TEMPO Interaktif, Semarang: Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang terpaksa mengevakuasi 23 pasiennya karena ruang rawat inap mereka terendam banjir sejak Jumat. Dari jumlah tersebut, 20 pasien dievakuasi ke ruangan di lantai yang lebih tinggi rumah sakit tersebut. Sebelumnya, mereka adalah pasien yang dirawat di ruang ICU, ruang bedah, ruang Baiturrahman, Baitussalam, Al-rijal dan Annisa. Rumah sakit yang sama mengevakuasi tiga pasien ke Rumah Sakit Kariadi Semarang karena ketiganya harus segera menjalani operasi. "Dokter yang harus melakukan operasi tidak bisa masuk rumah sakit karena banjir," kata Herry Purbantoro, Direktur Rumah Sakit Islam Sultan Agung, kepada Tempo, Minggu (29/1). Proses evakuasi dibantu oleh Tim SAR Daerah Jawa Tengah, dengan menggunakan perahu karet. Sebagian dokter tidak bisa masuk karena lokasi rumah sakit terletak di Jalan Raya Kaligawe Semarang, salah satu daerah yang paling parah terendam banjir. Banjir menggenangi rumah sakit tersebut sampai 50 centimeter. Saat ini, banjir sudah menyurut, dan hanya menggenangi halaman. Karena banjir, sekitar 120 pasien memutuskan pulang lebih dini atau pindah ke rumah sakit lain. Saat ini, tinggal 78 pasien yang masih menginap. Saat ini, Jalan Raya Kaligawe masih terendam banjir hampir satu meter. Hanya bus dan truk yang berani melintas. "Namun mobil ambulans kami tetap akan menjemput pasien yang membutuhkan bantuan," kata Herry. sohirin