Isu Pelobi Jokowi, Buehler: di AS, Berbohong Dibui 5 Tahun

Reporter

Kamis, 12 November 2015 12:55 WIB

Pengajar politik di SOAS University of London, Dr Michael Buehler. soas.ac.uk


Terlepas dari itu, Buehler melanjutkan, sungguh aneh karena tidak ada orang yang mempertanyakan mengapa pernyataan resmi pemerintah Indonesia atas kontroversi ini bertentangan dengan informasi yang termaktub dalam Services Agreement seperti yang terdaftar di situs resmi Pemerintah Amerika Serikat.

"Pemerintah Indonesia membantah telah menyewa pelobi—padahal, kontrak tersebut sangat jelas menyatakan seorang pelobi ‘dipekerjakan sebagai konsultan oleh lembaga eksekutif pemerintah Indonesia’," kata Buehler. "Berbohong dalam dokumen resmi ini merupakan sebuah tindakan pidana di Amerika Serikat, yang membawa hukuman paling berat lima tahun dipenjara."

Menurut Buehler, sangat jelas bahwa dokumen resmi yang didaftarkan ke Departemen Kehakiman Amerika pada 17 Juni 2015 merupakan sebuah Services Agreement antara perusahaan konsultan asal Singapura, Pereira International PTE LTD dan perusahaan pelobi asal Las Vegas, yaitu R&R Partners.

Menurut Services Agreement ini, Pereira International PTE LTD seolah membeli jasa atau layanan lobi yang akan dilakukan R&R Partners dengan kesepakatan harga US$ 80 ribu. Dokumen ini menyebut antara lain bahwa:

Pihak Asing [Pereira—red] telah diperkerjakan sebagai konsultan oleh sayap eksekutif pemerintah Indonesia. Pihak Asing telah mempekerjakan Pendaftar [R&R—red] sebagai subKontraKtor untuk menyediakan, lewat Pihak Asing, jasa di Amerika Serikat untuk [melayani] pemerintah luar. Komunikasi dan pengarahan pokok Pendaftar bakal dari Pihak Asing. Kutipan dari dokumen asli bisa diakses di sini.

Pihak Asing terdaftar di Poin 10 sebagai ‘Derwin Pereira, CEO’. Kutipan dari dokumen asli ada di sini.

Lalu, dalam poin 8 bagian informasi ‘Eksekusi’ Services Agreement, disebutkan: Pendaftar [R&R—red] akan menyediakan jasa konsultasi dan lobi kepada Pihak Asing mengenai klien Pihak Asing, yaitu Republik Indonesia. Termasuk pelayanan ini:

—Mengatur dan menghadiri pertemuan dengan para pembuat kebijakan penting, anggota Kongres, dan anggota lembaga eksekutif termasuk Departemen Negara,

—Berusaha untuk mengonfirmasi kesempatan untuk berpidato pada sesi gabungan Kongres pada saat kunjungan Presiden Widodo ke AS,

—Mengidentifikasi dan bekerja sama dengan figur-figur berpengaruh, media massa, dan organisasi, baik publik maupun swasta, dan lain-lain di AS untuk mendukung program Presiden Widodo.

Kutipan dari dokumen resmi ini bersumber dari laman ini.

Kemudian pada Sabtu, 7 November 2015, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyebutkan bahwa baik Kementerian Luar Negeri maupun lembaga negara yang lain tidak menyewa jasa pelobi. "Ini jelas kontradiktif dengan isi Services Agreement yang didaftarkan ke Departemen Kehakiman Amerika Serikat," kata Buehler.

Bantahan itu terdapat di poin 7 rilis media Kementerian Luar Negeri tanggal 7 November 2015 yang isinya: Pemerintah RI tidak menggunakan jasa pelobi dalam mengatur dan mempersiapkan kunjungan Presiden ke Amerika Serikat. Kementerian Luar Negeri juga tidak pernah mengeluarkan anggaran kementerian untuk jasa pelobi, namun memahami bahwa penggunaan jasa pelobi merupakan bagian nyata dari dunia politik di Amerika Serikat dan sering kali digunakan oleh pemangku kepentingan dan Pemerintah negara-negara lain di dunia untuk memajukan kepentingan mereka di Amerika Serikat.

Selanjutnya: Menurut Buehler, pemerintah Indonesia belum menjawab...

Berita terkait

Koalisi Sipil Usulkan Lebih dari 20 Nama untuk Pansel KPK ke Jokowi

20 menit lalu

Koalisi Sipil Usulkan Lebih dari 20 Nama untuk Pansel KPK ke Jokowi

Kelompok sipil mengklaim bahwa pihak yang didorong untuk menjadi pansel KPK merupakan figur-figur yang memahami permasalahan pemberantasan korupsi.

Baca Selengkapnya

Gibran: Saya Akan Datang Kalau Diundang ke Rakernas PDIP

31 menit lalu

Gibran: Saya Akan Datang Kalau Diundang ke Rakernas PDIP

Gibran tak tahu apakah PDIP mengundang ayahnya, Presiden Jokowi ke Rakernas V. Namun ia mengatakan dirinya akan datang kalau diundang.

Baca Selengkapnya

Menerka Pertemuan Jokowi-Puan di Tengah Kabar Presiden Tak Diundang ke Rakernas PDIP

50 menit lalu

Menerka Pertemuan Jokowi-Puan di Tengah Kabar Presiden Tak Diundang ke Rakernas PDIP

Jokowi dan Puan bertemu serta bertegur sapa di Bali. Sebelumnya diwartakan, Jokowi tidak diundang ke Rakernas PDIP.

Baca Selengkapnya

Respons PDIP dan Gerindra soal Jokowi-Puan Bertegur Sapa di WWF Bali

1 jam lalu

Respons PDIP dan Gerindra soal Jokowi-Puan Bertegur Sapa di WWF Bali

Tak sekadar bertemu, Jokowi dan Puan juga bertegur sapa saat di acara WWF di Bali. Apa kata PDIP dan Gerindra soal keduanya?

Baca Selengkapnya

Momen Jokowi-Puan Tegur Sapa di WWF Bali, Dasco Gerindra: Pertemuan yang Mesra

2 jam lalu

Momen Jokowi-Puan Tegur Sapa di WWF Bali, Dasco Gerindra: Pertemuan yang Mesra

Tanggapan Dasco mengenai momen Presiden Jokowi yang menyambut Ketua DPP PDIP Puan Maharani dalam acara WWF ke-10 di Bali, pada Ahad malam, 19 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Setelah Disalip Malaysia, Luhut Sebut Elon Musk Pertimbangkan Bangun Pabrik Baterai Mobil Listrik

2 jam lalu

Setelah Disalip Malaysia, Luhut Sebut Elon Musk Pertimbangkan Bangun Pabrik Baterai Mobil Listrik

Luhut mengatakan Elon Musk akan mempertimbangkan tawaran pembangunan pabrik baterai kendaraan listrik di Tanah Air setelah CEO bertemu Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Puan Tegur Sapa di Gala Dinner WWF, PDIP: Itu Suatu Keniscayaan

2 jam lalu

Jokowi dan Puan Tegur Sapa di Gala Dinner WWF, PDIP: Itu Suatu Keniscayaan

Said mengatatkan, pertemuan Jokowi dan Puan dapat dimaknai sebagai upaya untuk menunjukkan kepada dunia internasional bahwa Pilpres sudah berakhir.

Baca Selengkapnya

Terkini: Elon Musk Bicara soal PLTS di World Water Forum, Jokowi Bakal Meninggalkan Utang Terbesar Pascareformasi?

3 jam lalu

Terkini: Elon Musk Bicara soal PLTS di World Water Forum, Jokowi Bakal Meninggalkan Utang Terbesar Pascareformasi?

Pemilik sekaligus CEO Tesla Inc. dan SpaceX, Elon Musk, menilai PLTS bisa menjadi salah satu solusi untuk menyelesaikan krisis ketersediaan air global

Baca Selengkapnya

Banyak Revisi UU Dikebut di Akhir Era Jokowi, Pengamat Sebut Ada Kepentingan dengan Prabowo

3 jam lalu

Banyak Revisi UU Dikebut di Akhir Era Jokowi, Pengamat Sebut Ada Kepentingan dengan Prabowo

Ujang Komarudin melihat ada kepentingan yang sama antara pemerintahan Jokowi dengan pemerintahan ke depan, yakni kepemimpinan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Kekurangan Air Bisa Perlambat Pertumbuhan Ekonomi Hingga 6 Persen sampai 2050

3 jam lalu

Jokowi: Kekurangan Air Bisa Perlambat Pertumbuhan Ekonomi Hingga 6 Persen sampai 2050

Presiden Jokowi mengatakan, secara ekonomi, kekurangan air bisa memperlambat pertumbuhan ekonomi hingga 6 persen sampai 2050.

Baca Selengkapnya