Manajemen Ngurah Rai Klaim Telah Beri Pengamanan Standar
Reporter
Editor
Kamis, 29 Desember 2005 06:11 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta: Pengelola Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Denpasar, mengklaim sudah memberikan pengamanan sesuai dengan standar internasional. "Jadi tidak benar kalau dikatakan di bawah standar," kata A. Munir, humas pengelola Bandara Ngurah Rai, (28/12). Ia membantah tuduhan pemerintah Australia dan Amerika Serikat yang menyatakan bahwa sistem pengamanan bandara di Bali itu tidak memenuhi syarat internasional.Ia menunjukpemeriksaan barang bawaan penumpang yang dilakukan dengan Sinar-X. Pemeriksaan fisik dengan membuka lebar dan menelitinya satu persatu bagasi penumpang juga dilakukan, kata dia.Munir mengaku heran dengan peringatan dari pemerintah Australia dan Amerika Serikat soal pengamanan di bandaranya. Sejak bom Bali kedua meledak pada 1 Oktober, katanya, manajemen meningkatkan jumlah personel satuan pengaman bandara, yakni dari semula 217 orang menjadi 500 orang. Selain itu, menurut Kepala Administratur Bandara Ngurah Rai M. Fuschad, berbagai langkah telah dilakukan guna mengantisipasi gangguan keamanan yang masuk dari pelabuhan udara. Misalnya, pemangkasan semak-semak di areal bandara dan lain-lain. "Setiap bandara internasional pasti mengacu pada sistem pengamanan yang sudah dibakukan. Demikian juga dengan Ngurah Rai," katanya.Namun, menurut Ketua Bali Tourism Board (BTB) Bagus Sudibya, para turis merasa tidak aman dengan sistem keamanan di Ngurah Rai. Banyaknya pedagang asong yang berseliweran, tempat parkir yang semrawut yang kadang-kadang melewati tempat seharusnya dianggap. "Pemeriksaan X-Ray tak cukup," kata Bagus. Rilla Nugraheni