Terhambat, Dana Desa Jadi Alat Tawar-menawar di Pilkada

Reporter

Senin, 7 September 2015 22:37 WIB

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Marwan Jafar (kanan) di dampingi rektor Unisma, Maskuri, tunjukkan jeruk baby di Desa Selorejo, Kec. Dau, Malang, 27 Maret 2015. TEMPO/Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar memperingatkan para kepala daerah nakal yang sengaja menahan penyaluran dana desa. Marwan menilai mereka sengaja menahan penyaluran demi kepentingan menang di Pemilihan Kepala Daerah.

"Dana desa jangan dipermainkan untuk Pilkada. Ada yang nakal, sengaja disandera," kata Marwan sebelum menemui Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana, Senin, 7 September 2015.

Marwan mengatakan untuk menjamin kemenangan saat Pilkada serentak, para kepala daerah yang menahan dana desa di Kabupaten/kota. Sebelum para kepala desa menyanggupi keinginan kepala daerah, dana desa akan terus ditahan. "Sama deal dulu dengan kepala desa, baru dikasih," kata Marwan.

Ia mengatakan hal ini terjadi merata di seluruh Indonesia. Jelang Pilkada yang tinggal hitungan bulan, para kepala daerah makin getol melakukan hal tersebut. Padahal, kata Marwan, dana desa dari pusat ke kabupaten/kota sudah terdistribusi 100 persen. "Jadi ya masalahnya di kepala daerah ini," katanya.

Marwan mengatakan para kepala daerah yang terbukti nakal harus diberi sanksi oleh Menteri Dalam Negeri. Menurut dia, kejadian seperti ini tidak bisa terus dibiarkan. "Mendagri harus beri sanksi," katanya.

Marwan Jafar mengatakan lebih dari 40 ribu desa hingga saat ini belum menerima dana desa. "Dari 74.093, sekitar 60 persen yang belum," kata Marwan di Kompleks Istana, Senin, 7 September 2015.

Marwan mengatakan mayoritas desa yang belum menerima dana desa berada di luar pulau Jawa. Penyebab terhambatnya distribusi dana desa ini, kata dia, adalah karena lambatnya kepala daerah menyalurkan ke desa-desa. Padahal dana desa dari pusat sudah sepenuhnya tersalurkan. "Birokrasinya terlalu berbelit," kata Marwan.

Birokrasi yang dimasud Marwan adalah kepala daerah memerintahkan kepala desa untuk terlebih dahulu membuat Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa. Proses ini, kata dia, menjadi panjang dan berlarut. Marwan menilai seharusnya kepala desa hanya memberikan satu lembar surat yang mencakup RPJM-desa dan APB-desa.

"Kalau mereka minta aturan yang njilimet, bakal lama. Kita buat satu lembar saja, sudah mencakup semuanya. Yang penting penggunaanya bisa cepat," kata Marwan. Marwan menargetkan dalam dua pekan ke depan dana desa sudah tersalurkan ke seluruh desa. "Dua minggu ke depan harus bisa," katanya.

ANANDA TERESIA

Berita terkait

BNPT Gandeng Kemendes PDTT Sukseskan Desa Siapsiaga

55 hari lalu

BNPT Gandeng Kemendes PDTT Sukseskan Desa Siapsiaga

Program Desa Siapsiaga merupakan pelibatan semua unsur masyarakat di desa dalam mencegah terorisme.

Baca Selengkapnya

Kemendes Buka Seleksi Tim Teknis dan Fasilitator, 275 Kuota untuk Lulusan S1

27 Oktober 2023

Kemendes Buka Seleksi Tim Teknis dan Fasilitator, 275 Kuota untuk Lulusan S1

Total kebutuhan tim teknis dan fasilitator Kemendes untuk lulusan S1 mencapai 275 orang.

Baca Selengkapnya

Siapa Berhak Dapat BLT Kemiskinan Ekstrem, Apa Saja Kriterianya dan Berapa Besarannya?

26 September 2023

Siapa Berhak Dapat BLT Kemiskinan Ekstrem, Apa Saja Kriterianya dan Berapa Besarannya?

Apa syarat warga dapat Bantuan langsung tunai atau BLT kemiskinan ekstrem? Berapa rupiah yang bisa diperolehnya?

Baca Selengkapnya

Kementerian Kesehatan Luncurkan 3 Fokus Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer

1 September 2023

Kementerian Kesehatan Luncurkan 3 Fokus Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer

Kementerian Kesehatan melalui Direktorat Kesehatan Masyarakat luncurkan Integrasi Layanan Kesehatan Primer di Jakarta, 31 Agustus 2023. Apakah itu?

Baca Selengkapnya

Wacana Anies Baswedan Soal Kementerian Perkotaan, 10 Negara Ini Punya Menteri Perkotaan

18 Juli 2023

Wacana Anies Baswedan Soal Kementerian Perkotaan, 10 Negara Ini Punya Menteri Perkotaan

Bakal capres Koalisi Perubahan Anies Baswedan wacanakan Soal Kementerian Perkotaan. Beberapa negara juga tela

Baca Selengkapnya

1.000 Mahasiswa UGM akan Diterjunkan di Kawasan Transmigrasi

17 Mei 2023

1.000 Mahasiswa UGM akan Diterjunkan di Kawasan Transmigrasi

Sekitar 1.000 mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) akan diterjunkan untuk melaksanakan program KKN-PPM di kawasan transmigrasi.

Baca Selengkapnya

Indonesia Internasional Book Fair Digelar di JCC 9-13 November 2022, Targetkan 25 Ribu Pengunjung

9 November 2022

Indonesia Internasional Book Fair Digelar di JCC 9-13 November 2022, Targetkan 25 Ribu Pengunjung

Indonesia Internasional Book Fair akan diikuti 134 peserta dari dalam maupun luar negeri dengan target jumlah pengunjung sebanyak 25 ribu orang.

Baca Selengkapnya

Kementerian Desa PDTT Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA, Cek Syaratnya

29 September 2022

Kementerian Desa PDTT Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA, Cek Syaratnya

Informasi lowongan kerja disiarkan melalui situs resmi Kementerian Desa PDTT dan telah merujuk pada surat bernomor 1779/SDM.00.03/IX/2022.

Baca Selengkapnya

Lantai 4 Gedung Kementerian Desa Kebakaran, 16 Mobil Pemadam Dikerahkan

15 September 2022

Lantai 4 Gedung Kementerian Desa Kebakaran, 16 Mobil Pemadam Dikerahkan

16 unit mobil pemadam dan 72 personel Damkar diturunkan untuk memadamkan kebakaran di lantai empat gedung Kemendes PDTT tersebut.

Baca Selengkapnya

Pondok Udik Masuk 10 Besar IDM Tertinggi, Bupati Bogor Ade Yasin Bangga

6 September 2021

Pondok Udik Masuk 10 Besar IDM Tertinggi, Bupati Bogor Ade Yasin Bangga

Menurut Bupati Bogor Ade Yasin, program Samisade bertujuan untuk menstimulasi pembangunan infrastruktur desa.

Baca Selengkapnya