Rupiah Melemah, Wisatawan Beralih ke Asia

Reporter

Editor

Grace gandhi

Senin, 31 Agustus 2015 04:54 WIB

Sejumlah turis beriap melakukan snorkeling sambil melihat kawanan ikan yang berada disekitar mereka saat berada di Pulau Kut, Thailand (24/4). Pulau Kut merupakan salah satu tujuan para wisatawan terutama saat Natal, Tahun Baru dan Songkran. REUTERS/Athit Perawongmetha

TEMPO.CO , Yogyakarta - Minat wisatawan yang bepergian ke luar negeri melalui agen perjalanan wisata berkurang sejak nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat terus melemah.

Ketua Association of the Indonesian Tours & Travel Agencies (Asita) DI Yogyakarta Sudianto mengatakan, sejak nilai tukar rupiah melorot, daya beli masyarakat menjadi berkurang. Harga tiket pesawat harus menyesuaikan dengan kurs dolar AS. Misalnya dari Rp 5 juta menjadi Rp 7 juta, karena nilai dolar naik. Hal ini membuat sebagian wisatawan memilih menunda perjalanan sampai rupiah stabil.

Wisatawan asal Indonesia kebanyakan memilih paket perjalanan ke kawasan Asia, seperti ke Malaysia, Singapura, Cina, Hong Kong, dan Thailand.

“Jika rupiah melemah berlarut-larut, akan memukul biro atau agen perjalanan wisata,” kata Sudianto, Minggu, 30 Agustus 2015.

Sudianto menyatakan, jumlah kunjungan wisatawan lewat agen wisata ke Indonesia belum begitu terkena dampak. Biro perjalanan wisata rata-rata menjalankan kontrak dengan wisatawan sebelum rupiah menembus level 14 ribu per dolar AS. Tapi, setelah rupiah melemah, keuntungan sejumlah agen wisata berkurang. Berdasarkan perhitungan Sudianto, berkurangnya keuntungan itu setidaknya 15 persen bila dibandingkan dengan sebelum penguatan dolar AS.

Menurut Sudianto, keuntungan agen wisata menurun karena sebagian hotel berbintang di Yogyakarta masih berpatokan pada kurs dolar untuk transaksi. Ini membuat agen wisata harus membayar lebih mahal kepada hotel untuk wisatawan yang menggunakan jasa mereka. Misalnya sewa kamar hotel wisatawan yang semula Rp 500 ribu menjadi Rp 700 ribu.

Sudianto mengatakan jumlah anggota agen travel wisata yang berhimpun dalam Asita sebanyak 161. Mereka adalah agen wisata ke dalam dan luar negeri.

Untuk mengantisipasi kerugian akibat melemahnya nilai rupiah, menurut Sudianto, agen wisata melakukan efisiensi atau penghematan. Di antaranya mengatur paket wisata sesuai dengan alur supaya tidak menghabiskan biaya operasional transportasi. Mereka juga bernegosiasi dengan hotel dan restoran yang berstandar dolar supaya harga diturunkan.

Sudianto berharap pemerintah segera berupaya membuat nilai rupiah stabil agar bisnis pariwisata tidak semakin terpukul. Sebab, pada Oktober, agen wisata akan membuat kontrak baru dengan wisatawan asing. Jika rupiah tak juga stabil, agen wisata harus menyesuaikan dengan kurs dolar. Harga patokan pokok biro perjalanan akan naik.

SHINTA MAHARANI

Berita terkait

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

4 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

9 hari lalu

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

Unilever Indonesia mengaku tak terlalu terdampak dengan pelemahan rupiah karena mayoritas bahan baku mereka berasal dari dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

9 hari lalu

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

10 hari lalu

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

Yusuf Wibisono menilai bukan putusan MK yang memberi pengaruh terhadap nilai tukar rupiah, melainkan konflik geopolitik dan kebijakan The Fed.

Baca Selengkapnya

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

10 hari lalu

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.

Baca Selengkapnya

Bos BCA Ungkap Penyebab Pelemahan Rupiah, Mulai dari Dividen hingga Impor Bahan Baku

10 hari lalu

Bos BCA Ungkap Penyebab Pelemahan Rupiah, Mulai dari Dividen hingga Impor Bahan Baku

Presiden Direktur Bank Central Asia (BCA) Jahja Setiaatmadja menilai pelemahan rupiah bukan hanya karena konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

11 hari lalu

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

Konflik Timur Tengah ini dikhawatirkan akan bereskalasi menjadi perang yang lebih besar. Nilai tukar rupiah semakin melemah.

Baca Selengkapnya

Istana Tegaskan Presiden Jokowi Terus Dorong Penguatan KPK

1 Desember 2023

Istana Tegaskan Presiden Jokowi Terus Dorong Penguatan KPK

Ari Dwipayana menyebut semua pihak termasuk Presiden Jokowi berharap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjalankan fungsinya dengan baik.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Sebut Pelemahan Rupiah Bisa Untungkan Eksportir

27 Oktober 2023

Wamenkeu Sebut Pelemahan Rupiah Bisa Untungkan Eksportir

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan depresiasi kurs rupiah terhadap dolar Amerika bisa menguntungkan para eksportir.

Baca Selengkapnya

Agenda Jokowi Reshuffle Gelombang Kedua

26 Oktober 2023

Agenda Jokowi Reshuffle Gelombang Kedua

Presiden Jokowi dikabarkan kembali akan reshuffle kabinet pada pekan depan. Siapa saja yang bakal diganti?

Baca Selengkapnya