Pembantaian Beruang Madu Ramai di Facebook, ProFauna Turun

Jumat, 25 September 2015 17:38 WIB

Beruang madu (helarctos malayanus). Wikipedia.org

TEMPO.CO, Samarinda - Lembaga Protection of Forest & Fauna (ProFauna) untuk wilayah Borneo sedang mendalami laporan soal pembantaian beruang madu (Helarctos malayanus) di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Penyelidikan ini melanjutkan informasi dari halaman media sosial Facebook atas nama Ronal Cristoper Ronal. Dari profil akunnya, Ronal menuliskan bekerja pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil di Teggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara.

Pada sebuah foto yang diunggah pada 24 September 2015, tampak Ronal bersama dua orang pria lain sedang menyembelih seekor beruang madu di pinggir sungai. Pada gambar ini dia mencantumkan keterangan "tangkapan hari ini".

"Ya, kami masih mendalami informasi ini, kalau sudah ada kami akan laporkan ke Polda Kalimantan Timur dan BKSDA Kalimantan Timur," kata Bayu Sandi, Koordinator ProFauna Borneo, saat dihubungi, Jumat, 25 September 2015.

Bayu mengaku bersama rombongan tengah menuju Samarinda dan Balikpapan melalui jalur darat dari Kabupaten Berau. Kehadirannya selain menyelidiki pembantaian beruang madu sekaligus melaporkan ke BKSDA di Samarinda dan Kepolisian Daerah Kalimantan Timur di Balikpapan.

Beruang madu merupakan jenis beruang terkecil di dunia. Saat ini populasi beruang madu sudah semakin menyusut akibat perburuan, perdagangan, dan berkurangnya habitat (hutan). Beruang madu telah dilindungi oleh badan konservasi dunia, dan di Indonesia termasuk jenis satwa dilindungi yang tidak boleh diburu atau dibunuh sembarangan, pelakunya bisa diancam pidana penjara 5 tahun dan denda Rp 100 juta.

Pada 2014, Kepolisian Resor Berau, Kalimantan Timur, menangkap seorang pembunuh beruang madu yang mengunggah foto aktivitasnya sedang menguliti beruang di Facebook. Pengguna Facebook bernama Ricky Werang dan kawan-kawannya kemudian berhasil ditangkap oleh kepolisian. Keberhasilan ini tak lepas dari peran masyarakat yang secara aktif memberikan informasi, termasuk kepada ProFauna, sehingga mempercepat penyelidikan.

FIRMAN HIDAYAT

Berita terkait

Jumlah Titik Panas di Kaltim Tambah saat Wilayah Lain Mulai Hujan

31 Oktober 2023

Jumlah Titik Panas di Kaltim Tambah saat Wilayah Lain Mulai Hujan

BMKG Stasiun Balikpapan mendeteksi sebanyak 462 titik panas tersebar di Provinsi Kalimantan Timur, sehingga semua pihak diminta waspada.

Baca Selengkapnya

Lumba-lumba Air Tawar Sangat Langka Mati di Tempat Baru di Sungai Amazon

30 Oktober 2023

Lumba-lumba Air Tawar Sangat Langka Mati di Tempat Baru di Sungai Amazon

Lumba-lumba air tawar yang sangat langka mati di tempat baru di sepanjang Sungai Amazon.

Baca Selengkapnya

Harimau Peliharaan Alshad Ahmad Mati, Profauna: Harusnya Hidup di Alam

27 Juli 2023

Harimau Peliharaan Alshad Ahmad Mati, Profauna: Harusnya Hidup di Alam

Lembaga swadaya masyarakat, Protection of Forest & Fauna alias Profauna Indonesia, buka suara perihal anak harimau peliharaan Alshad Ahmad mati.

Baca Selengkapnya

5 Makanan Khas Kota Samarinda yang Patut Dicoba

7 Juni 2023

5 Makanan Khas Kota Samarinda yang Patut Dicoba

Makanan khas kawasan Kota Samarinda merupakan perpaduan cita rasa Indonesia dan budaya lokal yang kaya.

Baca Selengkapnya

3 Destinasi Wisata di Kota Samarinda, Bisa Menyusuri Sungai Mahakam

7 Juni 2023

3 Destinasi Wisata di Kota Samarinda, Bisa Menyusuri Sungai Mahakam

Terletak di tepi Sungai Mahakam, Kota Samarinda memancarkan pesona dengan keindahan alamnya, mulai dari hutan hujan tropis hingga warisan budaya.

Baca Selengkapnya

6 Destinasi Wisata di Kota Samarinda yang Beragam

31 Oktober 2022

6 Destinasi Wisata di Kota Samarinda yang Beragam

Samarinda memiliki wilayah 783 km persegi dengan kondisi geografi daerah berbukit berketinggian antara 10 sampai 200 meter dari permukaan laut.

Baca Selengkapnya

5 Keunikan Kota Samarinda

31 Oktober 2022

5 Keunikan Kota Samarinda

Samarinda memiliki wilayah seluas 783 km persegi dengan kondisi geografi daerah berbukit berketinggian antara 10 sampai 200 meter dari permukaan laut.

Baca Selengkapnya

Kota Samarinda Dikepung Banjir

18 Oktober 2021

Kota Samarinda Dikepung Banjir

Banjir ini bahkan melumpuhkan jalur Samarinda-Bontang karena banyaknya kendaraan yang tidak bisa melintas.

Baca Selengkapnya

Polisi Buru Komunitas Pecinta Satwa Dalam Kasus Penjualan Hewan Langka di Bekasi

28 Januari 2021

Polisi Buru Komunitas Pecinta Satwa Dalam Kasus Penjualan Hewan Langka di Bekasi

Tersangka kasus penjualan hewan langka YI mengaku mendapatkan orangutan dari temannya di komunitas pecinta satwa di media sosial.

Baca Selengkapnya

Koalisi LSM Kampanye Kurangi Perdagangan Penyu Sisik

2 Februari 2020

Koalisi LSM Kampanye Kurangi Perdagangan Penyu Sisik

Penyu sisik satwa dilindungi. Perdagangannya secara online sangat marak dan bernilai ekonomi hingga miliaran rupiah.

Baca Selengkapnya