Tragedi Gunung Lawu, Keluarga Korban Minta Bantuan Biaya

Reporter

Jumat, 23 Oktober 2015 19:35 WIB

Pendaki yang melakukan ziarah di Gunung Lawu beristirahat setelah dievakuasi oleh tim gabungan SAR di Pos Pendakian Candi Cetho, Jawa Tengah, 21 Oktober 2015. Sebanyak 11 orang pendaki masih bertahan di puncak Gunung Lawu pasca-kebakaran hutan yang menewaskan 7 orang pada Minggu (18/10). ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Ngawi - Keluarga korban kebakaran hutan di Lereng Gunung Lawu wilayah Cemoro Sewu, Kabupaten Magetan, Jawa Timur berharap Perum Perhutani memberikan bantuan biaya pengobatan bagi dua orang yang mengalami luka bakar.

Kedua korban selamat yang luka bakar itu adalah Novi Dwi Isti Wanti, 15 tahun, warga Desa Beran, Kecamatan/Kabupaten Ngawi yang kini dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah dr Moewardi, Solo, Jawa Tengah. Korban luka bakar lain adalah Eko Nurhadi, 35 tahun, warga Desa Brongol, Kecamatan Karangjati, Ngawi yang dirawat di RSUD dr Soetomo, Surabaya.

"Mudah-mudahan pihak terkait memberikan bantuan untuk biaya perawatan di rumah sakit," kata Suparno, 61 tahun, paman Novi ditemui di Ngawi, Jumat, 23 Oktober 2015.

Hingga kini, ia mengungkapkan belum ada informasi soal bantuan biaya perawatan bagi kedua korban selamat. Setelah tragedi Gunung Lawu pada Ahad lalu berlalu, pihak keluarga baru menerima santunan uang kematian dari Perum Perhutani, Pemerintah Kabupaten Ngawi, dan satu partai politik.

Disinggung soal asuransi para pendaki yang menjadi korban kebakaran Gunung Lawu, Suparno mengatakan sudah menerima informasi seputar mekanisme yang harus ditempuh. Pihak keluarga berencana mengurusnya ke Perum Perhutani di Jawa Tengah lantaran para korban masuk jalur pendakian melalui pintu Cemoro Kandang, Kabupaten Karanganyar.

"Kami diminta menyiapkan syarat-syaratnya seperti hasil visum dari dokter, fotokopi KTP (kartu tanda penduduk), dan foto kopi KK (kartu keluarga)," kata Suparno.

Kepala Kepolisian Resor Magetan Ajun Komisaris Besar Johanson Ronald Simamora, menyatakan bahwa pihaknya akan memfasilitasi pengurusan asuransi bagi para korban kebakaran Gunung Lawu. Ia berharap agar pihak keluarga menyiapkan sejumlah dokumen yang diperlukan.

Setelah persyaratan administrasi terkumpul, ia melanjutkan, pihak kepolisian akan berkoordinasi dengan pengelola jalur masuk Gunung Lawu di Cemoro Kandang, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. ‘’Itu kewenangan sana (Cemoro Kandang), tapi kami akan memfasilitasi,’’ ucap Johanson.

Seperti diberitakan sebelumnya, kebakaran hutan di Lereng Gunung Lawu mengakibatkan tujuh orang tewas, empat di antaranya adalah warga Ngawi, dua asal Jakarta, dan satu lainnya belum diketahui identitasnya secara pasti karena kondisinya hangus terbakar. Tragedi itu juga mengakibatkan dua pendaki luka-luka.

NOFIKA DIAN NUGROHO

Berita terkait

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

9 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

17 hari lalu

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

Sebanyak 25.000 turis dievakuasi saat kebakaran hutan di Pulau Rhodes, Yunani, pada 2023, mereka akan mendapat liburan gratis.

Baca Selengkapnya

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

42 hari lalu

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

Dari data BNPB, kasus kebakaran hutan dan lahan mulai mendominasi di Pulau Sumatera sejak sepekan terakhir.

Baca Selengkapnya

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

46 hari lalu

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

Jumlah titik panas terus meningkat di sejumlah daerah. Karhutla tahun ini dinilai lebih berisiko tinggi seiring penyelenggaraan pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

47 hari lalu

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

Pelaksana tugas Deputi Modifikasi Cuaca BMKG pernah memimpin Balai Besar TMC di BPPT. Terjadi pergeseran SDM dari BRIN.

Baca Selengkapnya

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

47 hari lalu

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

47 hari lalu

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

Regulasi dinilai penting karena akan mempengaruhi perumusan program dan anggaran penanganan kebakaran.

Baca Selengkapnya

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

48 hari lalu

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

Saat banyak wilayah di Indonesia masih dilanda bencana banjir, pemerintah pusat telah menggelar rapat koordinasi khusus kebakaran hutan dan lahan.

Baca Selengkapnya

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

52 hari lalu

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

Rekor bulan terpanas kesembilan berturut-turut sejak Juli lalu. Pertengahan tahun ini diprediksi La Nina akan hadir. Suhu udara langsung mendingin?

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

59 hari lalu

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

Kebakaran hutan kerap terjadi di beberapa daerah di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Bagaimana cara mengantisipasinya?

Baca Selengkapnya