TEMPO Interaktif, Makassar: Sejumlah warga Desa Bandri Manurung, Bangala Barat, Jeneponto, Sulawesi Selatan, yang diserang massa dan prajurit TNI terpaksa mengungsi. Rumah mereka rusak berat.Pada Selasa malam, puluhan pemuda desa itu berjaga-jaga untuk mencegah penyerangan susulan. Penjagaan oleh pemuda desa berpusat di rumah kepala desa. Terlihat sedikitnya lima puluh laki-laki dari warga desa tersebut memenuhi jalan di depan rumah Rustam.Suasana ketakutan masih terpancar dari wajah Tami, 3 tahun, dan Citra, 14 tahun. Rumah mereka dimasuki orang dan diobrak-abrik.Bersama ibunya, Ny. Sumarni, mereka mengungsi ke rumah tetangganya. Ny. Sumarni mengaku saat kejadian harus melompat dari atap rumah untuk menyelamatkan diri. Padahal, ia sedang hamil tua.Penyerangan yang dilakukan oleh massa dan aparat Batalion Infanteri 700 Raider itu dilakukan Selasa (29/11) dinihari. Sedikitnya 50 rumah di tiga dusun di Desa Bandri Manurung dan satu dusun di Desa Tuju menjadi korban.Sebuah mobil yang sedang diparkir di pinggir jalan dirusak. Menurut saksi mata, para penyerang berjumlah ratusan. Mereka diangkut dua truk dan tiga mobil mikrolet.Mereka datang menanyakan rumah kepala desa, dan kemudian merusaknya. Mereka juga memukuli sang kepala desa.Pada penyerangan di desa itu, Syahrir terluka parah. Wajahnya disabet pedang penyerang. Ia dalam kondisi kritis dan dirawat di Rumah Sakit Umum Labuang Baji, Makassar. Irmawati