Polda Jawa Timur Ambil Alih Kasus Salim Kancil

Reporter

Rabu, 30 September 2015 23:14 WIB

Sejumlah tersangka aksi kekerasan terhadap aktivis petani penolak tambang di tunjukkan di depan jurnalis di Markas Kepolisian Daerah Jawa Timur, Surabaya, 30 September 2015. 22 pelaku penganiayaan ditahan usai melakukan kekerasan pada dua aktivis penolak tambang pasir Salim Kancil dan Tosan. FULLY SYAFI

TEMPO.CO, Surabaya - Kepolisian Daerah Jawa Timur akhirnya mengambil alih penanganan kasus penganiayaan di Desa Selok Awar awar, Pasirian, Lumajang, yang menyebabkan satu warganya, Salim alias Kancil, tewas dan seorang lagi, Tosan, luka berat. Keduanya diduga menjadi sasaran dan korban penganiayaan karena menolak keberadaan tambang pasir di desanya.

Pengambil alihan dinyatakan Kepala Polda Jawa Timur Irjen Anton Setiadji dalam jumpa pers di kantornya, Rabu 30 September 2015. Dia menyatakan, pengambilalihan meliputi seluruh kasus yakni penganiayaan, pembunuhan dan juga pertambangan ilegal. "Tidak ada lagi kepentingan dari pihak polrestabes," kata Anton.

Saat ini, Anton menambahkan, berkas kasus Salim dan Tosan tengah dilakukan pemeriksaan. Berikut olah Tindak Kejadian Perkara keduanya juga masih dalam pemberkasan.

Kapolda juga menurunkan tim dari inspektorat dan propam untuk mengawal penanganan kasus. Menurutnya, belum diketahui pasti aktor di balik peristiwa penyerangan terhadap Salim dan Tosan.

Anton mengatakan akan terus melakukan pemeriksaan. Menghimpun keterangan dari para saksi sehingga diketahui apa yang sebenarnya terjadi di balik kasus ini. “Kami akan terus melakukan pengembangan”, kata Anton.

Sejauh ini polisi telah menetapkan sebanyak 22 tersangka. Sebanyak 20 diantaranya telah ditahan di Markas Polda Jawa Timur dan sisanya dikenakan wajib lapor karena masih berusia 16 tahun atau remaja.

Adapun terkait dugaan keterlibatan kepala desa dalam penganiayaan dan pembunuhan, Anton tidak banyak berkomentar. Dia meminta pihak media menunggu jalannya proses pemeriksaan. Begitu pula mengenai kabar pengaduan yang telah dilakukan pihak Tosan dan Salim atas adanya ancaman yang diterima sekitar dua pekan sebelum penganiayaan dan pembunuhan terjadi.

Penganiayaan dan pembunuhan itu terjadi pada Sabtu pagi 26 September 2015. Diduga Salim dan Tosan menjadi korban akibat aktivitas mereka menolak keberadaan tambang pasir di desanya. Tambang yang belakangan terbukti ilegal itu disebutkan berkedok bisnis pariwisata. Nyatanya hanya mengeksploitasi pasir pantai hingga menyebabkan kerusakan lingkungan.

SITI JIHAN SYAHFAUZIAH

Berita terkait

Sungai Meluap Akibat Lahar Dingin Gunung Semeru, 32 Keluarga di Lumajang Mengungsi

13 hari lalu

Sungai Meluap Akibat Lahar Dingin Gunung Semeru, 32 Keluarga di Lumajang Mengungsi

Lahar dingin dari Gunung Semeru meningkatkan debot air daerah Sungai Regoyo di Lumajang. Warga sekitar mengungsi mandiri.

Baca Selengkapnya

Letusan dan Awan Panas Gunung Semeru Terus Meningkat Sejak 2021, Ini Penjelasan Badan Geologi

15 hari lalu

Letusan dan Awan Panas Gunung Semeru Terus Meningkat Sejak 2021, Ini Penjelasan Badan Geologi

Aktivitas vulkanik Gunung Semeru terus meningkat selama empat tahun terakhir. Badan Geologi menjelaskan sejumlah gejalanya.

Baca Selengkapnya

Salip PKB dan PDIP, Partai Gerindra Raih Kursi Terbanyak di DPRD Kabupaten Lumajang

35 hari lalu

Salip PKB dan PDIP, Partai Gerindra Raih Kursi Terbanyak di DPRD Kabupaten Lumajang

Kursi Partai Gerindra di DPRD Kabupaten Lumajang dipastikan bertambah menjadi 11 dalam Pemilu 2024 ini. Sementara PKB dan PDIP tetap.

Baca Selengkapnya

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

2 Maret 2024

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

MAGMA Indonesia memperingatkan adanya Erupsi Gunung Semeru dan Marapi. Masyarakat diimbau tidak beraktivitas pada radius 5 kilometer.

Baca Selengkapnya

Kisah Kekeringan Melanda Lumajang, Pedihnya 3 Kali DAM Gambiran Jebol

2 Oktober 2023

Kisah Kekeringan Melanda Lumajang, Pedihnya 3 Kali DAM Gambiran Jebol

Bencana kekeringan pun melanda Lumajang.

Baca Selengkapnya

Ratusan Hektare Sawah di Kabupaten Lumajang Kekeringan, Ini Saran Khofifah Indar Parawansa

20 September 2023

Ratusan Hektare Sawah di Kabupaten Lumajang Kekeringan, Ini Saran Khofifah Indar Parawansa

Gubernur Jawa Timur meminta para petani di Kabupaten Lumajang belajar ke para petani di daerah Mataraman untuk mengatasi masalah kekeringan.

Baca Selengkapnya

Kekeringan di Lumajang Meluas, 86 Titik Dropping Air Bersih Tersebar di 7 Kecamatan

15 September 2023

Kekeringan di Lumajang Meluas, 86 Titik Dropping Air Bersih Tersebar di 7 Kecamatan

Sebanyak 17 desa di 7 Kecamatan Kabupaten Lumajang menjadi daerah terdampak kekeringan di musim kemarau tahun ini. BPBD beri bantuan air bersih.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Kabupaten Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Usai Banjir Lahar Dingin dan Tanah Longsor

8 Juli 2023

Pemerintah Kabupaten Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Usai Banjir Lahar Dingin dan Tanah Longsor

Pemerintah Kabupaten Lumajang menetapkan status tanggap darurat untuk menghadapi bencana banjir lahar dingin dan tanah longsor.

Baca Selengkapnya

3 Orang Tewas Akibat Tanah Longsor di Lumajang

7 Juli 2023

3 Orang Tewas Akibat Tanah Longsor di Lumajang

Bencana tanah longsor memakan tiga korban jiwa di Dusun Sriti, Desa Sumberurip, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Kisah Lumajang yang Sudah Berdiri Sejak Era Kerajaan Majapahit

16 Desember 2022

Kisah Lumajang yang Sudah Berdiri Sejak Era Kerajaan Majapahit

Pada zaman kerajaan Majapahit, Lumajang menjadi daerah otonom yang bernama Lamajang Tigang Juru. Kabupaten ini berdiri sejak 767 tahun lampau.

Baca Selengkapnya