Pidato di Unpad, Ini Permintaan SBY pada Jokowi
Editor
Muhammad Iqbal
Jumat, 11 September 2015 11:54 WIB
TEMPO.CO, Bandung - Tak lagi menjabat sebagai presiden, Susilo Bambang Yudhoyono kini kerap memberikan pandangannya di berbagai forum. Hari ini presiden keenam RI itu memberikan pidato pada acara Dies Natalis Universitas Padjadjaran ke-58 di Bandung, Jumat, 11 September 2015. SBY menyampaikan topik soal trilogi pembangunan abad ke-21 yang meliputi aspek pertumbuhan, pemerataan, dan berkelanjutan.
Indonesia, kata SBY dalam pidatonya, harus selamat di masa depan. Penduduk Indonesia terus bertambah, sehingga memberi tekanan aspek sosial dan ekonomi. Rawan bencana alam, gempa bumi, letusan gunung, dan tsunami. "Jangan ditambah lagi bencana akibat kelalaian manusia. Kerusakan lingkungan sudah terjadi akibat kesalahan ekonomi dan gaya hidup sejak lama," ujarnya.
Solusinya, kata SBY, Indonesia harus berubah, termasuk strategi dan kebijakan pembangunannya. Zaman Soeharto, stabilitas, pertumbuhan, dan pemerataan pembangunan berjalan selama 32 tahun. Situasi politik dipulihkan dulu dengan harapan ekonomi dan pemerataan tumbuh. "Setelah itu berjalan perlu penyesuaian. Terlalu menitikberatkan pada keamanan membuat demokrasi kurang, terbukti pada 1998," ujarnya.
Ia mengatakan sekarang merupakan era pertumbuhan ekonomi yang merata dan berkelanjutan. SBY meminta Presiden Joko Widodo agar program penanaman pohon besar-besaran terus dilanjutkan. "Kebijakan dan model pilihan sudah tepat, tapi belum aman dan rampung, bisa mundur lagi. Kita paksa dengan baik Jokowi menjaga masa depan Indonesia. Kesadaran pimpinan daerah belum merata soal lingkungan hidup," katanya.
SBY menyebut trilogi pembangunan yang diyakini akan mengantarkan keselamatan Indonesia. "Perlu political will, policy yang tepat, dan kepemimpinan yang tangguh. Ubah gaya hidup supaya hemat dan efisien," ujarnya. Usai orasi, SBY menerima penghargaan dari Unpad.
SBY mengatakan penduduk dunia pada 2045 akan mencapai 9 miliar orang, meningkat dari jumlah saat ini ini 7,3 miliar orang. Kebutuhan pangan, energi, air, akan meningkat 60-70 persen. Jika kondisi seperti saat ini dibiarkan berlangsung tanpa ada perbaikan, suhu akan meningkat 6 derajat Celsius pada 2100. "Bandung 40 tahun lalu dingin, sekarang terasa hangat," kata SBY di gedung Grha Sanusi Hardjadinata Unpad Bandung.
Ada beberapa skenario gelap, kata SBY, jika kondisi sekarang tetap dipertahankan. Ketika semua negara berlomba mengejar pertumbuhan ekonomi setinggi-tingginya, boros, dan rakus, dampaknya sumber kehidupan akan berkurang. "Dunia akan gelap karena kehidupan tidak akan berjalan dengan baik," ujarnya.
ANWAR SISWADI