Kerugian Kebakaran Hutan di Jambi Capai Rp 7 Triliun  

Reporter

Editor

Zed abidien

Senin, 2 November 2015 16:44 WIB

Hutan di provinsi Jambi, pulau Sumatera. ANTARA/Fanny Octavianus

TEMPO.CO, Jambi - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Provinsi Jambi memperkirakan kebakaran hutan dan lahan di Jambi menimbulkan kerugian besar. Api yang melahap lahan seluas 33 ribu hektare, nilai kerugiannya diperkirakan mencapai Rp 7 Triliun.

"Berdasarkan catatan kami, akibat kebakaran yang mencapai 33 ribu hektare, menimbulkan kerugian mencapai Rp 7 Triliun. Untuk melakukan rehabilitasi membutuhkan dana Rp 44 Triliun," kata Direktur Eksekutif Walhi Jambi Musri Nauli kepada Tempo, Senin, 2 November 2015.

Menurut Musri, upaya memulihkan kembali kawasan hutan dan lahan yang terbakar itu dananya harus dikeluarkan dari pihak perusahaan pelaku pembakaran. Terutama, pemulihan lahan di sekitar konsesi perusahaan tersebut.

"Kami mencatat ada 20 perusahaan perkebunan, baik hutan tanaman industri maupun sawit, yang diduga melakukan pembakaran. Kita berharap aparat kepolisian bertindak cepat dan transparan dalam melakukan pengusutan, tentu saja tidak hanya terhadap perusahaan kecil saja, tapi grup perusahaan besar," ujarnya.

Musri menengarai, saat ini pihak Kepolisian Daerah Jambi hanya memproses perusahaan kecil sebagai pelaku pembakaran. "Jika penanganan kasus ini lamban dan tebang pilih, maka kami akan memberikan laporan sesuai data yang kami miliki kepada Kapolri," katanya.

Polda Jambi menyebutkan ada 14 korporasi yang diusut karena diduga melakukan pembakaran hutan dan lahan. Juru bicara Polda Jambi, Ajun Komisaris Besar Kuswahyudi Tresnadi, mengemukakan kini pihaknya sudah menangani kasus kebakaran hutan dan lahan sebanyak 28 kasus, di antaranya 14 kasus dilakukan perorangan dan 14 kasus korporasi.

"Jumlah itu meningkat satu kasus, sebelumnya 27 kasus, dengan 31 tersangka. Kini jadi 28 kasus dengan 32 tersangka karena pekan lalu kita menetapkan Direktur Utama PT DHL, berinisial IW jadi tersangka," kata Kuswahyudi. Khusus korporasi, sudah empat perusahaan yang sudah ditingkatkan dari penyelidikan ke penyidikan dan semuanya masih dalam pemberkasan.

Perusahaan yang diduga melakukan pembakaran hutan dan lahan di Jambi meliputi PT Wirakarya Sakti (HTI), PT Ricky Kurniawan Kertapersada (Sawit), PT Serasih Jaya Abadi (Sawit), PT Bara Eka Prima (Sawit), PT Pesona Belantra (HTI), PT Kaswari Unggul (Sawit), PT Bukit Bintang Sawit (Sawit), PT Agro Tumbuh Gemilang Abadi (Sawit), PT Tebo Multi Agro (HTI), PT Persda Alam Hijau, PT Lestari Alam, PT Mukti, PT KKS, PT BMA, PT Manggis, dan PT DHL.

Sedangkan dari tersangka perorangan, kata Kuswahyudi, ada lima berkas kasus yang sudah dilimpahkan ke kejaksaan, di antaranya dua kasus ditangani penyidik Polda Jambi, dua kasus ditangani Polres Tanjungjabung Timur, dan satu kasus di Polres Tebo.




SYAIPUL BAKHORI


Berita terkait

Kilas Balik Hari Daur Ulang Sedunia

46 hari lalu

Kilas Balik Hari Daur Ulang Sedunia

Hari Daur Ulang Sedunia ini juga meningkatkan kesadaran akan daur ulang sebagai sebuah ide dan konsep yang penting.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Walhi Ingatkan Dampak Negatif Migrasi Penduduk ke IKN, Garuda Masuk InJourney Bulan Depan

56 hari lalu

Terkini Bisnis: Walhi Ingatkan Dampak Negatif Migrasi Penduduk ke IKN, Garuda Masuk InJourney Bulan Depan

Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) mengingatkan potensi kerusakan lingkungan imbas migrasi penduduk ke Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Menang, Walhi: Perlu Oposisi Kuat Demi Kebijakan Pro-Lingkungan

17 Februari 2024

Prabowo-Gibran Menang, Walhi: Perlu Oposisi Kuat Demi Kebijakan Pro-Lingkungan

Organisasi masyarakat sipil khawatir Prabowo-Gibran melanjutkan program Jokowi yang dinilai merusak lingkungan hidup.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Faisal Basri Sebut Sri Mulyani Paling Siap Mundur dari Kabinet, KNKT Didesak Transparan Soal Kecelakaan Kereta

17 Januari 2024

Terpopuler: Faisal Basri Sebut Sri Mulyani Paling Siap Mundur dari Kabinet, KNKT Didesak Transparan Soal Kecelakaan Kereta

Berita terpopuler hari ini mencakup Faisal Basri yang menyebut Sri Mulyani paling siap mundur dari Kabinet Jokowi.

Baca Selengkapnya

Media Asing Soroti Kecaman WALHI ke PT Astra Agro Lestari

28 November 2023

Media Asing Soroti Kecaman WALHI ke PT Astra Agro Lestari

PT Astra Agro Lestari dikritik oleh kelompok lingkungan hidup WALHI.

Baca Selengkapnya

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

7 November 2023

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.

Baca Selengkapnya

Catatan Walhi Terhadap Proyek Rempang Eco City dan Bentrok di Seruyan

9 Oktober 2023

Catatan Walhi Terhadap Proyek Rempang Eco City dan Bentrok di Seruyan

Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Indonesia memberikan tanggapan kritis terhadap proyek Rempang Eco City dan konflik di Seruyan.

Baca Selengkapnya

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

9 Oktober 2023

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), memperpanjang kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat kabut asap.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

7 Oktober 2023

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

Dia mengatakan, ketiga negara saling terkait dalam penanggulangan karhutla tak hanya karena lokasinya berdekatan.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

7 Oktober 2023

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

Asap karhutla, kata dia, sampai ke negara tetangga ketika karhutla sedang mencapai puncaknya.

Baca Selengkapnya