Yogya Rayakan Ulang Tahun Tanpa Pisowanan Ageng
Editor
Amandra Mustika Megarani
Senin, 5 Oktober 2015 17:12 WIB
TEMPO.CO, Yogyakarta— Pemerintah Kota Yogyakarta merayakan ulang tahun kota yang ke 259 tanpa pisowanan ageng. Sebab, saat ini kota tengah mengerjakan proyek penataan di kawasan titik nol kilometer. “Kasihan peserta berbusana adat kalau harus melewati proyek bangunan,” ujar Kepala Bidang Promosi Dinas Pariwisata Kebudayaan Kota Yogyakarta, Yetti Martanti, Senin, 5 Oktober 2015.
Pisowanan ageng merupakan puncak acara dari rangkaian perayaan ulang tahun kota Yogyakarta setiap tahun. Dalam acara tersebut, seluruh elemen masyarakat menggelar pawai dan berkumpul di pagelaran keraton untuk menyerahkan ulubekti atau seserahan ke Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat Sri Sultan Hamengku Buwono X. Sedianya, pisowanan ageng merupakan tradisi dalam kerajaan-kerajaan Jawa, di mana bawahan-bawahan raja datang ke keraton untuk melaporkan perkembangan daerah.
Sebagai gantinya, digelar pawai besar yang melibatkan 4.000 perserta perwakilan dari 45 kelurahan di Kota Yogyakarta pada puncak perayaan 7 Oktober 2015 mendatang. Rute diubah agar tidak lagi melintasi Jalan Malioboro, melainkan hanya berputar dari Jalan Jenderal Sudirman sebagai titik awal keberangkatan, melintasi monument Tugu dan berakhir di ujung Jalan Mangkubumi.
Gubernur dan Raja Keraton Yogyakarta, kerabat keraton serta jajaran pemerintah akan menyaksikan jalannya pawai budaya bertema “Pawai Jogja Istimewa” itu dari panggung di sekitar monumen Tugu Pal Putih.
Untuk meminimalisir akibat proyek pembangunan Taman Parkir Abu Bakar Ali, jumlah peserta pun dibatasi pada perayaan ini. Tiap kelurahan dibatasi maksimal 75 kelompok seni budaya.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta Wirawan Hario Yudho menuturkan, puncak perayaan ulang tahun Kota Yogyakarta ini akan diterapkan penutupan jalur untuk prosesi pawai sekitar lima jam dimulai pukul 18.00 WIB. Jalur yang ditutup yaitu Jalan Jenderal Sudirman, Mangkubumi, Kalringan hingga Jalan Faridan Muridan Noto.
Sementara jalur yang dialihkan adalah Jalan C Simanjuntak yang ditutup untuk arah menuju Tugu. Sama halnya dengan kendaraan dari Jalan AM Sangaji akan dialihkan satu arah ke Jalan Diponegoro saja dan sementara dilarang melintasi Tugu. “Aktivitas di Jalan utama seperti Malioboro tetap seperti biasa,” ujar Wirawan.
Perayaan Ulang Tahun Kota telah dimulai sejak 1 Oktober 2015 lalu. Antara lain lewat gelar dan pameran seni rupa massal di depan Benteng Vreburg yang melibatkan ratusan pelukis muda dan kawakan.
Pada 4 Oktober digelar Kirab Pedagang Pasar Tradisional atau Grebeg Pasar Kota Yogyakarta yang diikuti 2100 pedagang dari 31 pasar tradisional yang berpusat di Pasar Ngasem Tamansari. Hari ini, pemerintah merilis bus tingkat sebagai ikon dan promosi wisata di Taman Pintar.
PRIBADI WICAKSONO.