Komisioner Komisi Yudisial (KY) Taufiqurahman Sahuri, saat memberikan keterangan pers mengenai penetapan tersangka ketua dan komisioner KY, dalam dugaan pencemaran nama baik Hakim Sarpin di Gedung KY, Jakarta, 12 Juli 2015. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO.CO, Jakarta - Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Yudisial batal bertemu dan menyerahkan tujuh nama calon pimpinan lembaga pengawasan periode 2016-2021 ke Presiden Joko Widodo hari ini. Istana Kepresidenan telah dua kali membatalkan pertemuan yang awalnya sempat dijadwalkan pada 1 September, bersamaan dengan Pansel Capim Komisi Pemberantasan Korupsi.
"Jadinya hari Kamis pukul 13.30 WIB," kata Anggota Panitia Seleksi Asep Rahmat Fajar melalui pesan singkat, Rabu, 2 September 2015. "Semoga tak ada lagi perubahan."
Panitia Seleksi tak mengetahui alasan Jokowi kembali membatalkan pertemuan. Berdasarkan agenda kegiatan, hari ini Jokowi akan melantik Kepala Staf Kepresidenan di Istana Negara untuk menggantikan Luhut Binsar Panjaitan yang diangkat jadi Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan pada pukul 09.00 WIB.
"Infonya baru diterima kemarin malam sekitar pukul 21.00 WIB," kata Asep.
Soal nama yang lolos, Asep menolak untuk memaparkan hasil pleno akhir panitia seleksi. Ketua Panitia Seleksi Harkristuti Harkrisnowo dan anggota lainnya Maruarar Siahaan dan Yuliandri juga sama sekali tak menjawab soal identitas tujuh penjaga martabat hakim yang baru.
"Nanti saja setelah diserahkan ke Presiden," kata Asep.
Panitia Seleksi menolak konfirmasi perihal kemungkinan lolosnya calon pimpinan perempuan yang bertarung dari perwakilan masyarakat, yaitu Sukma Violetta dan Wiwiek Awiati. Mereka juga enggan menanggapi soal kemungkinan lolosnya inkumben Suparman Marzuki yang hingga kini kasus hukumnya masih bergulir di Kepolisian dan Kejaksaan Agung.