Pembunuhan Gadis Muda di Batam Terungkap dari Tes DNA
Editor
Eko Ari Wibowo
Sabtu, 31 Oktober 2015 05:24 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Daerah Kepulauan Riau Brigadir Jenderal Arman Depari mengatakan pembunuh Dian Milenia Tresna Afiefa, 16 tahun, siswi Sekolah Menengah Atas 1 Batam, adalah WZ, 27 tahun, warga Taman Pesona Indah Blok D3 Nomor 11, Batu Aji, Batam. Kasus ini terungkap dari bulu kemaluan tersangka dan sperma yang tertinggal di tubuh korban yang biasa dipanggil Nia tersebut.
"Kemudian, dari bukti-bukti itu, dilakukan tes DNA. Hasil DNA itu kunci menetapkan WZ sebagai tersangka," ucap Arman di kantornya, Jumat, 30 Oktober 2015.
Dalam mengungkap kasus ini, ujar Arman, polisi memeriksa 20 saksi dan meneliti 74 barang bukti. Untuk mempermudah kinerja, tim investigasi menggandeng tim Forensik Markas Besar Kepolisian RI dan dokter kepolisian. "Dari hasil uji laboratorium forensik itulah, terungkap semuanya," ujar Arman. Menurut dia, pembuktian itu dilakukan secara scientifik.
Berita Menarik:
Wah, Mourinho Tak Jamin Chelsea Masuk 4 Besar, Akan Dipecat?
Jose Mourinho Terpuruk Gara-gara Wanita Cantik Ini?
Arman menuturkan penangkapan WZ dilakukan di rumahnya pada Jumat, 30 Oktober 2015, sekitar pukul 06.30 WIB. WZ adalah satu dari 20 saksi yang sempat diperiksa.
<!--more-->
Menurut Arman, WZ saat pemeriksaan memang mengakui memperkosa Nia. Namun dia belum mau mengakui soal kasus pembunuhan korban. Disinggung soal kelainan jiwa pelaku, Arman mengaku pihaknya belum mengarah ke sana. Soal dugaan motif pelaku, Arman masih enggan menjelaskan. "Kami masih mendalami kasus pembunuhan dan pemerkosaan," katanya.
Arman berujar, di mana tetangganya, WZ dikenal tertutup. Dia bekerja mulai pukul 06.00 hingga 19.00. Dia tinggal menyewa di rumah milik Aswir senilai Rp 800 ribu per bulan. Di rumah itu, WZ tinggal bersama istri dan dua anaknya.
Nia ditemukan tewas di hutan Sei Ladi pada 27 September 2015. Saat Nia ditemukan, ada luka sayatan pada lehernya. Kasus serupa juga terjadi pada dua wanita lain, Chintya dan Anggie, dengan ciri-ciri yang sama, yaitu luka sayatan di leher.
Kejadian pertama menimpa Chintya, pekerja salah satu mal di Batam, pada Juni 2015. Dia ditemukan tewas dengan luka sayatan benda tajam pada bagian leher. Jasad korban ditemukan di kawasan tidak jauh dari jalan utama Sekupang.
Selanjutnya, kasus pembunuhan dengan luka serupa menimpa wanita asal Bengkong, Batam, Anggie. Wanita yang baru menikah tersebut ditemukan tewas di parit jalan keluar sebuah hotel di Batam. Namun polisi masih belum bisa memastikan tiga kasus ini berkaitan.
RUMBADI DALLE
Baca juga:
Wah, Mourinho Tak Jamin Chelsea Masuk 4 Besar, Akan Dipecat?
Jose Mourinho Terpuruk Gara-gara Wanita Cantik Ini?