Setya Novanto Disidang, Ini Pesan Akbar Tandjung

Reporter

Senin, 23 November 2015 07:07 WIB

Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Pekanbaru - Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung meminta Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Setya Novanto hadir dalam pemeriksaan etik yang dilakukan Mahkamah Kehormatan Dewan, Senin, 23 November 2015. Akbar berharap kadernya itu tak mangkir dalam memenuhi panggilan Mahkamah.

"Saya kira kami harus berikan kesempatan dalam rapat dewan etik besok. Di situ tentu saudara Setya Novanto diharapkan bisa menjelaskan sejelas-jelasnya," kata Akbar, di sela-sela Kongres Himpunan Mahasiswa Islam di Pekanbaru, Riau, Ahad, 22 November 2015.

Akbar mengatakan Setya harus bisa memberikan keterangan terbuka dalam sidang MKD. Tujuannya, agar masyarakat tahu dan tercerahkan atas polemik pencatutan nama Presiden dan Wakil Presiden pada lobi perpanjangan kontrak PT Freeport Indonesia.

"Berkaitan dengan hal-hal yang disebut soal Freeport, kami serahkan saja pada lembaga itu karena kita harus menghormati," ujar Akbar. Termasuk, kata Akbar, adanya desakan Setya mundur dari berbagai kalangan.

Akbar mengklaim hingga saat ini dia belum tahu secara pasti keterlibatan Setya dalam pencatutan nama Presiden pada lobi Freeport. Untuk itu, Akbar meminta sidang MKD besok dilakukan secara terbuka. Tujuannya, untuk mengungkap semua tabir gelap dan penjelasan dari Setya.

Mahkamah Kehormatan Dewan Perwakilah Rakyat (MKD) besok akan menggelar sidang perdana internal untuk menindaklanjuti berkas perkara aduan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said. Sekaligus dalam rapat itu akan diputuskan segera memanggil pihak-pihak terkait.

Setya dilaporkan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said lantaran diduga mencatut nama Presiden dan Wakil Presiden dalam lobi perpanjangan kontrak PT Freeport Indonesia. Dalam pelaporannya, Sudirman juga membawa beberapa bukti. Di antaranya adalah rekaman percakapan yang melibatkan tiga orang.

REZA ADITYA


Baca juga:
Di Balik Heboh Setya Novanto; 3 Hal Penting yang Perlu Anda Tahu
Segera Dipanggil Mahkamah, Ini Sederet Jerat Setya Novant

Berita terkait

Anggota Dewan Minta Pemerintah Pertimbangkan Kenaikan Tarif KRL

20 menit lalu

Anggota Dewan Minta Pemerintah Pertimbangkan Kenaikan Tarif KRL

Anggota Komisi V DPR RI Suryadi Jaya Purnama mengatakan kenaikan tarif tidak boleh membebani mayoritas penumpang KRL

Baca Selengkapnya

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

1 hari lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

1 hari lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

2 hari lalu

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

KPU sebelumnya tidak menghadiri undangan rapat Komisi II DPR karena bertepatan dengan masa agenda sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

2 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

3 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

4 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

4 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

4 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

5 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya