Demo 1 September 2015, Ribuan Buruh Jawa Barat ke Jakarta  

Reporter

Selasa, 1 September 2015 04:29 WIB

Buruh menyiapkan atribut aksi demo hari buruh atau "May day" di sekretariat KASBI di Batuceper, Tangerang, Banten, 29 April 2015. Para buruh di Kota Tangerang telah menyiapkan spanduk, bendera, helm, dan pamflet dengan tuntutan perbaikan kesejahteraan buruh. ANTARA/Rivan Awal Lingga

TEMPO.CO , Bandung: Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Jawa Barat Roy Jinto mengatakan, sekitar 10 ribu anggotanya akan menghadiri aksi unjuk rasa buruh 1 September 2015 di Jakarta. “Semua berangkat dari Subuh untuk mengejar kumpul jam sepuluhan untuk Longmarch dari Bundaran Hotel Indonesia menuju Istana,” kata dia saat dihubungi Tempo, Senin, 31 Agustus 2015. (Baca: Polisi Kawal Ratusan Buruh ke Jakarta Pagi Ini)

Roy mengatakan, buruh dari Jawa Barat itu berasal dari berbagai kota. Di antaranya Bekasi, Karawang, Subang, Purwakarta, Depok, Sukabumi, serta Bandung Raya dengan menyewa bus. “Paling banyak dari Bekasi dan Karawang. Dari Bandung Raya paling juga 13 bus,” kata dia.

Menurut Roy, tidak ada aksi di daerah. Tidak ada instruksi tidak bekerja saat aksi 1 September 2015 yang dipusatkan di Jakarta.

Baca juga:
Demo Buruh Kepung Istana Jokowi, Ini Rutenya
Demo Buruh, Ini Perubahan Rute Bus Transjakarta

Roy juga menjamin anggotanya tidak akan berbuat onar selama di perjalanan. “Tidak ada instruksi untuk menutup jalan tol, kita akan langsung ke Bundaran Hotel Indoensia,” kata dia. Bus yang mengantar juga diminta menunggu di Monas untuk menjemput buruh selepas aksi.

Roy mengungkapkan sejumlah isu yang akan dibawa dalam aksi itu. Di antaranya, meminta revisi Peraturan Pemerintah tentang manfaat jaminan pensiun minimal 60 persen dari upah terakhir. Buruh setuju iuran jaminan pensiun 8 persen, rincinya 5 persen ditanggung pengusaha dan sisanya buruh.

Selain itu, buruh meminta perbaikan pelayanan kesehatan Badan Perlindungan Jaminan Sosial, serta penolakan tenaga kerja asing dan penundaan kesertaan Indonesia dalam ekonomi pasar bebas ASEAN-Cina. “Tenaga kerja Indonesia belum siap,” kata Roy.

Roy mengatakan, buruh juga menolak Pemutusan Hubungan Kerja dengan alasan melemahnya Rupiah terhadap dolar Amerika. Dia beralasan, pemerintah bisa turun tangan membantu pengusaha mengurangi dampak pelemahan mata uang.

Baca juga:
Apa Pemicu Para Buruh Bikin Demo Kepung Istana Jokowi?
Menteri Luhut-Ahok Pusatkan Demo Buruh di Monas

Buruh khawatir isu pelemahan Rupiah ini juga merembet pada proses pembahasan penetapan upah yang bakal dimulai September 2015. “Kita berharap isu ini tidak menjadi alasan yang sangat luar biasa untuk menekan upah agar murah,” kata Roy.

Ketua DPD Serikat Pekerja Nasional (SPN) Jawa Barat Iyan Sofyan mengatakan, perwakilan anggotanya juga dikirim ke Jakarta mengikuti aksi 1 September 2015. “Tiga ribu orang dari Jawa Barat,” kata dia saat dihubungi Tempo, Senin, 31 Agustus 2015.

AHMAD FIKRI

Berita terkait

Besok May Day atau Peringatan Hari Buruh, Polri dan Disnakertransgi DKI Siapkan Ini

5 hari lalu

Besok May Day atau Peringatan Hari Buruh, Polri dan Disnakertransgi DKI Siapkan Ini

Peringatan Hari Buruh atau May Day ini juga akan dilakukan serempak di seluruh Indonesia dengan melibatkan total ratusan ribu buruh.

Baca Selengkapnya

Aliansi Perempuan Indonesia akan Turun Aksi di Hari Buruh Sedunia

6 hari lalu

Aliansi Perempuan Indonesia akan Turun Aksi di Hari Buruh Sedunia

Mereka akan bergabung dengan kelompok-kelompok buruh lainnya yang juga melakukan aksi Hari Buruh di tempat yang sama.

Baca Selengkapnya

Partai Buruh Dukung Demonstrasi Tolak Kenaikan UMP 2024 di Bawah 15 Persen di Berbagai Daerah

15 Desember 2023

Partai Buruh Dukung Demonstrasi Tolak Kenaikan UMP 2024 di Bawah 15 Persen di Berbagai Daerah

Partai Buruh menilai kenaikan UMP 2024 tak sesuai dengan biaya hidup di DKI Jakarta menurut data BPS yang mendekati angka Rp 15 juta per bulan

Baca Selengkapnya

Buruh Gelar Aksi Hari Ini, Tuntut Kenaikan Upah 15 Persen dan Stop Perang Israel - Hamas

27 Oktober 2023

Buruh Gelar Aksi Hari Ini, Tuntut Kenaikan Upah 15 Persen dan Stop Perang Israel - Hamas

Partai Buruh mengusung dua tuntutan yakni kenaikan upah minimum 2024 sebesar 15 persen dan hentikan perang Israel - Hamas.

Baca Selengkapnya

Mulai Pekan Depan, Ratusan Ribu Buruh di 38 Provinsi akan Demo Bergantian Tolak UU Cipta Kerja

24 Mei 2023

Mulai Pekan Depan, Ratusan Ribu Buruh di 38 Provinsi akan Demo Bergantian Tolak UU Cipta Kerja

Ratusan ribu buruh dari berbagai wilayah akan melakukan aksi demonstrasi untuk menolak Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Cipta Kerja atau omnibus law.

Baca Selengkapnya

Ada Demo Buruh, Polisi Tutup Jalan di Patung Kuda Arah Harmoni

14 Januari 2023

Ada Demo Buruh, Polisi Tutup Jalan di Patung Kuda Arah Harmoni

Polda Metro Jaya melakukan penutupan jalan di Kawasan Patung Kuda arah Harmoni pada pagi ini pukul 8.35 WIB imbas rencana demo buruh

Baca Selengkapnya

Buruh Tolak Penetapan UMP: Ada 5 Poin Sorotan dan Ancam Demo Besar

29 November 2022

Buruh Tolak Penetapan UMP: Ada 5 Poin Sorotan dan Ancam Demo Besar

Sebelumnya, 33 gubernur telah mematok kenaikan UMP 2023 yang berlaku mulai 1 Januari. Banten, misalnya, menetapkan UMP pada 2023 naik 6,4 persen.

Baca Selengkapnya

Buruh Tuntut Kepala BPOM dan Menkes Mundur Buntut Kasus Gagal Ginjal: Tidak Punya Feeling dan Insting

28 Oktober 2022

Buruh Tuntut Kepala BPOM dan Menkes Mundur Buntut Kasus Gagal Ginjal: Tidak Punya Feeling dan Insting

Buruh menuntut pemerintah bertanggung jawab atas masalah kasus gagal ginjal akut yang menimpa sejumlah anak di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Partai Buruh Menyatakan Lima Tuntutan Atas Tragedi di Stadion Kanjuruhan

2 Oktober 2022

Partai Buruh Menyatakan Lima Tuntutan Atas Tragedi di Stadion Kanjuruhan

Partai Buruh menyampaikan duka cita mendalam atas jatuhnya korban jiwa dan korban luka seusai tragedi di Stadion Kanjuruhan.

Baca Selengkapnya

Tolak Kenaikan Harga BBM, Puluhan Ribu Buruh Akan Terus Demo hingga Puncaknya 4 Oktober

17 September 2022

Tolak Kenaikan Harga BBM, Puluhan Ribu Buruh Akan Terus Demo hingga Puncaknya 4 Oktober

Serikat buruh akan kembali menggelar aksi tolak kenaikan harga BBM hingga 4 Oktober mendatang. Jika tidak digubris, mereka mengancam mogok nasional.

Baca Selengkapnya