Anak Gunung Rinjani Meletus, Bandara Lombok Tetap Beroperasi  

Reporter

Rabu, 4 November 2015 15:16 WIB

Penumpang keluar dari terminal keberangkatan di Bandara Internasional Lombok di Praya, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, 4 November 2015. Pihak otoritas Bandara Internasional Lombok sejak pagi tadi menutup sebanyak enam penerbangan tujuan pulau Bali dan Surabaya hingga waktu yang belum ditentukan karena adanya gangguan debu vulkanik erupsi Gunung Barujari. ANTARA/Ahmad Subaidi

TEMPO.CO, Mataram - Bandar Udara Internasional Lombok (BIL) aman dari abu vulkanis asal letusan Gunung Barujari, anak Gunung Rinjani, di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Tidak seperti Bandara Ngurah Rai, Denpasar, hingga beberapa bandara di Jawa Timur, BIL malah bisa tetap buka dan beroperasi seperti biasa.

Kepala Stasiun Meterologi Selaparang-BIL Catur Winarti menjelaskan, hal itu bisa terjadi karena sebaran abu atau debu vulkanis dari Gunung Barujari di dalam kawah Gunung Rinjani mengarah ke barat dan barat daya. Adapun BIL terletak di sisi selatan gunung.

"Sebaran angin sampai ke timur wilayah Jawa," kata prakirawan di Stasiun Meteorologi Selaparang-BIL, Petrus Sina Dey Dala, Rabu, 4 November 2015. Dia menjelaskan, ketinggian lontaran debu mencapai 6-7 kilometer di atas permukaan laut.

Airport Operation Departement Head (AODH) BIL Gusbandoro Bambang mengatakan tidak ada masalah dalam penerbangan di BIL ke dan dari Surabaya atau Jakarta. "Yang terkendala hanya rute Denpasar-BIL," ujarnya.

Dampak sebaran debu itu adalah ditutupnya Bandara Ngurah Rai sejak Selasa malam dan sepanjang hari ini, Rabu, 4 November. Bandara Blimbingsari di Banyuwangi juga diputuskan ditutup sepanjang hari ini hingga besok pagi, Kamis, 5 November 2015.

Adapun Kepala Unit Pelaksana Teknis Bandara Noto Hadinegoro Jember Edi Purnomo mengatakan penerbangan pesawat penumpang ke Jember dibatalkan, Rabu, 4 November 2015. Alasannya, rute penerbangan Surabaya-Jember tertutup abu atau debu vulkanis anak Gunung Rinjani.

Edi menyatakan belum mengetahui untuk penerbangan Kamis besok. Tapi, yang jelas, sampai pukul 08.00, Rabu pagi, debu memang sudah sampai Banyuwangi. Debu itu dibawa tiupan angin dengan kecepatan 6 kilometer per jam.

"Kami masih memantau terus pergerakan abu seperti apa," kata prakirawan BMKG Juanda, Taufik Hermawan.

SUPRIYANTHO KHAFID | DAVID PRIYASIDHARTA | EDWIN FAJERIAL

Berita terkait

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

1 jam lalu

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.

Baca Selengkapnya

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

4 jam lalu

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

BMKG mengawasi kondisi muka air di sekitar pulau Gunung Ruang secara ketat. Antisipasi jika muncul tsunami akibat luruhan erups.

Baca Selengkapnya

Hari Pertama Mei 2024, BMKG Perkirakan Sebagian Jakarta Hujan Saat Siang

7 jam lalu

Hari Pertama Mei 2024, BMKG Perkirakan Sebagian Jakarta Hujan Saat Siang

Jakarta diprediksi cenderung berawan hari ini, Rabu, 1 Mei 2024. Sejumlah wilayah berpeluang hujan siang nanti.

Baca Selengkapnya

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

14 jam lalu

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

BMKG mencatat kejadian gempa bumi dengan kekuatan M5,5 di wilayah Maluku Utara. Pusat gempa di laut, dipicu deformasi batuan Lempeng Laut Maluku.

Baca Selengkapnya

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

1 hari lalu

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

Lokasi sumber gempa lebih dekat dengan daratan sehingga potensi untuk merusak lebih besar

Baca Selengkapnya

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

1 hari lalu

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

Wilayah Garut, Cianjur, Tasikmalaya, Pangandaran dan Sukabumi memiliki sejarah kejadian gempa bumi yang sering terulang sejak tahun 1844.

Baca Selengkapnya

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

1 hari lalu

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

Gempa bumi seperti yang terjadi di Garut, menurut BMKG sering disusul dengan bencana lainnya seperti tanah longsor, pohon tumbang, bahkan tsunami.

Baca Selengkapnya

BMKG Prakirakan Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan Tebal Hingga Hujan Ringan

1 hari lalu

BMKG Prakirakan Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan Tebal Hingga Hujan Ringan

BMKG memprakirakan cuaca Jakarta hari ini, 30 April 2024, berawan tebal hingga hujan ringan.

Baca Selengkapnya

Cuaca Jakarta dan Sekitarnya Sama Cerah Berawan Pagi Ini, Bagaimana Siang dan Malam?

1 hari lalu

Cuaca Jakarta dan Sekitarnya Sama Cerah Berawan Pagi Ini, Bagaimana Siang dan Malam?

Prediksi cuaca dari BMKG menyebut Jabodetabek seluruhnya cerah berawan pada pagi ini, Kamis 30 April 2024.

Baca Selengkapnya

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

1 hari lalu

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.

Baca Selengkapnya