Setahun Jokowi, Komnas HAM: 700 Lebih Rakyat Papua Teraniaya  

Sabtu, 12 Desember 2015 11:41 WIB

Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai. ANTARA FOTO/Dhoni Setiawan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Tim Audit Hak Asasi Manusia Papua Komisi Nasional HAM Natalius Pigai mengatakan Presiden Joko Widodo belum mampu menangani pelanggaran HAM yang terjadi di Papua selama satu tahun kepemimpinannya. Komnas HAM mencatat masih banyak kekerasan, pembiaran, dan ketimpangan kesejahteraan yang terjadi di Pulau Cenderawasih tersebut. Janji dan program Jokowi bagi Papua belum ada yang terwujud.

"‎Hasil pantauan situasi HAM di Papua, lebih dari 700 orang ditangkap, dianiaya, dan disiksa di bawah kepemimpinan Jokowi," kata Natalius melalui pesan pendek, Sabtu, 12 Desember 2015.

Natalius mengatakan sangat kecewa karena Jokowi tak menunjukkan sikap mendukung penegakan HAM di Papua dalam peringatan Hari HAM Sedunia lalu.‎ Padahal, menurut dia, situasi memprihatinkan dan tidak mengenakkan masih terjadi hingga saat ini.

Komnas HAM mencatat ada 60 anak di Kabupaten Nduga meninggal secara misterius tanpa penanganan lanjutan. Sejumlah kekerasan dan bentrok antarwarga atau dengan aparat penegak hukum masih kerap terjadi, seperti penembakan dan pembunuhan aktivis di Kabupaten Yahukimo (20 Maret 2015); penembakan di Kabupaten Dogiyai (25 Juni 2015); bentrok di Kabupaten Tolikara (17 Juli 2015); penembakan di Kabupaten Timika (28 Agustus 2015); dan bentrok di Jayanti, Timika.

"Hampir setiap minggu warga Papua meninggal karena kekerasan negara," ujar Natalius.‎

Ia juga menagih janji Jokowi yang hingga kini belum mewujudkan satu pun program pengembangan pasar mama. Diskriminasi politik juga terjadi melalui penguasaan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Papua Barat yang mayoritas merupakan warga pendatang dan pembentukan lembaga adat baru di bawah Kementerian Dalam Negeri.

Ia meminta Jokowi mengambil langkah konkret perbaikan signifikan di Papua. Presiden diminta aktif mewujudkan situasi damai, dialog, desekuritas, dan pembangunan berbasis HAM. "Jokowi telah melakukan kejahatan paripurna di Papua," tutur Natalius.‎

FRANSISCO ROSARIANS




Advertising
Advertising

Berita terkait

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

15 jam lalu

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

Terpopuler bisnis: Keselamatan warga sekitar terancam karena smelter PT KFI kerap meledak. Pemerintah klaim pembebasan lahan IKN tidak melanggar HAM.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan untuk IKN Tidak Terburu-buru dan Melanggar HAM: Semua Diganti

1 hari lalu

Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan untuk IKN Tidak Terburu-buru dan Melanggar HAM: Semua Diganti

Pemerintah akan menggusur warga di area 2.086 hektare lahan untuk proyek IKN. Ganti rugi dan tempat relokasi disiapkan.

Baca Selengkapnya

Bara Reformasi Terus Dihidupkan: Aksi Kamisan Demi Keadilan Mereka Korban Penculikan

3 hari lalu

Bara Reformasi Terus Dihidupkan: Aksi Kamisan Demi Keadilan Mereka Korban Penculikan

Bulan Mei dikenang sebagai penanda lahirnya Reformasi. Namun, bagi sebagian masyarakat, bulan ini dikenang dengan duka mendalam dari kasus penculikan.

Baca Selengkapnya

Studi HAM Universitas di Banjarmasin: Proyek IKN Tak Koheren dan Gagal Uji Legitimasi

5 hari lalu

Studi HAM Universitas di Banjarmasin: Proyek IKN Tak Koheren dan Gagal Uji Legitimasi

Tim peneliti di Pusat Studi HAM Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin mengkaji proses Ibu Kota Negara (IKN): sama saja dengan PSN lainnya.

Baca Selengkapnya

Kepala Operasi Damai Cartenz Bantah Tutup Akses Lembaga HAM ke Papua

6 hari lalu

Kepala Operasi Damai Cartenz Bantah Tutup Akses Lembaga HAM ke Papua

Kepala Operasi Damai Cartenz membantah tudingan KKB yang menyatakan pemerintah Indonesia menutup akses lembaga HAM ke Papua.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Minta Pemerintah Indonesia Buka Akses Lembaga HAM ke Papua

9 hari lalu

TPNPB-OPM Minta Pemerintah Indonesia Buka Akses Lembaga HAM ke Papua

TPNPB-OPM meminta pemerintah Indonesia membuka akses bagi lembaga-lembaga HAM nasional maupun internasional ke Papua.

Baca Selengkapnya

Prihatin Kekerasan Terhadap Mahasiswa Universitas Pamulang yang Menggelar Doa Rosario, Dirjen HAM: Perlu Dialog

12 hari lalu

Prihatin Kekerasan Terhadap Mahasiswa Universitas Pamulang yang Menggelar Doa Rosario, Dirjen HAM: Perlu Dialog

Menurutnya, kasus kekerasan seperti yang dialami mahasiswa Universitas Pamulang tidak boleh terjadi di Indonesia yang menjunjung tinggi pancasila.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Merasa Toleransi dan Kebebasan Beragama di Indonesia Berjalan Baik

15 hari lalu

Pemerintah Merasa Toleransi dan Kebebasan Beragama di Indonesia Berjalan Baik

Kemenkumham mengklaim Indonesia telah menerapkan toleransi dan kebebasan beragama dengan baik.

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

28 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Israel Diduga Menghalang-halangi Investigasi Pelanggaran HAM dalam Serangan 7 Oktober

32 hari lalu

Israel Diduga Menghalang-halangi Investigasi Pelanggaran HAM dalam Serangan 7 Oktober

Komisi penyelidikan independen terhadap pelanggaran HAM di Israel dan Palestina menuding Israel menghalangi penyelidikan terhadap serangan 7 Oktober oleh Hamas.

Baca Selengkapnya