Keluarga Penumpang Aviastar Datangi Bandara Andi Jemma
Editor
Abdul Djalil Hakim.
Sabtu, 3 Oktober 2015 06:31 WIB
TEMPO.CO, Masamba - Sejumlah keluarga penumpang pesawat Aviastar mulai mendatangi Bandara Andi Jemma di Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan. Mereka ingin mengetahui perkembangan informasi keberadaan dan kondisi pesawat nahas tersebut.
Suami seorang penumpang Aviastar, Komaruddin, mengatakan istrinya bernama Nurul Fatin, bersama dua orang anaknya, masing-masing Raya, 3 tahun, dan Afif, 1 tahun, bermaksud menghadiri acara kerabatnya di Makassar.
"Setelah dapat informasi Aviastar hilang kontak, saya bergegas ke bandara, sambil terus mengontak nomor telepon istriku, tapi tidak nyambung," kata Komaruddin, Sabtu, 3 Oktober 2015.
Dia berharap pesawat Aviastar bisa segera ditemukan dan seluruh penumpang selamat.
Keluarga pesawat Aviastar lainnya, Rahman, mengatakan kakaknya, Muhammad Nasir, Kepala Bandara Andi Jemma, juga menjadi salah satu penumpang Aviastar. Rahman menyebutkan, setiap akhir pekan, Nasir pulang ke Makassar, menjenguk anak dan istrinya.
Setelah mendapat informasi pesawat Aviastar hilang kontak, Rahman langsung ke Bandara Internasional Sultan Hasanuddin mencari informasi. “Setelah melihat manives penumpang pesawat, kami pastikan kakak saya, Nasir, ada dalam pesawat," ujar Rahman.
Rahman bersama anggota keluarganya yang lain, langsung bertolak ke Masamba untuk ikut melakukan pencarian. Nasir adalah warga Kabupaten Barru. Sedangkan istri dan tiga orang anaknya berdomisili di Kota Makassar.
Beberapa jam pascahilang kontaknya Aviastar, hujan deras mengguyur Masamba, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Luwu Utara, mendirikan posko tanggap darurat di areal bandara.
Pesawat jenis Twin Otter DHC-6 diketahui hilang kontak sekitar sebelas menit setelah take-off dari Bandara Andi Jemma, Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Jumat, 2 Oktober 2015, pukul 14.25 Wita. Pesawat itu dijadwalkan tiba di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, pukul 15.39 Wita.
Sebelumnya dinyatakan hilang, pilot pesawat sempat dua kali menghubungi menara kontrol alias ATC di Makassar.
HASWADI