TEMPO.CO , Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan opsi mengirim pasukan ke Papua Nugini untuk menyelamatkan dua warga negara Indonesia yang disandera Organisasi Papua Merdeka bisa saja dilakukan. Langkah itu bergantung pada kondisi terakhir di sana. "Kalau dibutuhkan, pasti Indonesia akan kirim. Tapi tergantung pembicaraan dengan pemerintah Papua Nugini," kata JK di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Kamis, 17 September 2015.
Menurut JK, saat ini penanganan kasus penyanderaan itu telah diserahkan kepada Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan. Hal senada diungkapkan Presiden Joko Widodo. "Intinya, kami siap membantu dalam pembebasan sandera itu," tutur Jokowi.
Seperti diberitakan sebelumnya, dua WNI bernama Sudirman, 28 tahun, dan Badar, 30 tahun, disandera sekelompok orang bersenjata dari Organisasi Papua Merdeka pimpinan Jefry Pagawak di wilayah Papua Nugini. Penyandera menawari Indonesia menukar sandera dengan dua tahanan kasus narkoba yang saat ini ditahan di Polres Keerom, Papua. Pemerintah saat ini terus melakukan negosiasi agar para sandera segera dibebaskan. Namun upaya itu belum berhasil.
Saat negosiasi awal, disepakati bahwa 14 September 2015 atau 72 jam setelah disandera, dua WNI tersebut akan dibebaskan. Nyatanya, hingga melewati batas tenggat, mereka tak kunjung dilepaskan.
FAIZ NASHRILLAH
Berita terkait
Lagi, Benjamin Netanyahu Menolak Tuntuan Hamas untuk Mengakhiri Perang Gaza
8 jam lalu
Benjamin Netanyahu menolak tuntutan Hamas yang ingin mengakhiri perang Gaza untuk ditukar dengan pembebasan sandera
Baca SelengkapnyaLagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan
14 jam lalu
Ribuan warga Israel berunjuk rasa di Tel Aviv menuntut Benjamin Netanyahu menerima proposal gencatan senjata Hamas demi dibebaskannya sandera
Baca SelengkapnyaTop 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel
6 hari lalu
Top 3 Dunia pada 28 April 2024, ICC akan memproses langkah hukum yang disorongkan Lebanon melawan Israel atas tuduhan kejahatan perang.
Baca SelengkapnyaRibuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera
7 hari lalu
Ribuan warga Israel menuntut dilakukannya pemilhan umum dini dan meminta agar sandera dibebaskan menyusul video yang dilansir Hamas.
Baca SelengkapnyaHamas Kesal Diminta Bebaskan Sandera, tapi Genosida pada Warga Sipil Gaza Diabaikan
8 hari lalu
Hamas bingung ditekan untuk membebaskan sandera warga negara Israel, namun dunia tampak tutup mata pada genosidan di Gaza.
Baca SelengkapnyaKepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah
8 hari lalu
Rencana serangan Israel ke Kota Rafah di Gaza yang berbatasan dengan Mesir dapat menimbulkan bencana bagi stabilitas regional
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham
10 hari lalu
Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.
Baca SelengkapnyaHamas Rilis Video Sandera Amerika Masih Hidup
10 hari lalu
Hamas merilis kondisi terkini sandera asal Amerika Serikat yang dalam keadaan sehat.
Baca SelengkapnyaGilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk
11 hari lalu
Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.
Baca SelengkapnyaLebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan
13 hari lalu
Pemerintah masih terus mengupayakan pembebasan Pilot Susi Air, Philips Mark Mehrtens. Belum ada perkembangan signifikan.
Baca Selengkapnya