Setya Novanto Senyum, Pentas Budaya Singgung Pencatutan Nama
Editor
Nur Haryanto
Jumat, 27 November 2015 08:13 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Setya Novanto tersenyum saat melihat pentas budaya bertajuk Peduli Bangun Majapahit. Acara yang disponsori Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu menyuguhkan guyonan segar, seperti pencatutan nama Presiden Joko Widodo oleh Ketua DPR, Setya Novanto, terkait dengan perpanjangan kontrak PT Freeport.
Setya duduk sederet dengan Megawati menyaksikan pentas budaya yang digelar di teater besar Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat. Sutradara Teguh Kenthus Ampiranto mengemas pertunjukan itu dengan pendekatan seni rakyat, ketoprak. Sejumlah seniman peran kesohor, seperti Butet Kertaredjasa, Titiek Puspa, dan Bambang Pamungkas, dilibatkan sebagai aktor pendukung acara.
Acara yang dijadwalkan pukul 19.00 WIB baru dimulai sejam kemudian setelah Ketua PDIP Megawati Soekarnoputri mengisi kursi bagian tengah. Ia didampingi anak kandungnya yang kini menjabat Menteri Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto dan Menteri Sekretaris Negara Pramono Anung.
Aksi panggung diawali adegan saat Raja Singosari Prabu Kertanegara dilanda aksi kudeta Jayakatwang. Singgasananya runtuh saat itu. Anaknya, Tribuana, dan menantunya, Raden Wijaya, menyusun strategi mengembalikan kekuasaan dengan memanfaatkan bantuan pasukan Mongol. Jayakatwang berhasil mereka tumbangkan, maka berdirilah Kerajaan Majapahit.
Seusai acara, Setya Novanto menyempatkan diri menyalami Megawati. Begitupun Wakil Ketua DPR Fadli Zon dan Fahri Hamzah. Saat menyalami Megawati, Setya sempat merunduk dan membisikkan sesuatu kepada Megawati. Raut wajahnya tampak menegang. Sedangkan Mega meladeni obrolan itu dengan santai. Keduanya mengakhiri pembicaraan satu menit kemudian.
Sebelumnya, Setya dilaporkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said ke MKD. Setya diduga mencatut nama Presiden dan Wakil Presiden dalam pertemuan dengan bos PT Freeport Indonesia.
Setya disebut bertemu beberapa kali dengan perwakilan perusahaan tambang asal Amerika Serikat tersebut. Dari laporan Menteri Sudirman, politikus Partai Golongan Karya itu pernah bertemu dengan perwakilan PT Freeport di Pacific Place, SCBD, Jakarta Pusat, pada Senin, 8 Juni 2015, sekitar pukul 14.00-16.00 WIB.
Dalam pertemuan tersebut, Setya diduga menjanjikan cara penyelesaian tentang kelanjutan kontrak PT Freeport dan meminta perusahaan tersebut memberikan saham yang disebutnya akan diberikan kepada Jokowi dan JK. Setya juga diduga meminta 49 persen saham proyek listrik Urumuka, Papua.
Setya Novanto berulang kali membantah tuduhan Sudirman tersebut.
RIKY FERDIANTO