Kualitas Udara Kota Pontianak Berbahaya

Reporter

Editor

Febriyan

Sabtu, 5 September 2015 17:19 WIB

Perahu melintas di Sungai Siak yang diselimuti kabut asap di Pekanbaru, Riau, 1 September 2015. Pemerintah daerah setempat menghimbau masyarakat untuk menggunakan masker pelindung pernapasan bila beraktivitas di luar ruangan. ANTARA/Rony Muharrman

TEMPO.CO, Pontianak - Kualitas udara di Kota Pontianak memasuki status berbahaya pada pukul 12.00 WIB. Beberapa kabupaten kota di Kalimantan Barat juga sudah diliputi kabut asap, tapi status daerah masih siaga darurat asap.

"Memang kualitas udara memburuk. Terlebih pada pagi dan sore," ujar Kepala Badan Lingkungan Hidup Kota Pontianak Multi Junto, Sabtu.

Berdasarkan tabel data Particulate Matter PM10 Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, tingkat konsentrasi partikulat udara di Kota Pontianak, pada Jumat kemarin mencapai 391.90 mikro gram per meter kubik dititik tertingginya. Sementara Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) sudah tergolong berbahaya. Khusus untuk Kota Pontianak, Multi mengatakan berasal dari kiriman dari kabupaten lain di Kalimantan Barat.

Terkait dengan status bencana, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah T.T.A. Nyarong mengatakan, belum ada perubahan status bencana untuk Kalimantan Barat, walau beberapa daerah di Kalimantan Barat sudah diselimuti asap dengan kualitas udara tidak sehat hingga berbahaya.

"Saya sudah konsultasi dengan BNPB, untuk Kalbar sementara statusnya siaga darurat bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan. Terkecuali ada perintah dari gubernur untuk mengubah Status," katanya. Dia menambahkan, saat ini tengah mengikuti rapat di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, untuk membahas kabut asap.

Sementara itu, Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Barat di empat daerah operasi pada Sabtu ini, serentak melakukan pemadaman kebakaran lahan yang terjadi di empat kabupaten.

"Di Sintang ada dua titik api, kita padamkan bersama TNI dan Polri," tukas kepala Balai Sumber Daya Alam Kalimantan Barat Sustyo Iriyono, Sabtu, 5 September 2015.

Pemadaman lahan pertanian yang terbakar juga dilakukan di sepuluh lokasi titik api oleh Manggala Agni bersama aparat TNI-Polri di pinggir sepanjang Jalan Raya Desa Pelang-Tumbang Titi Kecamatan Matan Hilir Selatan, Kabupaten Ketapang.

"Selain itu, personel Manggala Agni juga melakukan ground checking terhadap beberapa titik yang kerap terjadi kebakaran," katanya. Selain itu, personel juga melakukan patroli penyuluhan langsung kepada warga.

ASEANTY PAHLEVI

Berita terkait

Azwar Anas Minta Kalbar Optimalkan Potensi untuk Birokrasi Berdampak

4 hari lalu

Azwar Anas Minta Kalbar Optimalkan Potensi untuk Birokrasi Berdampak

Anas berpesan agar ASN mampu mengubah wajah birokrasi.

Baca Selengkapnya

Banjir Sintang Kalimantan Barat Tak Kunjung Surut, Warga Diungsikan

23 Januari 2024

Banjir Sintang Kalimantan Barat Tak Kunjung Surut, Warga Diungsikan

Banjir di Sintang, Kalimantan Barat, tak kunjung surut dalam sepekan terakhir. Sebanyak 95 warga diungsikan.

Baca Selengkapnya

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

7 November 2023

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.

Baca Selengkapnya

5 Kuliner Khas Pontianak

27 Oktober 2023

5 Kuliner Khas Pontianak

Berikut beberapa kuliner khas kota Pontianak yang tak boleh dilewatkan jika mengunjungi kota ini

Baca Selengkapnya

Jejak Kota Pontianak Didirikan Sultan Syarif Abdurrahham Alkadrie pada 1771

23 Oktober 2023

Jejak Kota Pontianak Didirikan Sultan Syarif Abdurrahham Alkadrie pada 1771

Sejarah Kota Pontianak merentang sekitar 3 abad silam, dan dalam sejarahnya, kota ini dikenal dengan nama Pinyin (Kundian) oleh etnis Tionghoa.

Baca Selengkapnya

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

9 Oktober 2023

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), memperpanjang kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat kabut asap.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

7 Oktober 2023

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

Dia mengatakan, ketiga negara saling terkait dalam penanggulangan karhutla tak hanya karena lokasinya berdekatan.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

7 Oktober 2023

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

Asap karhutla, kata dia, sampai ke negara tetangga ketika karhutla sedang mencapai puncaknya.

Baca Selengkapnya

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

2 Oktober 2023

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

Hal itu dilakukan lantaran kabut asap tebal akibat kebakaran hutan dan lahan masih menyelimuti daerah tersebut.

Baca Selengkapnya

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

28 September 2023

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), mengundurkan jam masuk sekolah bagi peserta didik karena dikepung asap.

Baca Selengkapnya