggunakan Indeks Kesejahteraan Rakyat sebagai indikator. Papua Barat, Papua, dan Sulawesi Barat.

Baca Selengkapnya

Agung Laksono: El Nino Picu Kekeringan Parah

24 Juni 2014

Agung Laksono: El Nino Picu Kekeringan Parah

Pantauan satelit NOAA18 pada 22 Juni 2014 memperlihatkan 120 sebaran titik panas di sejumlah provinsi.

Baca Selengkapnya

Besok, CT Panggil Freeport dan Newmont

27 Mei 2014

Besok, CT Panggil Freeport dan Newmont

"Prioritas saya akan coba bereskan di sektor mineral dan oil
gas," kata Chairul.

Baca Selengkapnya

Agung Persilakan KPK Selidiki Kartel Beras Miskin  

7 April 2014

Agung Persilakan KPK Selidiki Kartel Beras Miskin  

Penyusunan harga pembelian beras tidak transparan, akuntabel, dan salah memberikan insentif bagi pengusaha.


Baca Selengkapnya

Ramai Kasus Satinah, Pemerintah Tetap Kirimkan TKI  

28 Maret 2014

Ramai Kasus Satinah, Pemerintah Tetap Kirimkan TKI  

Agung Laksono menilai tidak fair jika karena ulah segelintir TKI maka pemerintah memberlakukan moratorium.

Baca Selengkapnya