Orangutan Paling Banyak Jadi Korban Kebakaran Hutan

Reporter

Jumat, 13 November 2015 23:02 WIB

Orangutan jantan menunggu makanan di Taman Nasional Tanjung Puting, Kalimantan Tengah, 15 Juni 2015. PBB memprediksi bahwa orangutan akan punah dalam dua dekade jika kecenderungan deforestasi saat ini terus berlanjut. REUTERS/Darren Whiteside

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya mengatakan kebakaran hutan dan lahan mengakibatkan kematian sejumlah satwa. Namun, dibandingkan dengan satwa lainnya, jumlah orang utan yang menjadi korban adalah yang paling banyak.


"Ada harimau, orangutan, dan beruang. Tapi, paling banyak orangutan," kata Siti Nurbaya di sela pembukaan acara International Experts Roundtable Discussion di
Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat, Jumat, 13 November 2015.


Namun, Siti Nurbaya mengatakan belum mendapatkan data final jumlah satwa yang menjadi korban kebakaran hutan dan lahan. Dia menjelaskan pemerintah berkomitmen mengembalikan habitat satwa dengan cara merestorasi hutan serta kawasan lahan gambut.


International Experts Roundtable Discussion dibukan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Menurut diapPemerintah akan membentuk Badan Restorasi Gambut untuk memperbaiki lahan gambut.


Penyelenggaraan International Experts Roundtable Discussion, yang membahas penyelamatan lahan gambut merupakan langkah awal pemerintah memperbaiki lahan gambut.


Advertising
Advertising

Badan Restorasi Gambut akan mendapat dana dari Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Badan ini, kata JK, akan bekerja selama lima tahun.


Menurut JK, selain merestorasi lahan gambut, pemerintah juga bertindak tegas terhadap pelaku pembakar hutan. Ia berharap tahun depan jumlah titik api semakin berkurang dan pemerintah lebih cepat menangani kebakaran. "Kemudian juga mengetatkan izin-izin dan moratorium penggunaan hutan," ujarnya.


International Experts Roundtable Discussion akan berlangsung dua hari. Pemerintah mengundang ahli gambut dari dalam dan luar negeri, serta organisasi-organisasi lingkungan. Secara khusus, ada perwakilan dari Norwegia dan Jepang yang akan berbagi soal penanganan gambut di negaranya masing-masing.


TIKA PRIMANDARI

Berita terkait

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

9 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

17 hari lalu

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

Sebanyak 25.000 turis dievakuasi saat kebakaran hutan di Pulau Rhodes, Yunani, pada 2023, mereka akan mendapat liburan gratis.

Baca Selengkapnya

Taman Nasional Karimunjawa Rusak karena Limbah Tambak Udang, KLHK Tetapkan Empat Tersangka

42 hari lalu

Taman Nasional Karimunjawa Rusak karena Limbah Tambak Udang, KLHK Tetapkan Empat Tersangka

KLHK menetapkan empat orang tersangka perusakan lingkungan Taman Nasional Karimunjawa pada Rabu, 20 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

42 hari lalu

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

Dari data BNPB, kasus kebakaran hutan dan lahan mulai mendominasi di Pulau Sumatera sejak sepekan terakhir.

Baca Selengkapnya

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

46 hari lalu

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

Jumlah titik panas terus meningkat di sejumlah daerah. Karhutla tahun ini dinilai lebih berisiko tinggi seiring penyelenggaraan pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

47 hari lalu

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

Pelaksana tugas Deputi Modifikasi Cuaca BMKG pernah memimpin Balai Besar TMC di BPPT. Terjadi pergeseran SDM dari BRIN.

Baca Selengkapnya

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

47 hari lalu

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

47 hari lalu

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

Regulasi dinilai penting karena akan mempengaruhi perumusan program dan anggaran penanganan kebakaran.

Baca Selengkapnya

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

48 hari lalu

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

Saat banyak wilayah di Indonesia masih dilanda bencana banjir, pemerintah pusat telah menggelar rapat koordinasi khusus kebakaran hutan dan lahan.

Baca Selengkapnya

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

52 hari lalu

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

Rekor bulan terpanas kesembilan berturut-turut sejak Juli lalu. Pertengahan tahun ini diprediksi La Nina akan hadir. Suhu udara langsung mendingin?

Baca Selengkapnya