Salim Kancil Dibunuh, Mereka Diduga Bekingi Kepala Desa  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Jumat, 2 Oktober 2015 06:56 WIB

Kartu tanda penduduk Salim alias Kancil (52) warga penolak tambang pasir yang mejadi korban tindak kekerasan di Desa Selok Awar-awar, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang. TEMPO/David Priyasidharta

TEMPO.CO, Jakarta - Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) menduga ada sejumlah pihak yang diduga membekingi aktivitas penambangan liar yang selama ini dilakukan Kepala Desa Selok Awar-awar, Hariyono. "Akar masalahnya tidak hanya berhenti di kepala desa," kata Manajer Kampanye Jatam, Ki Bagus Hadikusumo, saat dihubungi Tempo, Kamis, 1 Oktober 2015.

Bagus mengatakan pihak pertama yang diyakini membekingi Hariyono adalah Pemerintah Kabupaten Lumajang. Menurut dia, pemerintah kabupaten berandil besar karena membiarkan Hariyono melakukan aktivitas penambangan selama bertahun-tahun. "Dugaan kami begitu karena lokasi penambangan berada di lahan konsesi PT IMMS (PT Indo Modern Mining Sejahtera) sekaligus PT Perhutani," ujar dia.

SALIM KANCIL DISETRUM DAN DIBUNUH
Kasus Salim Kancil, Polisi Dituding Bermain
Salim Kancil & Tosan Ternyata Pernah Minta Perlindungan Polisi, Buktinya...


Menurut Bagus, pihaknya belum sampai menengarai keterlibatan Bupati Lumajang dalam terhadap penambangan ilegal. Namun, ia melihat indikasi dukungan terhadap Hariyono tergambar dari sikap pemerintah kabupaten yang banyak membiarkan tambang-tambang liar di berbagai wilayah pesisir selatan Kabupaten Lumajang. "Tapi di sisi lain ada retribusi yang masuk ke pemerintah desa."

Jatam pun mencurigai Kepolisian Resor Lumajang melindungi Hariyono yang tampak dari lambannya merespons ancaman pembunuhan terhadap warga penolak tambang, termasuk laporan dari Salim Kancil dan Tosan. "Bukan tidak mungkin ada beking kuat di belakang kepala desa itu dari aparat kepolisian," kata dia. Indikasi lain tampak dari turun tangannya Kompolnas dan Divisi Propam untuk mengusut dugaan keterlibatan aparat keamanan.

Pihak ketiga yang menurut Jatam juga membekingi Hariyono adalah PT IMMS. Menurut dia, PT IMMS merupakan perusahaan bermasalah yang memegang konsesi penambangan pasir besi terbesar di Lumajang. Perusahaan ini memiliki 2 Izin Usaha Pertambangan dengan total luas hampir 4.500 hektare. "Banyak tambang liar di dalam kawasan konsesi PT IMMS."

GERAKAN 30 SEPTEMBER 1965
EKSKLUSIF G30S 1965: Pengakuan Penyergap Ketua CC PKI Aidit
Kisah Macan Podium Gerwani PKI yang Lupa Bulan September


Namun, kata Bagus, PT IMMS tidak dapat beroperasi sejak 2013. Ia mengatakan perusahaan ini tidak ingin merugi dengan tetap dapat mengeksploitasi pasir besi meski tidak dengan tangan sendiri. Caranya, PT IMMS sengaja membiarkan penambang liar menggarap lahan konsesinya. Perusahaan cukup menyediakan penampung atau pabrik pengolah bijih besi yang menampung pasir dari tambang-tambang liar warga.

"Dugaan kami, mereka yang menampung pasir-pasir yang dikeruk secara ilegal," kata Bagus. Dengan cara tersebut, Bagus menilai PT IMMS lebih banyak diuntungkan dan bisa cuci tangan. "Bisa beli pasir murah dan tidak perlu bayar pajak. Kalau terjadi kasus di lapangan, seperti kerusakan lingkungan dan pencemaran, mereka bisa angkat tangan."

Pejabat Perum Perhutani menyangkal bahwa lahan penambangan ilegal yang dilakukan Hariyono masuk dalam kawasan Perum Perhutani. Wakil Administratur Perum Perhutani Probolinggo di Kabupaten Lumajang, Misbakhul Munir mengatakan areal pertambangan pasir di Selok Awar-awar itu tidak masuk kawasan milik Perhutani. "Kami sudah melakukan pengukuran dan memang di luar kawasan hutan," kata Munir.

BERITA MENARIK
Pengunggah Video Suap Ditangkap Polisi, Muncul Save Adlun
Polisi Tangkap Balita Ini dengan Tuduhan Mencuri



Selanjutnya: Perusahaan penambang pasir membantah


Berita terkait

Sungai Meluap Akibat Lahar Dingin Gunung Semeru, 32 Keluarga di Lumajang Mengungsi

9 hari lalu

Sungai Meluap Akibat Lahar Dingin Gunung Semeru, 32 Keluarga di Lumajang Mengungsi

Lahar dingin dari Gunung Semeru meningkatkan debot air daerah Sungai Regoyo di Lumajang. Warga sekitar mengungsi mandiri.

Baca Selengkapnya

Letusan dan Awan Panas Gunung Semeru Terus Meningkat Sejak 2021, Ini Penjelasan Badan Geologi

11 hari lalu

Letusan dan Awan Panas Gunung Semeru Terus Meningkat Sejak 2021, Ini Penjelasan Badan Geologi

Aktivitas vulkanik Gunung Semeru terus meningkat selama empat tahun terakhir. Badan Geologi menjelaskan sejumlah gejalanya.

Baca Selengkapnya

Salip PKB dan PDIP, Partai Gerindra Raih Kursi Terbanyak di DPRD Kabupaten Lumajang

31 hari lalu

Salip PKB dan PDIP, Partai Gerindra Raih Kursi Terbanyak di DPRD Kabupaten Lumajang

Kursi Partai Gerindra di DPRD Kabupaten Lumajang dipastikan bertambah menjadi 11 dalam Pemilu 2024 ini. Sementara PKB dan PDIP tetap.

Baca Selengkapnya

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

57 hari lalu

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

MAGMA Indonesia memperingatkan adanya Erupsi Gunung Semeru dan Marapi. Masyarakat diimbau tidak beraktivitas pada radius 5 kilometer.

Baca Selengkapnya

Kisah Kekeringan Melanda Lumajang, Pedihnya 3 Kali DAM Gambiran Jebol

2 Oktober 2023

Kisah Kekeringan Melanda Lumajang, Pedihnya 3 Kali DAM Gambiran Jebol

Bencana kekeringan pun melanda Lumajang.

Baca Selengkapnya

Ratusan Hektare Sawah di Kabupaten Lumajang Kekeringan, Ini Saran Khofifah Indar Parawansa

20 September 2023

Ratusan Hektare Sawah di Kabupaten Lumajang Kekeringan, Ini Saran Khofifah Indar Parawansa

Gubernur Jawa Timur meminta para petani di Kabupaten Lumajang belajar ke para petani di daerah Mataraman untuk mengatasi masalah kekeringan.

Baca Selengkapnya

Kekeringan di Lumajang Meluas, 86 Titik Dropping Air Bersih Tersebar di 7 Kecamatan

15 September 2023

Kekeringan di Lumajang Meluas, 86 Titik Dropping Air Bersih Tersebar di 7 Kecamatan

Sebanyak 17 desa di 7 Kecamatan Kabupaten Lumajang menjadi daerah terdampak kekeringan di musim kemarau tahun ini. BPBD beri bantuan air bersih.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Kabupaten Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Usai Banjir Lahar Dingin dan Tanah Longsor

8 Juli 2023

Pemerintah Kabupaten Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Usai Banjir Lahar Dingin dan Tanah Longsor

Pemerintah Kabupaten Lumajang menetapkan status tanggap darurat untuk menghadapi bencana banjir lahar dingin dan tanah longsor.

Baca Selengkapnya

3 Orang Tewas Akibat Tanah Longsor di Lumajang

7 Juli 2023

3 Orang Tewas Akibat Tanah Longsor di Lumajang

Bencana tanah longsor memakan tiga korban jiwa di Dusun Sriti, Desa Sumberurip, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Apa Maksud Jefri Nichol Unggah Potret Salim Kancil, Widji Thukul, Munir, dan Marsinah?

28 Maret 2023

Apa Maksud Jefri Nichol Unggah Potret Salim Kancil, Widji Thukul, Munir, dan Marsinah?

Aktor Jefri Nichol mengunggah foto tokoh korban pelanggaran HAM seperti Salim Kancil, Widji Thukul, Munir, dan Marsinah. Ini profil mereka.

Baca Selengkapnya