Mujahidin Indonesia Bantah Terkait Terorisme

Reporter

Editor

Senin, 14 Juli 2003 17:16 WIB

TEMPO Interaktif, Yogyakarta:Majelis Mujahidin Indonesia menyatakan tidak terkait dengan jaringan terorisme mana pun, secara organisatoris dan personal. Kelompok ini juga tidak mengenal apalagi bertemu Usamah bin Ladin. “Juga tak ada anggota kami yang ditangkap dengan tuduhan terorisme,” ujar Ketua Lajnah Tandfidziyah Majelis Mujahidin, Irfan S Awwas, dalam jumpa pers di Yogyakarta, Kamis (10/1). Jumpa pers di Sekretariat Majelis Mujahidin Indonesia, Jalan Veteran, digelar berkaitan pemberitaan ditangkapnya aktivis kelompok tersebut di Malaysia dan Singapura. Irfan berbicara didampingi Pimpinan Besar (Amir) Majelis Mujahidin Indonesia, Ustadz Abubakar Baasyir. "Segala upaya mengaitkan Majelis Mujahidin Indonesia dengan penangkapan akhir-akhir ini di Malaysia dan Singapura adalah dusta dan bagian dari konspirasi Amerika yang ingin merusak citra Islam dan mematikan perjuangan penegakan syariah Islam," tegas Irfan. Dijelaskan, tuduhan terorisme telah menjadi alibi baru untuk menekan negara-negara yang mayoritas penduduknya muslim agar tunduk pada Amerika. Akibat buruknya telah dirasakan rakyat muslim Asia Tenggara seperti Singapura, Malaysia dan Pilipina. Mereka ditangkap karena dikhawatirkan membahayakan keamanan negara. Tanpa bukti dan alasan apa pun, kemudian dikelompokkan sebagai teroris internasional. "Bahkan pendakwah dan penceramah jihad dan mati syahid juga ditangkap. Peristiwa di Singapura dan Malaysia awal Januari ini, juga dikait-kaitkan punya jaringan dengan institusi Majelis Mujahidin Indonesia, bahwa tiga dari 13 orang yang ditangkap di Malaysia adalah anggota kami," katanya. Irfan mengungkap pernah satu anggota Majelis Mujahidin Indonesia ditangkap di Malaysia, 30 Juni 2001. Dia bernama Mohammad Iqbal bin A Rahman. Ia ditangkap karena menyampaikan dakwah tentang jihad dan mati syahid. "Penangkapan ini juga dikaitkan dengan Ustadz Abubakar Baasyir, padahal beliau sudah di Indonesia sejak tiga tahun lalu," kata Irfan. Majelis Mujahidin berencana bertemu Presiden Megawati Soekarnoputri, Kepala Badan Intelijen Nasional dan Panglima TNI untuk berdialog situasi Indonesia. Pasalnya, muncul pendapat instabilitas sekarang ini karena ulah kelompok Islam garis keras. "Kita sudah mengajukan permohonan melalui surat, namun sampai saat ini belum ada jawaban," kata Irfan S Awwas. Menurut Irfan, Majelis Mujahidin tidak bisa dianggap sebagai gerakan teror. "Kami memperjuangkan syariat Islam melalui seminar, diskusi, bukan dengan anarki. Seminar dan diskusi itu langkah yang demokratis, bukan teror," tegasnya. (Heru C. Nugroho – Tempo News Room)

Berita terkait

Ciri Pasangan Suka Mengontrol, Bikin Anda Tak Berdaya dan Kehilangan Harga Diri

43 detik lalu

Ciri Pasangan Suka Mengontrol, Bikin Anda Tak Berdaya dan Kehilangan Harga Diri

Pasangan gemar mengontrol. Anda dibuat tak berdaya dan hanya bisa menuruti kemauannya karena takut berpisah, ditinggalkan atau diusir dari rumah.

Baca Selengkapnya

ICW Sebut Bansos hingga Ketidaknetralan ASN Bakal Marak di Pilkada 2024

2 menit lalu

ICW Sebut Bansos hingga Ketidaknetralan ASN Bakal Marak di Pilkada 2024

ICW mengungkap beberapa kerentanan yang mungkin terjadi di Pilkada 2024. Berkaca dari pengalaman Pilpres.

Baca Selengkapnya

Tak Hadir di Met Gala 2024, Katy Perry Bikin Ibunya dan dan Penggemar Terkecoh

8 menit lalu

Tak Hadir di Met Gala 2024, Katy Perry Bikin Ibunya dan dan Penggemar Terkecoh

Katy Perry mengunggah beberapa foto sambil memberi tahu penggemarnya alasan tidak hadir di Met Gala

Baca Selengkapnya

KPU Sangkal Ada Pergeseran Suara dari NasDem ke Hanura di Pileg DPRD Sintang

14 menit lalu

KPU Sangkal Ada Pergeseran Suara dari NasDem ke Hanura di Pileg DPRD Sintang

"Tidak terjadi perubahan atau pergeseran suara Partai Hanura," kata kuasa hukum KPU Ali Nurdin di gedung MK.

Baca Selengkapnya

Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor

21 menit lalu

Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor

PPJI berharap ke depan ada produk-produk kuliner jenis lainnya yang bisa diekspor seperti halnya rendang.

Baca Selengkapnya

Gina S. Noer dan Maudy Ayunda Kolaborasi Garap Film KHD Berkisah Pemikiran Ki Hadjar Dewantara

23 menit lalu

Gina S. Noer dan Maudy Ayunda Kolaborasi Garap Film KHD Berkisah Pemikiran Ki Hadjar Dewantara

Film KHD merupakan debut Gina S. Noer dalam menggarap film bertema sejarah dan Maudy Ayunda sebagai produsernya.

Baca Selengkapnya

Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

36 menit lalu

Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

Yogyakarta sebagai destinasi wisata turut tercoreng oleh masalah sampah yang belum terselesaikan setelah TPA Piyungan tutup.

Baca Selengkapnya

Alasan Mahkamah Agung Tak Lagi Publikasikan Putusan Cerai Ria Ricis dan Teuku Ryan

40 menit lalu

Alasan Mahkamah Agung Tak Lagi Publikasikan Putusan Cerai Ria Ricis dan Teuku Ryan

Juru bicara Mahkamah Agung Suharto mengatakan sejak putusan cerai Ria Ricis dan Teuku Ryan dimuat di direktori, sudah diunduh sebanyak 623.766 kali.

Baca Selengkapnya

Tidak Takut Pakai Pakaian Motif, Ini Tips Ala Andien

44 menit lalu

Tidak Takut Pakai Pakaian Motif, Ini Tips Ala Andien

Penikmat fashion Andien Aisyah memberikan beberapa tips padu padan warna dan motif pakaian agar tetap enak dilihat dan tidak membosankan.

Baca Selengkapnya

Saran Tenaga Medis agar Jemaah Haji Terhindar dari Heat Stroke di Tanah Suci

45 menit lalu

Saran Tenaga Medis agar Jemaah Haji Terhindar dari Heat Stroke di Tanah Suci

Suhu di Tanah Suci diperkirakan mencapai 40 derajat Celsius. Jemaah haji diimbau untuk dapat beradaptasi agar terhindar dari heat stroke.

Baca Selengkapnya