Cegah Kebakaran Hutan, Warga Lereng Penanggungan Dilibatkan

Reporter

Selasa, 3 November 2015 22:32 WIB

Pendaki menikmati pemandangan berupa hamparan awan dengann latar belakang gunung Welirang serta gunung Arjuna dari atas puncak gunung Penanggungan, 31 Mei 2015. TEMPO/Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO, Mojokerto – Kelompok pecinta alam bersama dengan Lembaga Masyarakat Desa Hutan Sumber Lestari, Desa Tamiajeng, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, punya cara sendiri untuk menjaga ekosistem alam, termasuk mencegah kebakaran hutan di Gunung Penanggungan.

“Kami ikut melakukan konservasi, termasuk persemaian dan membersihkan gulma di sekitar pepohonan untuk mencegah kebakaran,” kata salah satu pecinta alam yang juga warga Tamiajeng, Yahya Setianto, Selasa, 3 November 2015.

Selain persemaian, kelompok pecinta alam setempat maupun yang datang dari berbagai daerah juga menanam segala macam pohon dan buah-buahan di lahan Gunung Penanggungan. “Selain untuk mencegah erosi, juga bisa untuk makanan hewan liar maupun pendaki yang kelelahan,” katanya.

Sekretaris Lembaga Masyarakat Desa Hutan Sumber Lestari Khoirul Anam menambahkan, pihaknya rutin bekerja sama dengan Perum Perhutani Resor Pemangkuan Hutan Penanggungan untuk merawat kelestarian hutan. “Kami bersama Perhutani melakukan pembibitan 5.000 jenis tanaman, seperti sengon, mahoni, beringin, akasia, dan sebagainya," kata dia.

Bibit pohon tersebut akan ditanam di sejumlah titik, termasuk lereng gunung, saat musim hujan tiba. Selain ikut melakukan konservasi, Lembaga Masyarakat Desa Hutan Sumber Lestari juga terlibat aktif mengatasi kebakaran yang sering terjadi selama musim kemarau.

Kebakaran tersebut dipantau dari posko pintu masuk pendakian Gunung Penanggungan di Tamiajeng, yang dikelola Lembaga Masyarakat Desa Hutan. “Jika dari bawah terlihat di atas ada titik api, petugas posko langsung naik untuk memadamkan secara manual dengan ranting,” katanya.

Menurut dia, kebakaran di Gunung Penanggungan kebanyakan karena ulah perambah yang membuka hutan untuk ladang atau kebun. “Rata-rata, asal api dari wilayah yang dekat dengan permukiman warga, bukan dari jalur pendakian,” katanya.




ISHOMUDDIN


Berita terkait

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

8 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

16 hari lalu

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

Sebanyak 25.000 turis dievakuasi saat kebakaran hutan di Pulau Rhodes, Yunani, pada 2023, mereka akan mendapat liburan gratis.

Baca Selengkapnya

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

41 hari lalu

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

Dari data BNPB, kasus kebakaran hutan dan lahan mulai mendominasi di Pulau Sumatera sejak sepekan terakhir.

Baca Selengkapnya

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

45 hari lalu

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

Jumlah titik panas terus meningkat di sejumlah daerah. Karhutla tahun ini dinilai lebih berisiko tinggi seiring penyelenggaraan pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

46 hari lalu

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

Pelaksana tugas Deputi Modifikasi Cuaca BMKG pernah memimpin Balai Besar TMC di BPPT. Terjadi pergeseran SDM dari BRIN.

Baca Selengkapnya

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

46 hari lalu

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

46 hari lalu

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

Regulasi dinilai penting karena akan mempengaruhi perumusan program dan anggaran penanganan kebakaran.

Baca Selengkapnya

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

47 hari lalu

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

Saat banyak wilayah di Indonesia masih dilanda bencana banjir, pemerintah pusat telah menggelar rapat koordinasi khusus kebakaran hutan dan lahan.

Baca Selengkapnya

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

51 hari lalu

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

Rekor bulan terpanas kesembilan berturut-turut sejak Juli lalu. Pertengahan tahun ini diprediksi La Nina akan hadir. Suhu udara langsung mendingin?

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

58 hari lalu

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

Kebakaran hutan kerap terjadi di beberapa daerah di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Bagaimana cara mengantisipasinya?

Baca Selengkapnya