70 Tahun TNI: 5 Langkah Jenderal Gatot buat Transformasi TNI

Reporter

Senin, 5 Oktober 2015 10:48 WIB

Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo (kanan) memberikan pengarahan kepada prajurit TNI saat upacara pelepasan Satgas Penanggulangan Bencana Asap di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, 10 September 2015. Kualitas udara di Sumatera Selatan memburuk hingga masuk dalam kategori berbahaya. ANTARA/M Agung Rajasa

TEMPO.CO, Jakarta - Di usianya yang ke-70, Tentara Nasional Indonesia diharapkan bertransformasi dari prajurit kemerdekaan menjadi tentara profesional. Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo membeberkan setidaknya ada sejumlah langkah yang harus diperhatikan untuk perubahan TNI.

Pesan Panglima dibacakan Laksamana Muda Agung Pramono, Asisten Perencanaan Umum (Asrenum) Panglima TNI. Laksamana Muda Agung hadir mewakili pemegang komando di Mabes TNI dalam diskusi buku Transformasi TNI karya mantan Kepala Staf Teritorial Letjen Purnawirawan Agus Widjojo, Senin, 29 September 2015.

Langkah pertama TNI, menurut Jenderal Gatot, adalah memutakhirkan doktrin dan organisasi. Ini dilakukan untuk menghadapi tantangan zaman. Gatot beralasan doktrin harus fleksibel sesuai UU Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI.

Langkah kedua TNI, menurut Gatot, adalah memodernisasi alutsista. Ini mendesak mengingat 55 persen kondisi alusista saat ini telah berusia lebih dari 35 tahun. Diakui Gatot, hal ini berbeda dengan negara lain yang terus melakukakan modernisasi (upgrade) persenjataannya.

"Perlu dukungan komponen bangsa. Namun, TNI bahagia atas kebijakan pemerintah 10 tahun terakhir. Anggaran TNI meningkat," ujar Gatot.

Langkah ketiga, menurut Gatot,meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di dalam tubuh TNI. Gatot menyadari perlu peningkatan kualitas sumber daya manusia, baik prajurit maupun pegawai negeri sipil TNI. Kualitas sumber daya manusia bisa meningkat salah satunya melalui pendidikan.

Langkah keempat, menurut Gatot, perlu meningkatkan kerja sama militer Indonesia dengan negara lain. Tujuannya adalah untuk komparasi kemampuan TNI dengan tentara asing. "Hal yang dapat dikembangkan akan jadi referensi," kata dia.

Langkah kelima, TNI perlu dekat dengan rakyat. Kedekatan ini harus menjadi perhatian demi terjadinya transformasi di tubuh TNI. "Karena TNI dari rakyat juga dan kedaulatan NKRI akan terancam jika tidak ada transformasi TNI," kata Gatot.

Di akhir amanat, Gatot kembali menyinggung pentinganya modernisasi alutsista. "Kedaulatan akan terancam jika tidak ada transformasi TNI," kata Gatot.

WDA | REZKY A

Berita terkait

Alasan KAMI Nonaktifkan Anggotanya yang Dukung Calon di Pilpres 2024

24 November 2023

Alasan KAMI Nonaktifkan Anggotanya yang Dukung Calon di Pilpres 2024

Meski begitu, Gatot Nurmantyo mengatakan pihaknya tidak bisa melarang anggotanya untuk mendukung salah satu pasangan di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gatot Nurmantyo Tegaskan Tak Mendukung Salah Satu Calon di Pilpres 2024

24 November 2023

Gatot Nurmantyo Tegaskan Tak Mendukung Salah Satu Calon di Pilpres 2024

Gatot Nurmantyo mengatakan aktivis Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia yang dukung mendukung di Pilpres 2024 hari ini mulai dinonaktifkan.

Baca Selengkapnya

Jenderal Agus Subiyanto Panglima TNI ke-6 Masa Pemerintahan Jokowi, Berikut Profil Lainnya

24 November 2023

Jenderal Agus Subiyanto Panglima TNI ke-6 Masa Pemerintahan Jokowi, Berikut Profil Lainnya

Perjalanan kepemimpinan Panglima TNI selama sembilan tahun pemerintahan Jokowi, dari Moeldoko hingga Jenderal Agus Subiyanto.

Baca Selengkapnya

Usung Anies Baswedan Sebagai Capres, Partai Ummat Akui Belum Komunikasi dengan Partai Anggota Koalisi Perubahan

19 Februari 2023

Usung Anies Baswedan Sebagai Capres, Partai Ummat Akui Belum Komunikasi dengan Partai Anggota Koalisi Perubahan

Partai Ummat menyatakan akan segera menjalin silaturahmi dengan partai anggota Koalisi Perubahan soal dukungan mereka terhadap Anies Baswedan.

Baca Selengkapnya

Ini Cerita Anies Baswedan Dapat Dukungan Partai Ummat

18 Februari 2023

Ini Cerita Anies Baswedan Dapat Dukungan Partai Ummat

Partai Ummat menyatakan Anies Baswedan bukan calon tunggal yang sempat mereka pertimbangkan untuk maju pada Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

10 Kasus Nikita Mirzani Membuatnya Harus Berurusan dengan Polisi

26 Juli 2022

10 Kasus Nikita Mirzani Membuatnya Harus Berurusan dengan Polisi

Nikita Mirzani ditangkap Satreskrim Polresta Serang Kota Polda Banten di Senayan City, Jakarta Selatan, 21 Juli 2022. Ini kontroversi lainnya.

Baca Selengkapnya

UAS Ditolak Singapura, Wamenag: Jangan Dikaitkan Soal Pesanan Jakarta

20 Mei 2022

UAS Ditolak Singapura, Wamenag: Jangan Dikaitkan Soal Pesanan Jakarta

Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi menyatakan prihatin terhadap kasus pencekalan Ustad Abdul Somad atau UAS di Singapura.

Baca Selengkapnya

Hadir di Partai Pelita, Gatot Nurmantyo Bilang Tidak Berpartai

16 Mei 2022

Hadir di Partai Pelita, Gatot Nurmantyo Bilang Tidak Berpartai

Gatot Nurmantyo tidak merinci apakah dirinya diajak Din hanya sekedar untuk hadir di rakernas atau diajak menjadi kader partai.

Baca Selengkapnya

Din Syamsuddin Bilang Partai Pelita Lahir untuk Perbaiki Kerusakan Struktural

16 Mei 2022

Din Syamsuddin Bilang Partai Pelita Lahir untuk Perbaiki Kerusakan Struktural

Din Syamsuddin menjelaskan Partai Pelita tetap terbuka untuk bekerja sama dengan partai politik manapun.

Baca Selengkapnya

Kala Gatot Nurmantyo Ikut Tampil di Rakernas Partai Pelita

16 Mei 2022

Kala Gatot Nurmantyo Ikut Tampil di Rakernas Partai Pelita

Gatot Nurmantyo secara dadakan diminta memberi testimoni soal Partai Pelita dalam Rakernas yang dibuka Din Syamsuddin hari ini.

Baca Selengkapnya