Diperiksa Kejaksaan, Ridwan Kamil & Bima Arya Curhat ke Luhut

Reporter

Selasa, 22 September 2015 14:46 WIB

Luhut Binsar Pandjaitan memberikan kata sambutan, dalam acara sertijab Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan. Luhut menggantikan Menteri Tedjo yang sebelumnya menjabat sebagai Menko Polhukam. Jakarta, 13 Agustus 2015. TEMPO/ Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Bandung - Dua wali kota, Bima Arya dan Ridwan Kamil, curhat kepada Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan, tentang pemanggilan dan pemeriksaan oleh penegak hukum.

Ridwan Kamil, Wali Kota Bandung, meminta penegak hukum tidak asal main panggil jika mendapat laporan dari organisasi masyarakat dan lembaga swadaya masyarakat. "Kami-kami di daerah sedang membangun wilayah masing-masing, mohon dilindungi karena kita sama-sama dari unsur pemerintah, baik kepolisian, kejaksaan, dan lain-lain," kata Ridwan Kamil dalam rapat koordinasi penyerapan anggaran di kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jawa Barat, Selasa, 22 September 2015.

"Jangan sedikit-dikit di-follow up. Dilihat dulu siapa pelapornya. Kalau yang melapor itu organisasi-organisasi yang nyari nafkah dari melapor atau mencari kesalahan, mohon dipertimbangkan," ujar Ridwan Kamil.

Ridwan Kamil meminta penegak hukum memilah kembali terkait dengan dugaan penyalahgunaan anggaran daerah. Bisa jadi, dia melanjutkan, masalah timbul karena adanya kekeliruan.

"Masalah timbul karena dua hal: bisa karena kejahatan, bisa karena kekeliruan. Kalau sifatnya kekeliruan, jangan disamakan dengan kejahatan, ini yang bikin stres PNS di Kota Bandung," tuturnya.

Ridwan Kamil mengaku pernah diintimidasi, baik oleh ormas maupun LSM, hingga mengancam keselamatan jiwanya. Meski demikian, ia enggan melaporkan intimidasi tersebut ke pihak kepolisian. "Setahun terakhir inilah. Ancaman jiwa ada, pemerasan ada, macam-macam," ucapnya.

Adapun Wali Kota Bogor Bima Arya mengaku pernah mendapatkan surat kaleng. Surat kaleng yang menurut dia tidak jelas juntrungannya itu malah dijadikan bahan pemeriksaan dalam proses hukum yang mengakibatkan kegaduhan di daerah.

"Ketika datanya valid, tidak ada masalah. Tapi, ketika data masih simpang siur ditelusuri, maka itu semacam spekulasi yang kemudian diangkat oleh media lokal, ormas, dan LSM," kata Bima.

Bima menegaskan pihaknya tidak antikritik. Hanya, perlu dipilah-pilah kembali data yang valid agar roda birokrasi dan pembangunan di daerah tidak terganggu.

"Ketika kasus dibesar-besarkan, melebar ke mana-mana, bisa jadi permainan ormas, LSM, dan media lokal yang menjadi alat politik. Memang kalau tidak salah tidak perlu takut. Tapi kesalahan ini bisa dicari-cari dan kecenderungan merembet," tuturnya.

Menanggapi laporan dari dua wali kota itu, Luhut memotivasi dan meminta kepada semua kepala daerah di Jawa Barat yang hadir dalam forum rapat koordinasi tersebut untuk bekerja dengan sungguh-sungguh.

"Anda-anda ini masih muda, masih umur 40-an, masa depan kalian masih jauh. Tapi mari bekerja. Sampai kapan mau begini? Kita masih terkotak-kotak, mikir salah orang, dosa orang. Tanya dirimu yang paling dalam. Apa kau bersih? Apa pantas mengklaim dirimu bersih?" ujar Luhut.

Selain itu, Luhut meminta semua kepala daerah lebih kompak. Jika terdapat masalah, dia mengimbau mereka agar langsung menghubunginya.

"Kalau Anda ada masalah, saya ulangi, saya Menteri Polhukam. Kalau ada masalah, kontak saya. Kita cari bagaimana solusinya. Don't ever ragu-ragu, deh. Saya promise, datang ke saya kita ngomong. Sepanjang aturannya benar, saya akan bersama-sama dengan Anda untuk menghadapinya," ucapnya.

PUTRA PRIMA PERDANA

Berita terkait

Saat Capres Ganjar Pranowo Sindir 3 Purnawirawan Jenderal yang Disebutnya Mencla-mencle

8 Februari 2024

Saat Capres Ganjar Pranowo Sindir 3 Purnawirawan Jenderal yang Disebutnya Mencla-mencle

Ganjar Pranowo bilang ada purnawirawan jenderal yang menyebut jangan memilih calon tertentu karena latar belakangnya tapi kini berbalik arah mendukung

Baca Selengkapnya

Kejati Tetapkan Tersangka Baru Korupsi Dana Sekretariat DPRD Papua Barat

23 Agustus 2023

Kejati Tetapkan Tersangka Baru Korupsi Dana Sekretariat DPRD Papua Barat

Kejati Papua Barat sebelumnya telah menahan FKM mantan Sekretaris DPR pada Kamis malam, 27 Juli 2023.

Baca Selengkapnya

Melatih Tentara Main Musik, Maestro Biola Ini Diberi Pangkat Letkol Tituler

12 Desember 2022

Melatih Tentara Main Musik, Maestro Biola Ini Diberi Pangkat Letkol Tituler

Sebelum Deddy Corbuzier memperoleh pangkat Letkol Tituler, Idris Sardi sudah lebih dulu mendapatkannya

Baca Selengkapnya

Jadi Ketua PASI, Luhut Binsar Pandjaitan Siap Keluar Dana dari Kantong Pribadi

25 Januari 2021

Jadi Ketua PASI, Luhut Binsar Pandjaitan Siap Keluar Dana dari Kantong Pribadi

Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan, mengaku bukan orang baru dalam dunia olahraga.

Baca Selengkapnya

Terpilih Jadi Ketua PB PASI, Luhut Binsar Pandjaitan Akan Lapor Jokowi

25 Januari 2021

Terpilih Jadi Ketua PB PASI, Luhut Binsar Pandjaitan Akan Lapor Jokowi

Luhut Binsar Pandjaitan telah resmi terpilih sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI).

Baca Selengkapnya

Luhut Binsar Pandjaitan Jadi Kandidat Tunggal Ketua PB PASI

23 Januari 2021

Luhut Binsar Pandjaitan Jadi Kandidat Tunggal Ketua PB PASI

Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menjadi kandidat tunggal ketua umum Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia.

Baca Selengkapnya

Menko Luhut Akui Ekonomi RI Melambat: Tapi Nasib Lebih Baik dari Negara Lain

25 Agustus 2020

Menko Luhut Akui Ekonomi RI Melambat: Tapi Nasib Lebih Baik dari Negara Lain

Menko Luhut Binsar Pandjaitan mengakui bahwa Indonesia tidak bisa terhindar dari perlambatan ekonomi dunia akibat dampak pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Permenhub Izinkan Ojol Bawa Orang Diprotes, Luhut Bilang Begini

15 April 2020

Permenhub Izinkan Ojol Bawa Orang Diprotes, Luhut Bilang Begini

Beleid itu memuat izin Kementerian terhadap pengendara sepeda motor, tarmasuk ojol, mengangkut penumpang di zona PSBB.

Baca Selengkapnya

Diduga Aset Jiwasraya, 6 Bidang Tanah di Jaksel Disita Kejagung

6 Maret 2020

Diduga Aset Jiwasraya, 6 Bidang Tanah di Jaksel Disita Kejagung

Tim jaksa penyidik Kejaksaan Agung menyegel 6 bidang tanah dan bangunan di Jakarta Selatan, yang diduga aset kasus korupsi PT Asuransi Jiwasraya.

Baca Selengkapnya

Tak Terkait Jiwasraya, Pemblokiran 25 Rekening Pemilik SID Dibuka

29 Februari 2020

Tak Terkait Jiwasraya, Pemblokiran 25 Rekening Pemilik SID Dibuka

Sejauh ini sudah ada 235 pemilik saham yang rekeningnya diblokir karena diduga terkait kasus Jiwasraya. Sebanyak 88 orang sudah mengajukan keberatan.

Baca Selengkapnya