Impor Heli Jokowi dari Inggris, TNI AU Gunakan Pinjaman LN

Reporter

Jumat, 27 November 2015 19:11 WIB

Interior Agustawestland 101, helikopter yang dibeli TNI AU untuk Jokowi. youtube.com

TEMPO.CO, Jakarta - - Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Agus Suprayatna mengatakan bahwa pembelian helikopter AW 101 sesuai dengan rencana strategis angkatan udara. "Kalau dilihat dari pagu anggaran, jangan ada yang bilang ini permintaan presiden. Ini renstra saya," kata Agus di Halim Perdanakusuma Jakarta, 26 November 2015.

Agus mengatakan juga bahwa pembelian helikopter angkut berat seharga US $ 55 juta untuk satu pesawat. "Ini mulai pesawat dukungan toolkit, sparepart minimun 2 tahun, 55 juta dolar AS untuk 1 pesawat," katanya.

Menurut Agus, dengan pagu anggaran yang ada dapat dipesan 8 pesawat. "Ini bukan APBN, kalau APBN dikasih untuk renstra habis. Ini renstra 5 tahunan menggunakan pinjaman luar negeri," katanya.

SIMAK: Alasan KSAU Mengapa TNI AU Beli AW-101 Jadi Heli Jokowi

Agus mengatakan rencananya ada US $440 juta untuk 8 pesawat tersebut. "Itu dari 2015 sampai 2019. Keuangan mulai 2016 karena 2015 belum ada," katanya.

Terkait tender ia mengatakan bahwa itu ada di Kementerian Pertahanan. "Kalau berbicara tender itu di kementerian pertahanan. kalau di sini hanya masalah spesifikasi, kalau tender siapa yang menang ada di kemhan. Bukan saya yang menentukan tender," katanya.

Rencana pembelian ini mendapat kritik. Terutama dari PT Dirgantara Indonesia, selaku produsen helikopter Super Puma. Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia, Budi Santoso, mengatakan pembelian itu tidak sesuai dengan Undang-Undang Industri Pertahanan yang mewajibkan keterlibatan industri nasional dalam pengadaan alat pertahanan dan keamanan dari luar negeri.

Padahal, PT Dirgantara Indonesia sudah bisa memproduksi helikopter sejenis dengan tipe Super Puma Mark II NAS 332 alias EC 225. Namun bagi Kalla, produksi Super Puma karya PT Dirgantara itu bukanlah sepenuhnya ciptaan anak bangsa.

Dia mengatakan PT Dirgantara hanya merakit komponen yang sepenuhnya berasal dari luar negeri. "(Super Puma) itu buatan Prancis. cuma sebagian diassembly di PT Dirgantara Indonesia,"kata Kalla. "Tapi itu buatan Prancis. kita kan baru mengassembly helikopter. Belum membuat."

ARKHELAUS W

Berita terkait

Jokowi Akan Lantik Dewas KPK Pengganti Artidjo Alkostar Besok, Ini Kandidatnya

27 April 2021

Jokowi Akan Lantik Dewas KPK Pengganti Artidjo Alkostar Besok, Ini Kandidatnya

Presiden Joko Widodo atau Jokowi disebut akan melantik anggota Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi pengganti Artidjo Alkostar, Rabu besok.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Mako TNI Angkatan Udara III di Biak Rampung pada 2019

15 Desember 2018

Pembangunan Mako TNI Angkatan Udara III di Biak Rampung pada 2019

TNI AU membangun sarana penunjang satuan Komando Operasi Angkatan Udara (Koopsau) III di Biak, Papua.

Baca Selengkapnya

Begini Ribetnya Menerbangkan Api Obor Asian Games 2018

17 Juli 2018

Begini Ribetnya Menerbangkan Api Obor Asian Games 2018

Api untuk obor Asian Games 2018, yang sudah tiba di Yogyakarta, sempat tertahan di bandara New Delhi, India, karena terbentur aturan.

Baca Selengkapnya

Tinju Dunia: Tampil di Laga Pacquiao, Abdi Didukung Penuh TNI AU

10 Juli 2018

Tinju Dunia: Tampil di Laga Pacquiao, Abdi Didukung Penuh TNI AU

Pratu Abdi, petinju prajurit TNI AU yang akan tampil dalam laga tinju dunia Lucas Matthysse vs Manny Pacquiao, bertolak ke Kuala Lumpur Rabu, 11 Juli.

Baca Selengkapnya

Tinju Dunia: Prajurit TNI AU Tampil di Laga Matthysse vs Pacquiao

8 Juli 2018

Tinju Dunia: Prajurit TNI AU Tampil di Laga Matthysse vs Pacquiao

Abdi Tiger petinju yang merupakan prajurit TNI AU akan tampil di partai tambahan laga tinju dunia Lucas Matthysse vs Manny Pacquiao di Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya

Garuda: Usai Lebaran, 7 Pilot TNI AU Akan Dilatih

11 Juni 2018

Garuda: Usai Lebaran, 7 Pilot TNI AU Akan Dilatih

VP Corsec Garuda Indonesia Hengki Heriandono, mengatakan para penerbang dari TNI AU akan mengikuti pelatihan di Garuda Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pilot Ancam Mogok Massal, Garuda Indonesia Minta Bantuan TNI AU

3 Juni 2018

Pilot Ancam Mogok Massal, Garuda Indonesia Minta Bantuan TNI AU

Garuda Indonesia telah meminta bantuan puluhan pilot TNI AU untuk membantu operasional jika aksi mogok massal terbang dilakukan oles para pilot.

Baca Selengkapnya

KPK Periksa Eks Kepala Staf TNI AU untuk Kasus Helikopter AW 101

11 Mei 2018

KPK Periksa Eks Kepala Staf TNI AU untuk Kasus Helikopter AW 101

Eks Kepala Staf TNI AU, Marsekal Purnawirawan Agus Supriatna diperiksa untuk tersangka kasus helikopter AW 101, Irfan Kurnia Saleh.

Baca Selengkapnya

HUT ke-72 TNI AU, Anies Baswedan Bangga dengan Angkatan Udara Indonesia

9 April 2018

HUT ke-72 TNI AU, Anies Baswedan Bangga dengan Angkatan Udara Indonesia

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merasa bangga dengan TNI Angkatan Udara yang hari ini merayakan Hari Ulang Tahun ke-72.

Baca Selengkapnya

TNI AU Akan Bangun Markas Komando Operasi di Biak

9 April 2018

TNI AU Akan Bangun Markas Komando Operasi di Biak

TNI AU harus mampu mengemban tugas menjaga kedaulatan negara di udara.

Baca Selengkapnya