TEMPO.CO , Jakarta: Belajar di luar negeri mungkin menjadi salah satu impian sebagian orang. Setiap orang memiliki alasan sendiri mengapa mereka ingin belajar di luar negeri. Ditemui dalam pembukaan Pameran Pendidikan Tinggi Eropa ke-7 di Balai Kartini, Jakarta Duta Besar Tertunjuk Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam menjelaskannya.
"Bagi mahasiswa, menempuh pendidikan di luar negeri bukan sekadar mendapat ijazah, tapi juga pengalaman sekali seumur hidup," kata Vincent Guerend, Duta Besar Tertunjuk Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam, Sabtu, 31 Oktober 2015. Tak hanya itu, ia mengatakan banyak manfaat yang didapat ketika seseorang belajar di luar negeri.
Menurut Vincent, belajar di luar negeri dapat membuat mahasiswa menjadi dewasa, memperluas wawasan, mempelajari bahasa asing, budaya, tradisi yang baru serta menjalin persahabatan dengan teman dari seluruh dunia. Lebih dalam ia pun menuturkan pendidikan merupakan salah satu cara efektif untuk mempererat hubungan antarbangsa.
Ia juga menjelaskan jumlah mahasiswa asing yang belajar di Indonesia tahun ini mencapai 9.000 orang dan meningkat saban tahun. Untuk itulah Uni Eropa kembali mengadkaan Pameran Pendidikan Tinggi Eropa untuk ketujuh kalinya. Acara yang digelar pada 31 Oktober dan 1 November 2015 menampilkan 140 institusi pendidikan tinggi dari 14 negara Eropa.
Tak hanya di Jakarta, acara ini juga akan diselenggarakan di Yogyakarta pada 3 November dan di Bali pada 5 November mendatang. Pameran itu bisa dikunjungi dengan gratis.
DINI TEJA
Berita terkait
Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina
1 hari lalu
Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.
Baca SelengkapnyaIkuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia
2 hari lalu
Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.
Baca SelengkapnyaDemo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?
2 hari lalu
Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina
Baca SelengkapnyaPolisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina
2 hari lalu
Kepolisian Philadelphia menolak permintaan Universitas Pennsylvania untuk membubarkan paksa perkemahan mahasiswa pendukung demo Palestina
Baca SelengkapnyaTerkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN
3 hari lalu
Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.
Baca SelengkapnyaDelegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi
3 hari lalu
Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.
Baca SelengkapnyaUniversitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel
3 hari lalu
Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.
Baca SelengkapnyaBrown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel
3 hari lalu
Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.
Baca SelengkapnyaUni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran
4 hari lalu
Ursula von der Leyen mengakui TikTok telah menimbulkan ancaman, namun dia tidak menjelaskan lebih detail.
Baca SelengkapnyaInvasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa
6 hari lalu
Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.
Baca Selengkapnya