Tambang Pasir yang Ditentang Salim Kancil Berkualitas Nomor Satu  

Reporter

Editor

Yuliawati

Senin, 5 Oktober 2015 15:59 WIB

Penambangan pasir Gunung Semeru di Curah Kobokan Desa Sumberwuluh, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. TEMPO/David Priyasidharta

TEMPO.CO, Malang - Pasir asal Lumajang merupakan pasir nomor satu untuk konstruksi bangunan. Sejumlah proyek bangunan di Jawa Timur menetapkan pasir Lumajang sebagai spesifikasi bangunan. Harga jual pasir juga melambung. Satu truk pasir di Lumajang seharga Rp 400 ribu, tapi setelah di Surabaya melonjak sampai Rp 1,2 juta.

"Harganya mahal sehingga jadi rebutan," kata Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Jawa Timur Ony Mahardika, Senin, 5 Oktober 2015. Awalnya, para pengusaha tambang pasir menambang di sejumlah sungai yang alirannya berada di bawah Gunung Semeru. Namun, sejak tiga tahun lalu, pengusaha menambang pasir secara besar-besaran di pantai secara ilegal.

Penambang mengirim pasir ke sejumlah lokasi penampungan di sepanjang jalan utama Lumajang. Selanjutnya, pasir dikirim ke sejumlah kota di Jawa Timur. Walhi sempat menemui penambang yang menyebutkan telah menyetor uang ke polisi. Dari polisi di kepolisian sektor lokasi tambang, Kepolisian Resor Lumajang, sampai Kepolisian Daerah Jawa Timur.

"Setiap tahun ada polisi dari Polda Jawa Timur yang inspeksi ke lokasi tambang kenapa dibiarkan?" ujar Ony. Untuk itu, Bidang Profesi dan Pengamanan Mabes Polri dan Polda Jawa Timur menindak polisi yang menerima suap sehingga penambangan pasir secara ilegal tetap berlangsung aman dan seolah polisi membiarkan.

Pakar geologi dari Universitas Brawijaya Malang, Adi Susilo, menjelaskan kualitas pasir dari Lumajang paling bagus. Itu lantaran pasir berasal dari hasil erupsi Gunung Semeru yang mengalir langsung lewat sungai. "Pasir tanpa campuran lumpur, berbeda dengan pasir daerah lain," ujarnya.

Pasir tersebut menjadi pilihan utama proyek pembangunan gedung di Jawa Timur. Karena itu, di pasar, pasir Lumajang berharga mahal dan cepat ludes terjual. Itu lantaran kebutuhan akan pasir yang besar, sedangkan pasokan terbatas.

Adi meminta agar proses penambangan dilakukan secara terukur agar tak merusak lingkungan. Selain itu, penambangan harus memiliki analisis mengenai dampak lingkungan agar aman dan tak merusak lingkungan. Terutama untuk penambangan pasir di pesisir Jawa. Jika aspek lingkungan tidak diperhatikan, proyek pertambangan akan menjadi bencana bagi manusia.

EKO WIDIANTO

Berita terkait

Kilas Balik Hari Daur Ulang Sedunia

40 hari lalu

Kilas Balik Hari Daur Ulang Sedunia

Hari Daur Ulang Sedunia ini juga meningkatkan kesadaran akan daur ulang sebagai sebuah ide dan konsep yang penting.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Walhi Ingatkan Dampak Negatif Migrasi Penduduk ke IKN, Garuda Masuk InJourney Bulan Depan

50 hari lalu

Terkini Bisnis: Walhi Ingatkan Dampak Negatif Migrasi Penduduk ke IKN, Garuda Masuk InJourney Bulan Depan

Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) mengingatkan potensi kerusakan lingkungan imbas migrasi penduduk ke Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Menang, Walhi: Perlu Oposisi Kuat Demi Kebijakan Pro-Lingkungan

17 Februari 2024

Prabowo-Gibran Menang, Walhi: Perlu Oposisi Kuat Demi Kebijakan Pro-Lingkungan

Organisasi masyarakat sipil khawatir Prabowo-Gibran melanjutkan program Jokowi yang dinilai merusak lingkungan hidup.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Faisal Basri Sebut Sri Mulyani Paling Siap Mundur dari Kabinet, KNKT Didesak Transparan Soal Kecelakaan Kereta

17 Januari 2024

Terpopuler: Faisal Basri Sebut Sri Mulyani Paling Siap Mundur dari Kabinet, KNKT Didesak Transparan Soal Kecelakaan Kereta

Berita terpopuler hari ini mencakup Faisal Basri yang menyebut Sri Mulyani paling siap mundur dari Kabinet Jokowi.

Baca Selengkapnya

Media Asing Soroti Kecaman WALHI ke PT Astra Agro Lestari

28 November 2023

Media Asing Soroti Kecaman WALHI ke PT Astra Agro Lestari

PT Astra Agro Lestari dikritik oleh kelompok lingkungan hidup WALHI.

Baca Selengkapnya

Catatan Walhi Terhadap Proyek Rempang Eco City dan Bentrok di Seruyan

9 Oktober 2023

Catatan Walhi Terhadap Proyek Rempang Eco City dan Bentrok di Seruyan

Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Indonesia memberikan tanggapan kritis terhadap proyek Rempang Eco City dan konflik di Seruyan.

Baca Selengkapnya

Penanganan Kebakaran TPA Sampah Sarimukti Lambat, Walhi Jabar Pertanyakan SOP

25 Agustus 2023

Penanganan Kebakaran TPA Sampah Sarimukti Lambat, Walhi Jabar Pertanyakan SOP

Walhi Jawa Barat menilai penanganan kebakaran di tempat pembuangan akhir sampah atau TPA di Sarimukti Kabupaten Bandung Barat lambat.

Baca Selengkapnya

Kata Walhi dan Greenpeace saat Diajak KKP Gabung Jadi Tim Kajian Ekspor Pasir Laut

2 Juni 2023

Kata Walhi dan Greenpeace saat Diajak KKP Gabung Jadi Tim Kajian Ekspor Pasir Laut

Walhi dan Greenpeace buka suara soal ajakan KKP gabung jadi tim kajian ekspor pasir laut. Apa kata mereka?

Baca Selengkapnya

Apa Maksud Jefri Nichol Unggah Potret Salim Kancil, Widji Thukul, Munir, dan Marsinah?

28 Maret 2023

Apa Maksud Jefri Nichol Unggah Potret Salim Kancil, Widji Thukul, Munir, dan Marsinah?

Aktor Jefri Nichol mengunggah foto tokoh korban pelanggaran HAM seperti Salim Kancil, Widji Thukul, Munir, dan Marsinah. Ini profil mereka.

Baca Selengkapnya

Walhi Desak Pemerintah Cabut Izin Perusahaan Surya Darmadi

24 Februari 2023

Walhi Desak Pemerintah Cabut Izin Perusahaan Surya Darmadi

Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) meminta Kementerian ATR/BPN mengevaluasi dan mencabut izin perusahaan Surya Darmadi.

Baca Selengkapnya