Cerita Ahok, Soal Plesir DPR ke Luar Negeri Penuh Manipulasi
Editor
Widiarsi Agustina
Selasa, 8 September 2015 07:12 WIB
Hal paling keterlaluan ialah anggota DPR menerima tambahan uang saku saat plesiran ke Spanyol. Jumlahnya berlipat ganda dari USD 200 per hari saat kunjungan dinas di Maroko menjadi USD 400 per hari ketika plesiran ke Spanyol. “Saya memutuskan pulang pada 28 September sesaat acara resmi parlemen Maroko usai,” kata Ahok yang saat itu menjadi anggota Fraksi Partai Golkar.
Baca juga: Ke Amerika, Anggota DPR Juga Bawa Istri, Anak, dan Ajudan
Ahok juga mengaku hanya menerima uang saku sesuai dengan hak yang seharusnya dia peroleh selama kunjungan kerja. Ahok menyebut hanya mau menerima honorarium dengan hitungan selama empat hari, sesuai dengan perjalanan dinas yang dia lakukan, meski dia berada di Maroko selama lima hari. “Total perdiem yang saya peroleh setelah dipotong ini-itu USD 685 atau setara Rp 6 juta dengan kurs Rp 9 ribu,” dia menjelaskan.
Kunjungan dinas luar negeri legislator belakangan menuai protes lantaran Ketua dan Wakil Ketua DPR, Setya Novanto dan Fadli Zon, diketahui datang ke kampanye Donald Trump di New York. Padahal, agenda resmi mereka ialah menjadi pembicara dalam forum ketua parlemen sedunia yang dihajat International Parliamentary Union itu pada 31 Agustus hingga 2 September. Setya dan rombongan lantas merencanakan kunjungan persahabatan ke Washington DC untuk bertemu parlemen AS.
RAYMUNDUS RIKANG
Baca juga:
Inilah yang Terjadi Di Balik Pertemuan Novanto-Trump
Drama Budi Waseso: Jokowi-JK Menguat, Kubu Mega Menyerah?