Badai Corentin di Australia Berdampak di Cilacap  

Reporter

Senin, 25 Januari 2016 16:44 WIB

Seorang pria berjalan setelah badai musim salju tiba di Washington, Amerika Serikat, 23 Januari 2016. Amerika Serikat kembali diterjang badai salju pada Jumat (22/1) yang membawa salju setinggi 61 cm. REUTERS/Carlos Barria

TEMPO.CO, Cilacap - Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Cilacap Teguh Wardoyo mengatakan badai Corentin yang muncul di Samudra Hindia barat Australia mempengaruhi kondisi cuaca di wilayah Jawa Tengah bagian selatan.

Badai yang muncul sejak pekan lalu tersebut, kata Teguh, meningkatkan kecepatan angin yang bertiup di atas wilayah Jawa tengah selatan. “Berdasarkan laporan yang kami terima, angin kencang yang dipicu oleh badai itu memporakporandakan sejumlah wilayah di Cilacap dan Banyumas," kata Teguh di Cilacap, Senin, 25 Januari 2016.

Baca Juga: Badai Salju Mulai Reda, Amerika Serikat Bersih-bersih

Menurut dia, karakteristik angin kencang yang dipicu oleh badai berbeda dengan angin puting beliung. Angin kencang yang dipicu oleh badai ini cenderung merata di sejumlah daerah, sedangkan angin puting beliung bersifat lokal.

Pengaruh badai Corentin terhadap kondisi cuaca di wilayah Jawa Tengah selatan diperkirakan mulai melemah karena badai tersebut telah bergerak ke arah selatan dengan kecepatan maksimum 40 knot menjauhi wilayah perairan selatan Indonesia.

Kendati demikian, kata Teguh, saat ini di Samudra Hindia barat daya Sumatra muncul daerah pusat tekanan rendah. "Mungkin cuaca mendung seperti yang terjadi saat ini juga akibat pengaruh tekanan rendah itu. Kami akan terus pantau perkembangan low pressure tersebut, apakah akan menjadi bibit badai atau tidak," katanya.

Angin kencang yang dipicu oleh badai Corentin merusak sejumlah rumah di Desa Karangmangu, Kecamatan Kroya, Cilacap, pada Minggu, 24 Januari sekitar pukul 14.30 WIB. Rumah milik Maryam, warga Desa Paberasan, Kecamatan Sampang, Cilacap, rusak berat akibat tertimpa pohon albasia yang tumbang saat terjadi angin kencang pada hari itu. Beberapa rumah juga rusak ringan karena tertimpa pohon.

Sehari sebelumnya, angin kencang di Desa Cirahab, Kecamatan Lumbir, Banyumas, dan Desa Panusupan, Kecamatan Karangreja, Purbalingga, juga merusak beberapa rumah.

ANTARA


Berita terkait

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

2 jam lalu

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.

Baca Selengkapnya

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

5 jam lalu

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

BMKG mengawasi kondisi muka air di sekitar pulau Gunung Ruang secara ketat. Antisipasi jika muncul tsunami akibat luruhan erups.

Baca Selengkapnya

Hari Pertama Mei 2024, BMKG Perkirakan Sebagian Jakarta Hujan Saat Siang

8 jam lalu

Hari Pertama Mei 2024, BMKG Perkirakan Sebagian Jakarta Hujan Saat Siang

Jakarta diprediksi cenderung berawan hari ini, Rabu, 1 Mei 2024. Sejumlah wilayah berpeluang hujan siang nanti.

Baca Selengkapnya

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

15 jam lalu

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

BMKG mencatat kejadian gempa bumi dengan kekuatan M5,5 di wilayah Maluku Utara. Pusat gempa di laut, dipicu deformasi batuan Lempeng Laut Maluku.

Baca Selengkapnya

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

1 hari lalu

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

Lokasi sumber gempa lebih dekat dengan daratan sehingga potensi untuk merusak lebih besar

Baca Selengkapnya

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

1 hari lalu

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

Wilayah Garut, Cianjur, Tasikmalaya, Pangandaran dan Sukabumi memiliki sejarah kejadian gempa bumi yang sering terulang sejak tahun 1844.

Baca Selengkapnya

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

1 hari lalu

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

Gempa bumi seperti yang terjadi di Garut, menurut BMKG sering disusul dengan bencana lainnya seperti tanah longsor, pohon tumbang, bahkan tsunami.

Baca Selengkapnya

BMKG Prakirakan Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan Tebal Hingga Hujan Ringan

1 hari lalu

BMKG Prakirakan Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan Tebal Hingga Hujan Ringan

BMKG memprakirakan cuaca Jakarta hari ini, 30 April 2024, berawan tebal hingga hujan ringan.

Baca Selengkapnya

Cuaca Jakarta dan Sekitarnya Sama Cerah Berawan Pagi Ini, Bagaimana Siang dan Malam?

1 hari lalu

Cuaca Jakarta dan Sekitarnya Sama Cerah Berawan Pagi Ini, Bagaimana Siang dan Malam?

Prediksi cuaca dari BMKG menyebut Jabodetabek seluruhnya cerah berawan pada pagi ini, Kamis 30 April 2024.

Baca Selengkapnya

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

1 hari lalu

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.

Baca Selengkapnya