Sulit Buat Program Padat Karya dengan Dana Rp 100 Ribu
Reporter
Editor
Rabu, 21 Desember 2005 17:38 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Direktur Jenderal Bantuan dan Jaminan Sosial Departemen Sosial (Depsos), Amrun Daulay mengatakan penyatuan program subsidi langsung tunai (SLT) dengan program padat karya masih sulit dilakukan. "Kami masih membahas program padat karya apa yang bisa dilakukan dengan uang Rp 100 ribu per bulan," kata Amrun kepada wartawan, Rabu (21/12).Menurut dia, dana SLT Rp 100 ribu per bulan yang diserahkan sekaligus untuk tiga bulan terlalu kecil untuk dijadikan modal. Untuk membuat program pertanian yang sederhana saja membutuhkan modal sekitar Rp 1-2 jutaper orang.Selain itu, kata Amrun, program padat karya juga tidak bisa menjangkau semua golongan masyarakat. Program itu tidak cocok untuk penerima SLT yang sudah lanjut usia atau berada di tempat-tempat yang terisolir.Namun Departemen Sosial tetap akan mencarikan konsep program padat karya yang tepat. Hal tersebut dilakukan, sesuai masukan dari berbagai pihak yang menilai pemberian uang tunai secara langsung tidak mendidik masyarakat.Amrun juga mengatakan bahwa program SLT tetap akan dijalankan sesuai rencana selama satu tahun, yakni tiga bulan pada 2005 dan sembilan bulan pada tahun depan. Ia mengatakan, pihaknya juga tengah mempersiapkan penambahan anggaran untuk SLT akibat naiknya calon penerima SLT.Oktamandjaya Wiguna