Eksodus Buruh Cina, Cak Nur: Harus Belajar dari Kejatuhan Kerajaan Islam

Reporter

Jumat, 4 September 2015 04:59 WIB

Seorang buruh membawa tulisan penolakan tenaga kerja asing saat aksi di depan Balaikota Semarang, 1 September 2015. TEMPO/Budi Purwanto

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah diharapkan tetap mewaspadai banyaknya buruh kasar asal Cina yang bekerja di Indonesia. "Bila tidak ditangani dengan serius, bisa terjadi gesekan di tataran bawah yang bisa semakin berdampak buruk terhadap perekonomian nasional," ucap dai yang juga pengisi program acara Nation on Track di Metro TV dan TVRI, Muhammad Nurhadi, kepada Tempo, Kamis, 3 September 2015.

Menyikapi serbuan buruh Cina, Cak Nur--sapaan akrab Muhammad Nurhadi--menilai pemerintah sebaiknya belajar dari kasus kejatuhan kerajaan Islam masa dulu karena eksodus atau imigran besar-besaran. "Awal timbulnya peperangan mulai dari Bani Ummaiyah, kemudian dilanjutkan Bani Abasiyah, Bani Idrisyah, Bani Fatimiyah, hingga Bani Usmani, yang berakhir di kerajaan Islam Ottoman Turki lebih disebabkan oleh imigran besar-besaran," ucap Cak Nur yang pernah menjadi Ketua Real Estate Indonesia (REI) Wilayah Sumatera Selatan tahun 1996-2002.

Menurut Cak Nur, memang peranan Cina dalam penyebaran Islam di Tanah Air tidak bisa dinafikan. "Namun sebenarnya yang lebih banyak berperan dalam penyebaran Islam adalah para pedagang dari Gujarat, India. Setelah itu baru Cina," ucapnya.

Ia berharap pemerintah tetap memperhatikan tenaga kerja lokal. "Jangan sampai gara-gara ingin mengejar target investasi malah merugikan nasib pekerja lokal," tuturnya.

Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta masyarakat tidak salah menilai soal banyaknya buruh kasar asal Cina yang bekerja di Indonesia. Menurut dia, para buruh itu dibawa oleh kontraktor negara asal demi kepentingan investasi di Indonesia.

"Tidak mudah mempekerjakan buruh kasar di sini," kata Kalla di kantornya, Rabu, 2 September 2015. "Yang ada, mereka investasi dan memiliki kualitas buruh yang sudah mendapat sertifikasi."

Kalla mengatakan banyaknya buruh Cina dalam suatu proyek Negeri Panda yang berinvetasi di sini juga tidak akan menyaingi pekerja kasar asal Indonesia. Dalam sebuah proyek besar, pekerja kasar asal Indonesia juga pasti dilibatkan.

Sepanjang 2014-2015, Indonesia kedatangan banyak tenaga kerja asal Negeri Tirai Bambu. Kementerian Ketenagakerjaan telah memberi izin kepada 41.365 tenaga kerja Cina untuk masuk ke Indonesia sejak Januari 2014 hingga Mei 2015. Total tenaga kerja Cina yang masih menetap di dalam negeri saat ini sebanyak 12.837 orang.

Sektor yang banyak diisi tenaga kerja Cina pada periode 1 Januari 2014-31 Mei 2015 adalah perdagangan dan jasa (26.579 orang), industri (11.114 orang), dan pertanian (3.672 orang).

REZA ADITYA|SETIAWAN ADIWIJAYA

Berita terkait

Bupati Langkat Diduga Lakukan Praktik Perbudakan

24 Januari 2022

Bupati Langkat Diduga Lakukan Praktik Perbudakan

Setidaknya ada tujuh buah dugaan perbudakan yang dilakukan oleh Terbit kepada pekerja yang menggarap kebun sawit miliknya.

Baca Selengkapnya

PAM Jaya: Penabrak Pipa Air di Puri Indah Harusnya Ganti Kerugian

21 November 2018

PAM Jaya: Penabrak Pipa Air di Puri Indah Harusnya Ganti Kerugian

Pipa air PT PAM Jaya di kawasan Puri Indah, Kembangan, Jakarta Barat bocor pada Rabu pagi tadi, 21 November 2018.

Baca Selengkapnya

Polisi Siapkan 8.500 Personel di Aksi Buruh di Depan Istana Besok

6 Oktober 2017

Polisi Siapkan 8.500 Personel di Aksi Buruh di Depan Istana Besok

Kepolisian Daerah Metro Jaya menyiapkan 8.500 personel mengamankan aksi buruh yang diadakan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia, besok.

Baca Selengkapnya

King Mango Thai Habiskan 1 Ton Mangga Sehari

17 September 2017

King Mango Thai Habiskan 1 Ton Mangga Sehari

King Mango Thai, salah satu kuliner yang sedang hits di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Agustus 2017, Upah Buruh Tani Naik

15 September 2017

Agustus 2017, Upah Buruh Tani Naik

BPS mencatat upah nominal harian buruh tani nasional pada Agustus 2017 mengalami kenaikan.

Baca Selengkapnya

Sidang Kasus Tenggelamnya Siswi Global Sevilla Periksa Terdakwa  

14 September 2017

Sidang Kasus Tenggelamnya Siswi Global Sevilla Periksa Terdakwa  

Setelah ditunda selama dua pekan, hari ini, PN Jakarta Barat kembali menggelar sidang kasus tenggelamnya siswi Global Sevilla School, Gaby.

Baca Selengkapnya

Penghuni Liar Direlokasi, Pemerintah Rehabilitasi SMP Negeri 22  

6 September 2017

Penghuni Liar Direlokasi, Pemerintah Rehabilitasi SMP Negeri 22  

Rehabilitasi gedung sebelumnya terhambat karena penghuni yang tinggal di tempat itu tidak mau pindah.

Baca Selengkapnya

First Sight Kedua, Ada Mella Jarsma dan Arrahmaiani  

6 September 2017

First Sight Kedua, Ada Mella Jarsma dan Arrahmaiani  

Museum Macan kembali sajikan karya seniman performatif. Seni performan juga akan didiskusikan.

Baca Selengkapnya

Top 5 Tekno Berita Hari Ini: Robot dan Teori Konspirasi Kiamat

24 Agustus 2017

Top 5 Tekno Berita Hari Ini: Robot dan Teori Konspirasi Kiamat

Top 5 Tekno berita hari ini dimulai dengan topik tentang robot dan teori konspirasi kiamat.

Baca Selengkapnya

Pemilik Sabu-sabu 60 Kilogram Sudah Diketahui

8 Agustus 2017

Pemilik Sabu-sabu 60 Kilogram Sudah Diketahui

Dua orang itu memang sudah lama dicurigai sebagai pengedar sabu-sabu.

Baca Selengkapnya