Dewan Nasional Walhi: Jangan Anggap Remeh Ledakan Petrokimia
Reporter
Editor
Selasa, 7 Februari 2006 13:47 WIB
TEMPO Interaktif, Surabaya: Ledakan di pabrik PT Petrokimia Gresik yang memproduksi amonia untuk bahan urea Ahad lalu memang tidak menimbulkan kerusakan parah. Namun Anggota Dewan Nasional Walhi (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia), Syafruddin Ngulma Simeulue, memperingatkan agar tidak boleh dianggap remeh karena bukan kali pertama terjadi.Menurut Syafrudin, Petrokimia Gresik adalah sebuah industri yang menggunakan dan memproduksi bahan kimia. Meski industri itu menggunakan teknologi tinggi, tetap saja di sana terpendam resiko yang tinggi pula. "Selain kebakaran dan ledakan, resiko bakal menyebarnya bahan-bahan kimia yang mematikan ke udara Gresik dan sekitarnya juga besar," katanya, Selasa (6/2).Syafruddin melihat ledakan yang mengakibatkan dua karyawan luka ini dikarenakan tidak berfungsinya sistem kontrol internal. Apalagi, dalam lima tahun terakhir ledakan pernah terjadi sebanyak tiga kali. Selain itu, dia menambahkan, ledakan itu juga menunjukkan tidak adanya pengawasan eksternal, terutama dari institusi yang mengeluarkan perijinan."Mestinya, setelah beberapa kali terjadi ledakan, Badan Pengendali Dampak Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur melakukan audit lingkungan," katanya. Ini untuk mengetahui titik lemah dalam kinerja perusahaan, terutama dalam hal pengelolaan resiko dan keamanan lingkungan. "Jika tidak ada pengawasan, patut diduga adanya penyalahgunaan kewenangan untuk kepentingan uang atau yang lain," ujarnya.Ia juga mengingatkan, ledakan ini mengancam keselamatan warga di sekitar pabrik. Membiarkan warga dalam keadaan diliputi rasa tidak aman adalah salah satu bentuk pelanggaran hak asasi manusia. "Jika Pemerintah Kabupaten Gresik membiarkan ini berlarut-larut, maka ia dapat digugat melakukan pelanggaran HAM," katanya. Sunudyantoro