Tragedi Gunung Lawu, Tetangga Korban Tewas Gelar Tahlilan

Reporter

Jumat, 23 Oktober 2015 10:53 WIB

Personel TNI memotret kebakaran menggunakan kamera handphone di kawasan hutan Gunung Lawu, sisi Magetan, Jawa Timur, 22 Oktober 2015. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Ngawi - Warga Desa Beran, Ngawi, Jawa Timur, menggelar tahlilan dan doa bersama di rumah Sumarwan, 48 tahun, warga setempat yang tewas terbakar saat mendaki Gunung Lawu, Cemoro Sewu, Kecamatan Plaosan, Magetan.

Tragedi yang terjadi pada Ahad lalu itu juga menewaskan Nanang Setia Utama, 16 tahun, anak sulung Sumarwan. Jenazah keduanya telah dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum Kecamatan Karangjati, Ngawi, Selasa lalu.

Adapun Novi Dwi Isti Wanti, 15 tahun, anak bungsu Sumarwan yang juga menjadi korban kebakaran hutan di Gunung Lawu, masih menjalani perawatan karena mengalami luka bakar di Rumah Sakit Umum Daerah dr Moewardi, Solo. "Rumah Pak Marwan kosong. Mbak Sumiyatun (istri Sumarwan) menunggui anaknya di Solo. Maka ibu-ibu patungan untuk membuat makanan dan minuman yang disajikan saat tahlilan," kata Wiwik, tetangga Sumarwan, Jumat, 23 Oktober 2015.

Untuk membuat sajian saat tahlilan, ucap dia, ibu-ibu menyumbang beberapa bahan pokok, seperti beras, telur, tepung terigu, dan pisang. Bahan-bahan tersebut diolah untuk disajikan kepada puluhan warga yang ikut tahlilan dan doa bersama.

Tahlilan dan doa bersama bagi Sumarwan dan keluarganya itu mulai digelar Senin malam lalu atau sehari setelah tragedi kebakaran Gunung Lawu. Beberapa jam setelah peristiwa terjadi dan Sumarwan dinyatakan sebagai salah satu korban, sejumlah warga Desa Beran memasang tenda.

"Untuk membuka pintu harus didobrak, karena Mbak Tun pergi ke Magetan untuk memastikan informasi tentang korban," ucap Wiwik kepada Tempo.

Seperti diberitakan sebelumnya, jasad tujuh korban kebakaran hutan Gunung Lawu berhasil dievakuasi dan dibawa ke kamar mayat RSUD dr Sayidiman, Magetan, sejak Ahad sore hingga Senin pagi. Tim Disaster Victim Identification (DVI) Kepolisian Daerah Jawa Timur telah mengidentifikasi enam identitas dari tujuh korban.

Adapun satu jenazah lain belum bisa dipastikan identitasnya karena kondisinya hangus. Untuk dapat mengidentifikasi korban, tim DVI melakukan tes DNA yang membutuhkan waktu paling lama dua pekan.

"Perlu dilakukan tes DNA. Kami sudah mengambil sampel DNA anggota keluarga yang datang ke sini (RSUD dr Sayidiman, Magetan) untuk dijadikan pembanding," tutur Ketua tim DVI Polda Jawa Timur.

NOFIKA DIAN NUGROHO

Berita terkait

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

13 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

21 hari lalu

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

Sebanyak 25.000 turis dievakuasi saat kebakaran hutan di Pulau Rhodes, Yunani, pada 2023, mereka akan mendapat liburan gratis.

Baca Selengkapnya

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

46 hari lalu

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

Dari data BNPB, kasus kebakaran hutan dan lahan mulai mendominasi di Pulau Sumatera sejak sepekan terakhir.

Baca Selengkapnya

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

50 hari lalu

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

Jumlah titik panas terus meningkat di sejumlah daerah. Karhutla tahun ini dinilai lebih berisiko tinggi seiring penyelenggaraan pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

51 hari lalu

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

Pelaksana tugas Deputi Modifikasi Cuaca BMKG pernah memimpin Balai Besar TMC di BPPT. Terjadi pergeseran SDM dari BRIN.

Baca Selengkapnya

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

51 hari lalu

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

51 hari lalu

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

Regulasi dinilai penting karena akan mempengaruhi perumusan program dan anggaran penanganan kebakaran.

Baca Selengkapnya

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

52 hari lalu

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

Saat banyak wilayah di Indonesia masih dilanda bencana banjir, pemerintah pusat telah menggelar rapat koordinasi khusus kebakaran hutan dan lahan.

Baca Selengkapnya

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

56 hari lalu

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

Rekor bulan terpanas kesembilan berturut-turut sejak Juli lalu. Pertengahan tahun ini diprediksi La Nina akan hadir. Suhu udara langsung mendingin?

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

3 Maret 2024

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

Kebakaran hutan kerap terjadi di beberapa daerah di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Bagaimana cara mengantisipasinya?

Baca Selengkapnya