Tragedi Gunung Lawu, Korban Tewas Bertambah Jadi 7

Reporter

Editor

Sugiharto

Senin, 19 Oktober 2015 07:10 WIB

Petugas mengevakuasi seorang pendaki yang mengalami luka bakar akibat kebakaran hutan di Gunung Lawu, Magetan, Jawa Timur, 18 Oktober 2015. Sebanyak enam orang pendaki tewas dan belasan orang mengalami luka bakar saat terjadi kebakaran di sekitar Pos III hingga Pos IV jalur pendakian Gunung Lawu. ANTARA/Siswowidodo

TEMPO.CO, Magetan – Jumlah korban tewas akibat kebakaran hutan di Lereng Gunung Lawu, kawasan Cemoro Sewu, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, bertambah. Kepala Kepolisian Resor Magetan Ajun Komisaris Besar Johanson Ronald Simamora mengatakan korban tewas menjadi tujuh.

“Untuk sementara, ada tujuh orang yang meninggal dunia,” ucap Johanson di lokasi evakuasi di sekitar Cemoro Sewu, Ahad malam, 18 Oktober 2015. Sebelumnya, jumlah korban tewas diumumkan berjumlah enam. (Baca: TERUNGKAP: Ini Dugaan Penyebab Gunung Lawu Terbakar)

Dia menjelaskan, empat dari tujuh korban tewas telah diketahui identitasnya. Mereka adalah Rita Septi Hurika, 21 tahun, asal Ngawi; Joko Prayitno (31) asal Kebon Jeruk, Jakarta Barat; Nanang Setia Utama (16) dari Ngawi; dan Marwan, warga Ngawi. Sedangkan tiga lain hingga Ahad tengah malam belum diketahui identitasnya.

Kebakaran di petak 73 KPH Lawu dan sekitar kawasan Gunung Lawu itu juga mengakibatkan dua pendaki mengalami luka bakar serius. Dua korban itu adalah Eko Nurhadi, 35 tahun, dan Novi Dwi Isti Wanti, 15 tahun. Keduanya berasal dari Ngawi. “Eko dirujuk ke RSUD dr Soedono, Madiun, dan Novi dibawa ke RSUD dr Moewardi, Solo,” ujar Johanson.

Menurut Johanson, potensi bertambahnya korban tetap ada lantaran evakuasi terpaksa dihentikan Ahad tengah malam karena kondisi gelap yang mengakibatkan pendeknya jarak pandang. Selain itu, tim pencari dari kepolisian, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Basarnas Pos Trenggalek, Palang Merah Indonesia, TNI Angkatan Darat, Perhutani, dan Anak Gunung Lawu butuh istirahat karena kelelahan. “Besok pagi (Senin, 19 Oktober 2015) penyisiran akan kembali dilakukan. Tim dari Perhutani fokus memadamkan api, dan yang lain mengevakuasi korban bila memang nanti ditemukan,” tuturnya.

Kepala Basarnas Pos Trenggalek Supriono menjelaskan, pencarian korban kebakaran hutan melibatkan sekitar seratus personel. Mereka ditempatkan di sejumlah titik jalur pendakian gunung, seperti pos Cemoro Sewu, pos II, pos III, dan pos IV. "Kemungkinan masih ada kobaran api," kata Supriono.

NOFIKA DIAN NUGROHO

Berita terkait

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

11 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

19 hari lalu

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

Sebanyak 25.000 turis dievakuasi saat kebakaran hutan di Pulau Rhodes, Yunani, pada 2023, mereka akan mendapat liburan gratis.

Baca Selengkapnya

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

44 hari lalu

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

Dari data BNPB, kasus kebakaran hutan dan lahan mulai mendominasi di Pulau Sumatera sejak sepekan terakhir.

Baca Selengkapnya

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

47 hari lalu

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

Jumlah titik panas terus meningkat di sejumlah daerah. Karhutla tahun ini dinilai lebih berisiko tinggi seiring penyelenggaraan pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

49 hari lalu

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

Pelaksana tugas Deputi Modifikasi Cuaca BMKG pernah memimpin Balai Besar TMC di BPPT. Terjadi pergeseran SDM dari BRIN.

Baca Selengkapnya

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

49 hari lalu

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

49 hari lalu

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

Regulasi dinilai penting karena akan mempengaruhi perumusan program dan anggaran penanganan kebakaran.

Baca Selengkapnya

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

49 hari lalu

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

Saat banyak wilayah di Indonesia masih dilanda bencana banjir, pemerintah pusat telah menggelar rapat koordinasi khusus kebakaran hutan dan lahan.

Baca Selengkapnya

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

54 hari lalu

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

Rekor bulan terpanas kesembilan berturut-turut sejak Juli lalu. Pertengahan tahun ini diprediksi La Nina akan hadir. Suhu udara langsung mendingin?

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

3 Maret 2024

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

Kebakaran hutan kerap terjadi di beberapa daerah di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Bagaimana cara mengantisipasinya?

Baca Selengkapnya