KPU Surabaya Bantah Jegal Pesaing Risma  

Rabu, 2 September 2015 19:00 WIB

Rasiyo (kiri) dan Dhimam Abror, pasangan calon penantang inkumben Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharisni-Whisnu Sakti Buana mendaftar di kantor KPU Surabaya, 11 Agustus 2015. TEMPO/Kanza Dora.

TEMPO.CO, Jakarta - KPU Surabaya akhirnya angkat bicara soal dicoretnya nama Dhimam Abror sebagai calon Wakil Walikota Surabaya. KPU Surabaya menampik tuduhan bahwa mereka sengaja menggagalkan pelaksanaan Pilkada Surabaya Desember 2015 depan.

"Kami sudah informasikan dengan berbagai cara ke pasangan calon, melalui LO (Liason Officer) juga bahwa dokumen harus dilengkapi. Bukan hanya satu calon tapi dua-duanya, lantas kenapa hanya Abror yang tidak memenuhi?" kata Komisioner KPU Surabaya Purnomo Satriyo saat ditemui di Komisi Pemilihan Umum, Selasa, 1 September 2015.

Abror gagal dalam proses verifikasi administrasi karena surat rekomendasi dari Partai Amanat Nasional (PAN)--partai yang mengusungnya--berbeda antara yang dikirim tanggal 11 Agustus 2015 dengan yang diserahkan tanggal 19 Agustus 2015. Kepada Tempo, Purnomo menunjukkan kedua surat tersebut. Kedua surat memang memiliki identitas yang sama, yaitu Surat Keputusan DPP PAN Nomor: PAN//A/Kpts/KU-SJ/303/VIII/2015.

Tapi secara kasat mata terlihat perbedaan dalam pembubuhan cap basah, tanggal, serta nomor surat yang ditulis tangan. Perbedaan yang paling tidak bisa dibantah ada pada nomor seri materai. Hasil scan yang dikirim tanggal 11, tertera "193" pada tiga angka terakhirnya, sedangkan yang diserahkan tanggal 19, tertera angka "163".

KPU Surabaya pun segera melakukan pengecekan. Sempat tercetus gagasan untuk menyerahkan pada Lab Forensik Kepolisian. Namun Satriyo mengaku, pada tanggal 26 atau 27 Agustus, beberapa komisioner sempat mendatangi Kantor DPP PAN dan diterima oleh Sekertariat DPP. Komisioner menanyakan apa betul kedua surat dibuat oleh PAN. PAN mengakui.

"Memang kedua surat itu sah. Kalau berbeda berarti namanya daftar lagi," ujar Purnomo.

Kesalahan itu ditambah dengan Surat Keterangan Bebas Tunggakan Pajak yang tidak pernah diserahkan Abror. Padahal surat itu menjadi berkas yang wajib diserahkan untuk pencalonan. "Kami sudah tanyakan ke kantor Pajak dan katanya Pak Abror tidak pernah meminta surat itu," kata Purnomo.

Berdasarkan itu, KPU menggelar rapat pleno pada Sabtu malam, 29 Agustus 2015 hingga Minggu subuh, 30 Agustus 2015 untuk memutuskan nasib Rasiyo-Dhimam Abror. Kesalahan teknis yang tidak bisa dibantah membuat KPU Surabaya harus menyatakan pasangan itu Tidak Memenuhi Syarat atau TMS.

Purnomo Satriyo menegaskan bahwa tidak ada upaya penjegalan. Mereka akan kembali membuka pendaftaran dan PAN masih tetap bisa mengajukan calon. "Asal bukan Abror," katanya.

NIBRAS NADA NAILUFAR

Berita terkait

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

20 jam lalu

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

Gilbert Simanjuntak, mengatakan nama Sri Mulyani masuk bursa bacagub bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan mantan Panglima TNI Andika Perkasa.

Baca Selengkapnya

Kemensos Lakukan Asesmen Biopsikososial Terhadap 284 ODGJ

3 hari lalu

Kemensos Lakukan Asesmen Biopsikososial Terhadap 284 ODGJ

Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sumba Timur, untuk memastikan penanganan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)

Baca Selengkapnya

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

5 hari lalu

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

PDIP Surabaya mengusulkan wali kota - wakil wali kota inkumben Eri Cahyadi-Armuji maju ke Pilkada Kota Surabaya 2024.

Baca Selengkapnya

Masuk Bursa Cagub Jakarta, Risma: Saya Takut dan Tak Punya Uang

9 hari lalu

Masuk Bursa Cagub Jakarta, Risma: Saya Takut dan Tak Punya Uang

PDIP sebelumnya mengusulkan Menteri Sosial Tri Rismaharini hingga Menpan RB Abdullah Azwar Anas sebagai cagub Jakarta.

Baca Selengkapnya

Bantu Desain Ulang Kemasan, Upaya Kemensos Keluarkan Pelaku UMKM dari Kemiskinan

10 hari lalu

Bantu Desain Ulang Kemasan, Upaya Kemensos Keluarkan Pelaku UMKM dari Kemiskinan

Sebanyak 11 ribu orang telah keluar dari kemiskinan. Di bulan ini, ada sekitar 4.000 orang keluar dari kemiskinan

Baca Selengkapnya

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

11 hari lalu

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengukir sejarah baru dalam kepemimpinannya di Kota Surabaya.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

13 hari lalu

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

Sejumlah pembangunan infrastruktur di Kota Surabaya ditargetkan rampung di tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Termasuk Nama Potensial di Pilkada Jakarta, Mengapa Anies Baswedan Belum Terpikir Maju?

16 hari lalu

Termasuk Nama Potensial di Pilkada Jakarta, Mengapa Anies Baswedan Belum Terpikir Maju?

Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan enggan menanggapi pertanyaan wartawan apakah akan maju lagi pada Pemilikan Kepala Daerah DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pengamat Klaim 3 Tokoh Ini Punya Modal Popularitas untuk Maju Pilkada Jakarta

16 hari lalu

Pengamat Klaim 3 Tokoh Ini Punya Modal Popularitas untuk Maju Pilkada Jakarta

Pengamat Politik Karyono menyebut ada tiga tokoh yang memiliki modal popularitas untuk maju Pilkada Jakarta. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Tri Rismaharini Menjanjikan untuk Maju Pilkada Jakarta

17 hari lalu

Pengamat Sebut Tri Rismaharini Menjanjikan untuk Maju Pilkada Jakarta

Menurut sejumlah pengamat politik, Menteri Sosial Tri Rismaharini memiliki nama besar di Jakarta.

Baca Selengkapnya