Stop Konflik Air Bersih, Purwakarta Bangun Pipa Rp 300 M

Reporter

Selasa, 13 Oktober 2015 23:03 WIB

Warga memikul jerigen air bersih di kawasan Cikadut, Bandung, Jawa Barat, 1 September 2015. Selama kemarau warga harus mengangkut air bersih sendiri yang diambil di bak penampung umum setiap dua hari sekali karena sumur di rumah mereka kering. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Purwakarta - Pemerintah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, akan membangun jaringan pipa air bersih baru di tiga wilayah kecamatan yang saat ini menjadi zona industri. "Nilai investasi mencapai Rp 300 miliar," kata Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, kepada Tempo, Selasa, 13 Oktober 2015.

Pipanisasi air bersih dibawah kendali PDAM yang akan meliputi wilayah Kecamatan Campaka, Cibatu dan Bungursari. Dedi menjelaskan, pembangunan pipa itu sebagai solusi konflik sosial yang ditimbulkan antara kalangan warga dan pengelola industri yang sama-sama memanfaatkan air bersih yang bersumber dari bawah tanah.

Warga menuding, setiap terjadi kemarau panjang ketersediaan air bersih bawah tanahnya baik itu yang berbentuk sumur timba atau sumur pantek selalu kering kerontang karena tersedot oleh sumur artesis milik ratusan industri. Pengusaha merasa membuat sumur artesis tidak ada masalah karena sudah mengantungi ijin dari pemerintah.

"Konflik rebutan air bersih itu kadang menimbulkan aksi kriminal. Makanya, harus segera dihentikan," kata Dedi beralasan. Jika jaringan pipa air bersih yang dikelola perusahaan pelat merah milik pemerintah daerah itu sudah terealisasi, maka, kepemilikan sumur artesis harus dihentikan dan dialihkan ke air bersih PDAM.

Dedi menjanjikan pembangunan instalasi pipa air bersih PDAM tersebut akan diselesaikan dalam waktu secepatnya. "Paling lambat setahun," katanya. Jika proyek pipanisasi air bersih itu tuntas, ia yakin tak akan ada lagi konflik rebutan air bawah tanah antara warga dan pengelola industri.

Kepala Desa Cijunti, Kecamatan Campaka, Toha, menyambut baik rencana pembangunan pipanisasi air bersih PDAM tersebut. "Kami sudah menunggu sejak lama," ujarnya.

Ia mengungkapkan, setiap terjadi musim kemarau panjang, warganya selalu kesulitan air bersih. "Kalau musim kemarau, sumber airnya habis sama pabrik," Toha menjelaskan. Solusinya, warga memperdalam sumur panteknya dan sumur timbanya hingga kedalaman 30 meter. Tapi, itu sering gagal karena sumber airnya kosong.

Sungai Cilamaya sebagai salah satu solusi jitu jika terjadi kekeringan, sejak sepuluh tahun terakhir, sudah tak dapat dipakai lagi. Karena, kondisi airnya bau menyengat dan hitam pekat dikotori limbah buangan pabrik kertas.
Wakil Ketua Dewan Pimpinan Cabang Asosiasi Pengusaha Indonesia, Darius, juga mengapresiasi solusi pengadaan air bersih dengan membuat jaringan pipanisasi PDAM. "Kami pikir ketersediaan air bersih akan lebih efesien dan terjamin," katanya.

NANANG SUTISNA

Berita terkait

Bupati Purwakarta Mundur dari Jabatan, Berikut Profil Anne Ratna Mustika yang Gemar Sepak Bola

27 Agustus 2023

Bupati Purwakarta Mundur dari Jabatan, Berikut Profil Anne Ratna Mustika yang Gemar Sepak Bola

Anne Ratna Mustika Bupati Purwakarta periode 2018 -2023 belum lama ini mengundurkan diri karena berniat nyaleg. Ini profilnya.

Baca Selengkapnya

RI Pimpin 80 Menteri Dunia Bahas Air dan Sanitasi, Bappenas Sebut 3 Krisis

12 Mei 2022

RI Pimpin 80 Menteri Dunia Bahas Air dan Sanitasi, Bappenas Sebut 3 Krisis

Indonesia menjadi tuan rumah perhelatan Sector Ministers Meeting (SMM) air dan sanitasi 2022 yang akan dilaksanakan pada 18-19 Mei 2022 di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Gempa Darat Magnitudo 3,4 Guncang Purwakarta

8 Desember 2021

Gempa Darat Magnitudo 3,4 Guncang Purwakarta

Sumber gempa berkedalaman 7 kilometer akibat aktivitas Sesar Cirata.

Baca Selengkapnya

BMKG: Sesar Cirata Kembali Picu Gempa di Purwakarta

16 Maret 2020

BMKG: Sesar Cirata Kembali Picu Gempa di Purwakarta

Gempa tektonik yang bersumber di darat kembali menggoyang sebagian Purwakarta, Jawa Barat. Kali kedua dalam lima hari.

Baca Selengkapnya

Garap Pengolahan Air Modern, Jasa Tirta II Gandeng Korea Selatan

28 Juni 2019

Garap Pengolahan Air Modern, Jasa Tirta II Gandeng Korea Selatan

Perum Jasa Tirta II bekerja sama dengan Korea Water Resources Coperation (K-Water) dalam bidang pengelolaan sumber daya air di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Taman Sri Baduga Purwakarta Cocok Jadi Tempat Ajang Internasional

8 Maret 2019

Taman Sri Baduga Purwakarta Cocok Jadi Tempat Ajang Internasional

Apa saja kelebihan Taman Sri Baduga Purwakarta, Jawa Barat, sehingga cocok sebagai tempat penyelenggaraan event berskala internasional?

Baca Selengkapnya

Pemerintah DKI Susun Aturan Penghentian Eksploitasi Air Tanah

16 Oktober 2018

Pemerintah DKI Susun Aturan Penghentian Eksploitasi Air Tanah

DKI mengusulkan anggaran Rp 1,2 triliun untuk perluasan jaringan pipa air bersih menekan eksploitasi air tanah.

Baca Selengkapnya

Siswa Baru di Purwakarta Diwajibkan Bersepeda dan Jalan Kaki

24 November 2017

Siswa Baru di Purwakarta Diwajibkan Bersepeda dan Jalan Kaki

Dedi akan memprioritaskan para pelajar yang bersekolah di wilayah perkotaan terlebih dahulu. Sebab, kondisinya sudah nyaman dengan trotoar yang bagus serta arus kendaraannya landai.

Baca Selengkapnya

Pedagang Sate Maranggi di Desa Cirende Ketiban Pulung

24 November 2017

Pedagang Sate Maranggi di Desa Cirende Ketiban Pulung

Dedi mengatakan, sate maranggi itu sudah menjadi ikon kuliner Purwakarta yang sudah mendunia dan sudah dipatenkan. Penikmatnya pun mulai dari rakyat biasa hingga Presiden Joko Widodo.

Baca Selengkapnya

Bupati Purwakarta: Keluarga Miskin Purwakarta Punya Stok Beras Melimpah

24 November 2017

Bupati Purwakarta: Keluarga Miskin Purwakarta Punya Stok Beras Melimpah

Kang Dedi mengaku senang dengan bergulirnya program ATM Beras Perelek. "Cita-cita kami untuk mensubsidi beras premium secara gratis melalui subsidi silang si kaya buat si miskin telah terlaksana dengan baik," ucapnya.

Baca Selengkapnya