"Panas" di Keraton Kanoman Cirebon

Reporter

Editor

Sabtu, 14 Januari 2006 04:35 WIB

TEMPO Interaktif, Cirebon:Konflik di lingkungan keraton Kanoman, Cirebon, Jawa Barat, kembali memanas. Konflik kali ini bahkan ditandai dengan ancaman penutupan pintu gerbang keraton serta pengusiran anggota keluarga. Konflik dipicu oleh tindakan dari Pangeran Saladin, putra tertua almarhum Sutlan Djalaludin, yang mencantumkan gelar sebagai Sultan pada undangan pernikahan adiknya, Ratu Setiawati, yang akan diselenggarakan pada hari minggu (15/1) mendatang.Pihak keluarga Sultan Emirudin serta famili Keraton Kanoman lainnya keberatan dengan pencantuman gelar tersebut. Sebab selama ini Sultan Kanoman yang sah yang diangkat sesuai dengan pepakem dan adat yang sah adalah Sultan Emirudin. "Sesuai dengan hukum adat dan pepakem yang berlaku di keraton kanoman ini, hanya ada satu Sultan yang sah, yaitu Sultan Pangeran Raja Emirudin,"kata juru bicara dan juga adik kandung Sultan Emirudin, Gusti Ratu Raja Arimbi Nurdina.Akibat pencantuman itu, Sultan Emirudin, menuntut Pangeran Saladin minta maaf kepada seluruh kerabat Kanoman serta masyarakat luas dengan batas waktunya sebelum pernikahan. Menurut Arimbi, pada dasarnya pihak keluarga Emirudin tidak berkeberatan dengan penyelenggaraan pernikahan secara adat yang dilakukan oleh adik pangeran Saladin yang dilakukan di dalam lingkungan keraton. "Kami malah turut berbahagia atas pernikahan ini. Hanya saja pencantuman gelar itulah yang kami beratkan. Sehingga mereka harus meminta maaf dan mencabut gelar tersebut dalam sebuah surat tertulis yang ditempeli oleh materai,"ujarnya.Bila diacuhkan, menurut Arimbi, pihak Sultan Emirudin akan menutup pintu gerbang keraton dari tamu-tamu yang masuk termasuk tindakan eksekusi. Pernyataan keras datang dari Pangeran Nasirudin, ketua Yayasan Famili Keraton Kanoman, Cirebon. "Ini peringatan keras dan yang terakhir kalinya. Jika mereka tetap tidak mengindahkannya, maka kami akan melakukan tindakan eksekusi,"katanya.Tindakan eksekusi tersebut selain berupa penutupan pintu gerbang keraton dari tamu-tamu yang akan hadir juga tindakan pengusiran keluarga pangeran Saladin dari lingkungan Keraton Kanoman. "Ini untuk membuktikan kepada masyarakat luas dan pemerintahan bahwa hanya ada satu sultan di Kanoman ini yaitu Sultan Emirudin,"ujar Nasirudin. Adik Pangeran Saladin, Ratu Maryam saat dimintai komentarnya mengatakan bahwa pihaknya akan tetap melakukan acara pernikahan tersebut. "Sudah sekitar 85 persen persiapannya sudah selesai,"katanya. Mengenai adanya peringatan keras dari pihak Sultan Emirudin, Maryam mengaku pihaknya akan tetap berpikir positif dan akan tetap melangsungkan acara pernikahan tersebut.Ivansyah

Berita terkait

Terjadi sejak 2004, Begini Awal Sejarah Konflik Keraton Surakarta

27 Desember 2022

Terjadi sejak 2004, Begini Awal Sejarah Konflik Keraton Surakarta

Sejarah awal konflik internal Keraton Surakarta akibat perebutan tahta raja antara Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Hangabehi dan KGPH Tedjowulan sepeninggal Raja Paku Buwono XII pada 12 Juni 2004.

Baca Selengkapnya

Polisi Pastikan Tak Ada Anggotanya yang Lakukan Penodongan Saat Keributan di Keraton Surakarta

25 Desember 2022

Polisi Pastikan Tak Ada Anggotanya yang Lakukan Penodongan Saat Keributan di Keraton Surakarta

Kapolresta Solo membantah kabar adanya penodongan senjata oleh anggota Polri dalam peristiwa keributan yang terjadi di Keraton Surakarta.

Baca Selengkapnya

Pengakuan Gusti Moeng Usai Sebelumnya Terkunci di Keraton Surakarta

14 Februari 2021

Pengakuan Gusti Moeng Usai Sebelumnya Terkunci di Keraton Surakarta

Gusti Moeng berhasil keluar pada Sabtu 13 Februari 2021 siang, pascaterkunci di dalam Keraton Surakarta sejak Kamis lalu.

Baca Selengkapnya

Berdamai dengan PB XIII, Lembaga Dewan Adat Keraton Solo Bubar

24 Juni 2017

Berdamai dengan PB XIII, Lembaga Dewan Adat Keraton Solo Bubar

Paku Buwana XIII sempat menggelar perjanjian dengan adik-adiknya yang tergabung dalam lembaga dewan adat Keraton Surakarta.

Baca Selengkapnya

Paku Buwana XIII Berdamai dengan Adik-adiknya

24 Juni 2017

Paku Buwana XIII Berdamai dengan Adik-adiknya

Raja Keraton Surakarta Paku Buwana (PB) XIII menggelar pertemuan kesepakatan damai dengan adik-adiknya, Sabtu dinihari 24 Juni 2017.

Baca Selengkapnya

Hadiri HUT Jumenengan PB XIII, Bupati Siak Dapat Gelar Kehormatan  

24 April 2017

Hadiri HUT Jumenengan PB XIII, Bupati Siak Dapat Gelar Kehormatan  

Bupati Siak mendapat gelar Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Drs H Syamsuar Darmodipuro yang diberikan oleh Paku Buwana XIII.

Baca Selengkapnya

Konflik Keraton Solo, Tjahjo: Pemerintah Menyerahkan ke PB XIII

22 April 2017

Konflik Keraton Solo, Tjahjo: Pemerintah Menyerahkan ke PB XIII

Soal konflik keluarga keraton Lembaga Dewan Adat dengan Tim Lima bentukan PB XIII Mendagri mengatakan pemerintah sudah menyerahkan ke Sinuhun PB XIII.

Baca Selengkapnya

Jumenengan Keraton Solo, Mendagri:Bisa Dongkrak Pariwisata Jateng

22 April 2017

Jumenengan Keraton Solo, Mendagri:Bisa Dongkrak Pariwisata Jateng

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan prosesi adat Tingalan Dalem Jumenengan PB XIII keraton Solo dapat mengangkat pariwisata Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Tingalan Jumenengan Lancar, Sinyal Konflik Keraton Solo Mereda?

22 April 2017

Tingalan Jumenengan Lancar, Sinyal Konflik Keraton Solo Mereda?

Panitia Tingalan Jumenengan mengatakan kedatangan Lembaga Dewan Adat menunjukkan proses rekonsiliasi konflik Keraton Solo mengarah ke positif.

Baca Selengkapnya

Keraton Solo Gelar Tingalan Jumenengan PB XIII di Tengah Konflik

22 April 2017

Keraton Solo Gelar Tingalan Jumenengan PB XIII di Tengah Konflik

Wali Kota Surakarta FX HAdi Rudyatmo mengatakan persiapan pelaksanaan upacara adat Tingalan Jumenengan di Keraton Kasunanan Surakarta siap.

Baca Selengkapnya