Prabowo Minta Gerindra Tegakkan Etika Kasus Setya Novanto

Reporter

Editor

Sugiharto

Rabu, 16 Desember 2015 14:07 WIB

Para petinggi Koalisi Merah Putih (KMP), Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto (kanan) didampingi Ketua Umum Partai Golkar kubu Musyawarah Nasional Bali Aburizal Bakrie (tengah) dan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (kiri) usai melakukan pertemuan di Jakarta, 3 September 2015. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya Prabowo Subianto memberikan arahan khusus kepada Fraksi Gerindra di Dewan Perwakilan Rakyat menyangkut putusan sidang etik Majelis Kehormatan Dewan terhadap Ketua DPR Setya Novanto yang sedianya diambil hari ini, 16 Desember 2015.

Prabowo memerintahkan Gerindra agar mendukung penegakan etika dalam kasus Setya Novanto yang meminta saham kepada bos PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin pada 8 Juni 2015. Instruksi itu menurut informasi yang diperoleh Tempo, disampaikan kemarin malam, Selasa, 15 Desember 2015.

Politikus Gerindra, Desmond Junaidi Mahesa, membenarkan adanya permintaan Prabowo itu. “Itu hanya imbauan untuk pihak yang mengadili agar mereka melakukan tugas sesuai prosedur,” kata Desmond saat dihubungi pada Rabu, 16 Desember 2015.

Wakil Ketua Komisi Hukum itu menjelaskan, Prabowo meminta MKD yang akan mengambil putusan dugaan pelanggaran etika Setya tersebut bisa menjaga nama baik DPR. “Beliau minta Setya diadili sesuai norma dan tata tertib yang seharusnya, tak boleh ragu.”

Desmond mengklaim sepanjang sidang MKD, perwakilan Gerindra memang lebih banyak menggarisbawahi masalah prosedur. “Agar sidang berjalan seperti yang seharusnya, kalau Setya memang salah, ya dibilang salah. Begitu pun kalau sebaliknya,” ucapnya.

Wakil Ketua MKD dari Fraksi Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, belum bisa memberikan penjelasannya. Kepada Tempo, Sufmi mengaku sibuk menyiapkan berita acara untuk sidang etik Setya Novanto. Itu sebabnya, dia belum mau menjawab pertanyaan soal instruksi Prabowo tadi.

Sebelumnya, anggota MKD dari Gerindra, Supratman, menyatakan akan meminta MKD mengabaikan keterangan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said serta Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan dalam menentukan putusan. Menurut dia, keduanya bukan saksi kejadian. "Saksi itu orang yang melihat, mendengar, dan merasa secara langsung," kata Supratman, Selasa, 15 Desember 2015. "Luhut dan Sudirman tak hadir dalam pertemuan."

Supratman ingin putusan MKD harus berdasarkan bukti dan keterangan yang bernilai hukum. Maka putusan MKD akan bertumpu pada isi rekaman PT Freeport Indonesia serta kesaksian Setya dan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin.

YOHANES PASKALIS


Berita terkait

5 Dosa Politik Taufik pada Prabowo Subianto dan Partai Gerindra

8 Juni 2022

5 Dosa Politik Taufik pada Prabowo Subianto dan Partai Gerindra

Politikus senior M Taufik dipecat dari Gerindra karena dinilai telah membuat dosa politik dan pembangkangan pada partai dan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Gerindra Berkukuh Dorong Prabowo Nyapres Lagi di Pilpres 2024

8 Juni 2022

Gerindra Berkukuh Dorong Prabowo Nyapres Lagi di Pilpres 2024

Politisi Partai Gerindra menegaskan partainya tetap kukuh mendorong Ketua Umum Prabowo Subianto maju kembali sebagai calon presiden pada Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Riza Patria Akan Patuh Keputusan DPP Gerindra Soal Pemecatan Taufik

8 Juni 2022

Riza Patria Akan Patuh Keputusan DPP Gerindra Soal Pemecatan Taufik

Pemecatan resmi Muhammad Taufik bakal ditentukan DPP Partai Gerindra.

Baca Selengkapnya

Taufik Akan Pindah ke Partai Berideologi Nasionalis setelah Dipecat Gerindra

7 Juni 2022

Taufik Akan Pindah ke Partai Berideologi Nasionalis setelah Dipecat Gerindra

Politikus senior Gerindra Muhammad Taufik mengatakan jika harus bergeser, maka akan mencari partai yang nasionalis.

Baca Selengkapnya

Gerindra Jakarta: Pemecatan M Taufik Baru Rekomendasi, Belum Diputuskan

7 Juni 2022

Gerindra Jakarta: Pemecatan M Taufik Baru Rekomendasi, Belum Diputuskan

Ahmad Riza Patria mengungkapkan, pemecatan M Taufik dari partai barurekomendasi dari Majelis Kehormatan Partai Gerindra.

Baca Selengkapnya

Kontroversi Taufik, Akan Mundur dari Gerindra Demi Anies Baswedan Jadi Capres

2 Juni 2022

Kontroversi Taufik, Akan Mundur dari Gerindra Demi Anies Baswedan Jadi Capres

Politikus senior Partai Gerindra DKI Jakarta Muhammad Taufik akan mundur dari partainya demi bisa mendukung Anies Baswedan.

Baca Selengkapnya

Hadiri Pelantikan Penggantinya, Taufik Gerindra: Enggak Ada yang Istimewa

2 Juni 2022

Hadiri Pelantikan Penggantinya, Taufik Gerindra: Enggak Ada yang Istimewa

Mohamad Taufik dari Partai Gerindra menyatakan penggantiannya dari kursi Wakil Ketua DPRD DKI sebagai hal biasa.

Baca Selengkapnya

Prabowo Subianto Siapkan Sikap Politik terhadap Jokowi-Maruf

9 Oktober 2019

Prabowo Subianto Siapkan Sikap Politik terhadap Jokowi-Maruf

Sikap Prabowo Subianto akan disampaikan saat Rakernas Partai Gerindra 17 Oktober 2019.

Baca Selengkapnya

Mulan Jameela Gugat Gerindra, Peserta Sidang Belum Komplit

22 Juli 2019

Mulan Jameela Gugat Gerindra, Peserta Sidang Belum Komplit

Persidangan gugatan kader Partai Gerindra, termasuk penyanyi Mulan Jameela, sebelumnya ditunda.

Baca Selengkapnya

Cawagub DKI, PKS-Gerindra Setor Nama ke Anies 11 Februari 2019

21 Januari 2019

Cawagub DKI, PKS-Gerindra Setor Nama ke Anies 11 Februari 2019

PKS dan Gerindra sepakat akan menyedorkan dua nama cawagub DKI kepada Gubernur Anies Baswedan pada 11 Februari 2019.

Baca Selengkapnya