Rusuh Tambang Emas Banyuwangi, Tiga Warga Menolak Diperiksa

Reporter

Selasa, 1 Desember 2015 14:22 WIB

Seorang warga melintas di depan gudang yang dibakar pengunjukrasa di Pesanggrahan, Banyuwangi, Jawa Timur, 26 November 2015. Ratusan warga yang menolak adanya aktivitas tambang emas yang dikelola PT. Bumi Sukses Indo (BSI) di kawasan tersebut. ANTARA/ Budi Candra Setya

TEMPO.CO, Banyuwangi - Tiga warga Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, Jawa Timur, menolak diperiksa Kepolisian Daerah Jawa Timur. Rakih, Edi Laksono, dan Fitriyati diperiksa sebagai saksi atas kerusuhan di lokasi tambang emas milik PT Bumi Suksesindo pada Rabu, 25 November 2015.

Kuasa hukum mereka, Mohammad Amrullah, datang ke Kepolisian Resor Banyuwangi untuk menyerahkan surat penolakan sekitar pukul 11.00. Kliennya, kata Amrullah, menolak karena pemeriksaan dilakukan di Mapolda Jawa Timur di Surabaya. “Seharusnya pemeriksaan cukup di Banyuwangi karena lokus kejadiannya di sini,” katanya kepada wartawan, Selasa, 1 Desember 2015.

Tiga saksi itu bersama lima warga lainnya masih berada di Jakarta. Menurut Amrullah, warga sedang meminta perlindungan ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Kekerasan (Kontras), serta Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).

Delapan warga tersebut meminta perlindungan karena khawatir diteror. Mereka juga takut ditetapkan sebagai tersangka perusakan infrastruktur tambang emas. “Mereka akan tinggal di Jakarta selama sepekan,” ujar Amrullah.

Kemarin, Kepala Polres Banyuwangi Ajun Komisaris Besar Bastoni Purnama mengatakan ada lima warga yang akan dipanggil sebagai saksi di Polda Jawa Timur pada Selasa hari ini. Polda Jawa Timur, kata dia, kemungkinan akan membidik tersangka lainnya. Sebab, pelaku perusakan infrastruktur pertambangan cukup banyak. “Saat ini polisi masih memeriksa sejumlah saksi dan mengumpulkan bukti-bukti di lapangan,” tuturnya.

Pada 25 November 2015, ribuan warga menyerbu perkantoran dan lokasi tambang PT Bumi Suksesindo di Desa Sumberagung. Massa merusak dan membakar hampir semua infrastruktur tambang. Kerusuhan ini berbuntut bentrok antara warga dan aparat keamanan. Sedikitnya empat warga tertembak dan dua polisi mengalami luka berat. Kepolisian Daerah Jawa Timur menetapkan dua tersangka pelaku perusakan.

IKA NINGTYAS

Berita terkait

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

18 jam lalu

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

Faisal Basri menyinggung soal opsi mekanisme peradilan melalui Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmillub) untuk menjerat Jokowi.

Baca Selengkapnya

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

1 hari lalu

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

Warga Panama pada Minggu, 5 Mei 2024, berbondong-bondong memberikan hak suaranya dalam pemilihan umum untuk memilih presiden

Baca Selengkapnya

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

4 hari lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

5 hari lalu

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

6 hari lalu

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

Rektor UPN Veteran Yogyakarta Irhas Effendi menyebut ada fenomena cukup menarik dari para peserta UTBK SNBT 2024 di kampusnya.

Baca Selengkapnya

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

10 hari lalu

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

Tujuan beasiswa LPDP ini untuk mencetak tenaga kerja untuk memenuhi program hilirisasi industri berbasis tambang mineral di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

12 hari lalu

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

Kelompak masyarakat peduli Pegunungan Kendeng memgangkat isu kerusakan lingkungan pada Hari Bumi dan Hari Kartini/

Baca Selengkapnya

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

14 hari lalu

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

Berikut ini deretan perusahaan timah terbesar di dunia berdasarkan jumlah produksinya pada 2023, didominasi oleh pabrik Cina.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

30 hari lalu

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

Jaringan Advokasi Tambang melaporkan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

31 hari lalu

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

Kasus dugaan korupsi di PT Timah, yang melibatkan 16 tersangka, diduga merugikan negara sampai Rp271 triliun. Terbesar akibat kerusakan lingkungan.

Baca Selengkapnya