Warga Desa Ini Persembahkan Minuman Keras untuk Leluhur

Reporter

Minggu, 25 Oktober 2015 04:04 WIB

REUTERS/Tim Wimborne

TEMPO.CO, Kediri – Warga di Desa Doko, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri ini mempersembahkan minuman keras kepada leluhur mereka. Warga meyakini jika leluhur desa itu menyukai minuman keras semasa hidupnya dulu.

Ritual unik ini dilakukan ribuan warga di Desa Doko dalam Kirab Sesaji Gunungan Hasil Bumi yang dilakukan di desa mereka, Jumat 24 Oktober 2015. Berbeda dengan ritual penyerahan sesaji yang umum dilakukan masyarakat di berbagai daerah, warga Desa Doko justru mempersembahkan minuman keras merek mahal kepada leluhur. Minuman yang dituang ke dalam guci cantik itu diletakkan di atas pusara Prabu Anom yang dipercaya menjadi sesepuh desa.

Dipimpin tetua desa, warga berbondong-bondong mengusung hasil bumi untuk diarak menuju pusara Prabu Anom. Aneka makanan tradisional itu terdiri atas nasi tumpeng lengkap dengan lauk pauk, buah-buahan, dan palawija. Setelah diarak keliling desa, makanan itu diletakkan tepat di atas pusara Prabu Anom. Begitu pula dengan beberapa guci minuman keras dan air tape yang turut diletakkan di samping makanan sebagai sesembahan.

Usai melakukan doa, warga merangsek ke depan untuk berebut aneka makanan itu. Berhasil mendapatkan makanan dan menyantapnya adalah bentuk berkah yang diterima dari Sang Prabu. Meski saling sikut dan tendang, tak ada amarah dari warga yang memperebutkan makanan itu. Mereka pun juga tak serakah mengambil makanan terlalu banyak agar bisa dinikmati warga lainnya.

Mulyadi Wignyo, salah satu panitia kirab mengatakan tradisi ini sudah dilakukan turun temurun setiap bulan Suro. Warga di desanya meyakini akan mendapat petaka dan bencana jika tak melakukan ritual itu. Karena itu tanpa diminta mereka rela menyerahkan sebagian hasil buminya untuk sesembahan kepada Prabu Anom. “Termasuk minuman keras yang menjadi kesukaan Prabu Anom,” katanya.

Sementara bagi warga yang mendapatkan makanan dari gunungan tumpeng yang sudah disajikan kepada Prabu Anom percaya akan mendapat berkah dan kesehatan. Karena itu mereka sangat menantikan sesi itu di setiap pelaksanaan ritual.

Sebagai penutup, prosesi tersebut diakhiri dengan menggelar tarian tayub, yang juga menjadi kesukaan Prabu Anom semasa hidup. Kesenian tradisional ini telah hidup sejak turun temurun dan terus dilestarikan meski belakangan mulai redup. “Tarian ini pada zaman dulu diramaikan dengan penonton pria yang mabuk,” kata Setiawan, salah satu warga.

Namun seiring perkembangan waktu, tarian ini kerap menuai kecaman dari berbagai kalangan. Ini lantaran munculnya kisah-kisah penari nakal dan penonton mabuk yang mempertontonkan gerakan tak senonoh selama proses tarian. Untuk melestarikannya, masyarakat mulai meninggalkan kegiatan mabuk yang menjadi ciri khas pertunjukan ini.



HARI TRI WASONO



Baca juga:
Dewie Limpo Terjerat Suap: Inilah Sederet Fakta Mengejutkan
Ribut Risma Tersangka: 5 Hal Ini Mungkin Anda Belum Tahu




Advertising
Advertising

Berita terkait

Kebijakan Sekolah Lima Hari di Kota Kediri akan Dievaluasi, Ini Sebabnya

24 Oktober 2023

Kebijakan Sekolah Lima Hari di Kota Kediri akan Dievaluasi, Ini Sebabnya

Kebijakan sekolah lima hari di Kota Kediri ini baru dimulai pada September lalu.

Baca Selengkapnya

5 Kuliner Khas Kediri yang Kaya Akan Cita Rasa

29 Juli 2023

5 Kuliner Khas Kediri yang Kaya Akan Cita Rasa

Selain punya banyak destinasi wisata, Kediri juga memiliki kuliner yang tidak kalah nikmat di lidah.

Baca Selengkapnya

Daftar 5 Destinasi Wisata Kota Kediri yang Segar dan Asyik

28 Juli 2022

Daftar 5 Destinasi Wisata Kota Kediri yang Segar dan Asyik

Kediri juga memiliki daya tarik tersendiri di mana daerah ini memiliki beragam destinasi wisata yang menarik dikunjungi saat akhir pekan atau liburan.

Baca Selengkapnya

6 Sajian Kuliner Paling Terkenal dan Enak di Kediri

27 Juli 2022

6 Sajian Kuliner Paling Terkenal dan Enak di Kediri

Kediri memiliki kuliner khas dan terkenal sejak puluhan tahun silam hingga kini masi dilestarikan .

Baca Selengkapnya

Deretan 8 Fakta Unik Kota Kediri: Beberapa Candi, Gunung Kelud hingga Ponpes Lirboyo

27 Juli 2022

Deretan 8 Fakta Unik Kota Kediri: Beberapa Candi, Gunung Kelud hingga Ponpes Lirboyo

Ahli lembaga Javanologi, Soekarton Kartoadmodjo berpendapat nama Kediri tidak ada kaitannya dengan "Kedi" maupun tokoh "Rara Kilisuci".

Baca Selengkapnya

Hari Ini di Tahun 879: Berdirinya Kerajaan Kediri, Cikal Bakal Kota Kediri

27 Juli 2022

Hari Ini di Tahun 879: Berdirinya Kerajaan Kediri, Cikal Bakal Kota Kediri

Letak Kerajaan Kediri yakni di daerah Jawa Timur. Kerajaan Kediri berpusat di Daha, atau sekitar Kota Kediri sekarang.

Baca Selengkapnya

Guru SD Cabuli 7 Siswi, Massa Geruduk Dinas Pendidikan Kota Kediri

25 Juli 2022

Guru SD Cabuli 7 Siswi, Massa Geruduk Dinas Pendidikan Kota Kediri

Massa mendatangi Dinas Pendidikan Kota Kediri setelah menduga kasus Guru SD Cabuli 7 Siswi dipetieskan.

Baca Selengkapnya

UI Rilis Daftar Kota Berkelanjutan Terbaik, Semarang Juara 1

21 Juli 2022

UI Rilis Daftar Kota Berkelanjutan Terbaik, Semarang Juara 1

Universitas Indonesia (UI) kembali merilis daftar kabupaten atau kota berkelanjutan di Indonesia. Pertama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terima Aspirasi Mahasiswa, Bupati Kediri Pastikan Tak 'Mblenjani' Rakyat

14 April 2022

Terima Aspirasi Mahasiswa, Bupati Kediri Pastikan Tak 'Mblenjani' Rakyat

Terdapat enam tuntutan yang disuarakan mahasiswa.

Baca Selengkapnya

Lotus Garden Hotel Kediri Resmi Dibuka

14 Januari 2022

Lotus Garden Hotel Kediri Resmi Dibuka

Hingga awal 2022, Waringin Hospitality Hotel Group telah memiliki tiga brand hotel yaitu Hotel 88, Luminor Hotel, dan Manage by.

Baca Selengkapnya