Waduk Jatigede: Rieke Dyah Menolak, Hasanudin Mendukung

Reporter

Senin, 31 Agustus 2015 13:40 WIB

Rumah-rumah warga yang telah dibongkar di Desa Jemah, Kecamatan Jatigede, Sumedang, Jawa Barat, menjel;ang penggenangan Waduk Jatigede, 30 Agustus 2015. TEMPO/Aditya Herlambang Putra

TEMPO.CO, Jakarta - Tak semua politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan menolak penggenangan Waduk Jatigede, Sumedang, Jawa Barat. Wakil Ketua Komisi Pertahanan Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi PDIP, Tubagus Hasanudin, justru mendukung proyek ini. Syaratnya, pelunasan hak-hak warga setempat bisa diselesaikan dalam sebulan.

"Kami sepakat kalau pemerintah mau mengisi waduk hari ini. Tapi sisa masalahnya harus direkap ulang dan diperbaiki dalam waktu sebulan," ucap Hasanudin di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin, 31 Agustus 2015.

Sikap ini bertolak belakang dengan seruan politikus PDIP, Rieke Dyah Pitaloka dan Arif Wibowo. Rieke menilai proyek tersebut menyisakan banyak masalah.

"Kami sudah kirim surat ke Presiden agar menunda penggenangan sebelum hak-hak masyarakat terpenuhi," ujar Rieke di sela-sela kunjungan ke Desa Sukakerta, Kecamatan Jatigede, Kabupaten Sumedang, Ahad, 30 Agustus 2015.

Menurut Rieke, proses ganti rugi tanah masyarakat yang terdampak belum seluruhnya tuntas. Tak hanya itu, tutur Rieke, dasar hukum pembangunan Waduk Jatigede yang berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2015 tentang Dampak Sosial Kemasyarakatan Pembangunan Waduk Jatigede cacat hukum. "Perpres ini cacat hukum. Apabila besok digenangi, berarti pemerintah melanggar hukum," katanya.

Alasannya, perpres tersebut tidak memasukkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah bagi Pembangunan Kepentingan Umum sebagai landasan. Padahal UU tersebut mengatur masalah proses pembebasan lahan yang secara substantif mementingkan hak masyarakat.

Hasanudin juga menyadari tiga masalah yang masih tertunggak dalam proyek itu. Pertama, bea ganti rugi lahan dan uang kerohiman yang tertunggak dengan total Rp 29 juta. Kedua, kesalahan pengukuran lahan warga untuk bea ganti rugi. Dan ketiga, pembangunan fasilitas umum dan sosial di wilayah relokasi belum rampung.

"Setelah puluhan tahun, proyek itu akhirnya bisa dijalankan. Jadi yang penting pelunasan hak itu selesai," ucap Hasanudin.

Ketua Dewan Pengurus Daerah PDIP Jawa Barat itu menyesalkan sikap Rieke dan Arif yang serta-merta menolak proyek itu tanpa berkonsultasi dengannya. Padahal dia tahu betul progres pembangunan waduk tersebut. "Saya kan kecil-besar di daerah itu. Jangan datang cari panggung, padahal saya perwakilan resmi dari sana."

PUTRI ADITYOWATI



Berita terkait

Ragam 5 Destinasi Wisata Menarik di Kabupaten Sumedang

9 hari lalu

Ragam 5 Destinasi Wisata Menarik di Kabupaten Sumedang

Kabupaten Sumedang menyediakan berbagai kebutuhan wisata, terutama dengan keunggulan panorama alamnya yang indah.

Baca Selengkapnya

Kerajaan Sumedang Larang Cikal Bakal Kabupaten Sumedang, Bagaimana Sejarahnya?

9 hari lalu

Kerajaan Sumedang Larang Cikal Bakal Kabupaten Sumedang, Bagaimana Sejarahnya?

Kerajaan Sumedang Larang adalah cikal bakal bagi Kabupaten Sumedang yang dikenal hari ini. Dan hari ini 22 April ditetapkan sebagai Hari Jadi Sumedang

Baca Selengkapnya

Waspada Hempasan Puting Beliung, Simak Tips BNPB Agar Rumah Tidak Porak Poranda

23 Februari 2024

Waspada Hempasan Puting Beliung, Simak Tips BNPB Agar Rumah Tidak Porak Poranda

Khawatir rumah ikut terhantam cuaca ekstrem angin kencang? Tips ala BNPB menarik untuk disimak

Baca Selengkapnya

Puting Beliung Rusak 493 Rumah Warga di Kabupaten Bandung, 10 Rumah di Kabupaten Sumedang

22 Februari 2024

Puting Beliung Rusak 493 Rumah Warga di Kabupaten Bandung, 10 Rumah di Kabupaten Sumedang

Kerusakan rumah akibat angin puting beliung di Kabupaten Bandung lebih besar dibandingkan di Sumedang.

Baca Selengkapnya

Penjelasan BMKG Soal Penyebab Cuaca Ekstrem Angin Kencang Puting Beliung di Rancaekek-Jatinangor

22 Februari 2024

Penjelasan BMKG Soal Penyebab Cuaca Ekstrem Angin Kencang Puting Beliung di Rancaekek-Jatinangor

BMKG mencatat sejumlah fenomena cuaca di Samudera Hindia, Selat Sunda, dan Laut Jawa sebelum angin kencang puting beliung menerjang Rancaekek.

Baca Selengkapnya

Angin Kencang Mengamuk di Sumedang, Dua Warga Terluka

21 Februari 2024

Angin Kencang Mengamuk di Sumedang, Dua Warga Terluka

Sedikitnya 48 warga di Sumedang terdampak bencana angin kencang dan hujan lebat. 10 rumah rusak disapu angin.

Baca Selengkapnya

Angin Puting Beliung Terjang Perbatasan Jatinangor-Rancaekek, Sempat Diawali Hujan Es

21 Februari 2024

Angin Puting Beliung Terjang Perbatasan Jatinangor-Rancaekek, Sempat Diawali Hujan Es

Wilayah perbatasan Jatinangor-Rancaekek diterjang angin puting beliung. Pusaran angin disertai hujan lebat dan mengandung batuan es.

Baca Selengkapnya

Sesar Baru Penyebab Gempa Sumedang

8 Januari 2024

Sesar Baru Penyebab Gempa Sumedang

Badan Geologi mencatat bahwa kerusakan paling parah dari gempa Sumedang terjadi di Kampung Babakan Hurip, yang dekat dengan Sungai Cipeles.

Baca Selengkapnya

Aktivitas Gempa Sumedang Terjadi 6 Kali, sejak Malam Pergantian Tahun Baru 2024

2 Januari 2024

Aktivitas Gempa Sumedang Terjadi 6 Kali, sejak Malam Pergantian Tahun Baru 2024

Gempa di Sumedang terjadi hingga enam kali, BMKG menyebut update terakhir aktivitas gempa terjadi pada pukul 21.15 WIB, Senin 1 Januari 2023.

Baca Selengkapnya

Blusukan di Pasar Tanjungsari, Jokowi Klaim Harga Pangan Normal

11 Juli 2023

Blusukan di Pasar Tanjungsari, Jokowi Klaim Harga Pangan Normal

Jokowi menyatakan harga pangan di Pasar Tanjungsari normal.

Baca Selengkapnya