Bahrun Naim Disebut Gagas Komunitas Underground Satu Jari
Editor
Juli Hantoro
Jumat, 15 Januari 2016 19:03 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Muhammad Bahrun Naim yang diduga menjadi otak serangan teror di kawasan Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, kabarnya pernah menjadi penggagas komunitas musik underground Satu Jari.
"Dia itu pernah menggagas komunitas underground Satu Jari," kata Kurnia Widodo, bekas narapidana kasus kepemilikan senjata kelompok Cibiru di Bandung, Jumat, 15 Januari 2016. Kurnia mengetahui hal itu saat pernah bersama dalam satu sel dengan Bahrun Naim di Markas Polda Metro Jaya.
Pernyataan Kurnia ini dibantah oleh Muhammad Hariadi Nasution, penggagas komunitas undeground Satu Jari yang asli. "Saya satu-satunya penggagas Satu Jari," kata Hariadi saat dihubungi pada Sabtu, 16 Januari 2016. Hariadi mengatakan komunitas tersebut dibentuk tahun 2010 atas idenya sendiri. Ia sendiri mengaku tidak mengenal Bahrun Naim. (Lihat bantahan selengkapnya di sini)
Menurut Kurnia, saat Bahrun ditahan di Polda Metro Jaya karena kasus kepemilikan amunisi pada 2010, ia pernah melihat Bahrun dijenguk oleh orang-orang berpenampilan mirip anak punk. Bahkan, kata Kurnia, pada saat itu kelompok itulah yang menjadi penjenguk pertama Bahrun.
"Jadi waktu pertama ia ditahan di Polda Metro Jaya, orang yang pertama jenguk dia adalah anak-anak dari komunitas itu. Mereka pada pake anting," ujarnya.
Terkait dengan isu yang santer bahwa Bahrun menjadi otak aksi teror kemarin, Kurnia mengatakan, hal itu bisa saja terjadi. Pasalnya, dalam paham kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), ada pemahaman untuk menunjukkan ketauhidan. Para pengikut ISIS diwajibkan harus mengetahui musuh mereka. Dan itu harus dibuktikan dengan serangan. "Itu bisa saja terjadi," katanya.
Saat ini, menurut Kurnia, Bahrun sedang berada di Suriah untuk memenuhi panggilan kewajiban hijrah mendukung daulah. "Dari foto-fotonya dia berada di Suriah," ujarnya.
SIMAK: Bahrun Naim Ngeblog, Sebut Serangan Paris Inspiratif
Bahrun, ujar Kurnia, merupakan orang yang cerdas. Lulusan jurusan Teknik Informatika Universitas Negeri Sebelas Maret Solo tersebut sempat membuka usaha warnet dan menjual barang elektronik di internet.
"Dia punya istri dua. Istri pertama orang HTI dan yang kedua orang ISIS," kata Kurnia.
Bahrun Naim, lelaki asal Pasar Kliwon Solo, pernah masuk bui terkait dengan aksi terorisme dan kepemilikan amunisi secara ilegal. Ia pernah dibui gara-gara aksi itu pada 2011. Setelah bebas pada 2014, Bahrun Naim berangkat ke Suriah dan bergabung dengan Raqaa. Kemarin Kapolda Metro Jaya Inspektur Tito Karnavian menyebut Bahrun Naim berada di balik serangan teror bom dan penembakan di kawasan Sarinah dan Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis, 14 Januari 2016.
IQBAL T. LAZUARDI S
Catatan Koreksi: Pada Sabtu, 16 Januari 2016, pukul 10.00 WIB, kami menambahkan satu alinea bantahan dari Muhammad Hariadi Nasution, penggagas komunitas undeground Salam Satu Jari, yang menyatakan bahwa Bahrun Naim bukan penggagas komunitas tersebut. Kami juga mengubah judul dan beberapa bagian dari berita ini yang mengindikasikan bahwa keterangan tentang Bahrun sebagai penggagas komunitas musik ini hanya merupakan klaim sepihak dari rekannya.