Banjarmasin Klaim Jumlah Sungai Bertambah

Reporter

Sabtu, 29 Agustus 2015 18:00 WIB

Sebuah Tongkang bermuatan batubara di Sungai Barito, Banjarmasin, Kalsel, (21/6). ANTARA/Hasan Zainuddin

TEMPO.CO, Banjarmasin - Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Drainase Kota Banjarmasin, Muryanta, mengklaim jumlah sungai di kota tersebut bertambah banyak. Mengutip hasil survei 2013, kata dia, sungai di Banjarmasin sebanyak 150 dan berpotensi bertambah.

“Sekarang kemungkinan bisa 195 sungai dengan panjang 250 kilometer lebih. Jumlah ini termasuk drainase atau sungai mati yang tertutup bangunan,” kata Muryanta saat diskusi bertajuk Urgensi Revitalisasi Sungai di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Sabtu, 29 Agustus 2015.

Dari jumlah tersebut, menurutnya, 102 sungai masuk kategori aktif dan sisanya berstatus mati. Adapun sungai yang layak dilewati moda transportasi air hanya sekitar 20 dari 102 sungai aktif. Ia mengklaim Dinas Sumber Daya Air serius menggarap revitalisasi dan normalisasi ratusan sungai itu untuk mengembalikan ke fungsinya.

Maraknya sampah dan bangunan yang berdiri di atas aliran sungai, kata Muryanta, kian mengikis kearifan lokal di Banjarmasin yang berbasis budaya sungai. Status Kota Seribu Sungai pun seakan malah menjauh dari Banjarmasin. Muryanta mengakui pemanfaatan sungai di Banjarmasin jauh tertinggal ketimbang di Palembang. “Sekitar 70 persen luas Banjarmasin tertutup bangunan.”

Jika dikelola baik, menurut dia, anak-anak sungai di Banjarmasin sebenarnya bisa membentuk jaringan transportasi air terintegrasi dengan muara di Sungai Barito dan Martapura. Karena itu pihaknya berencana menata dan menggeser bangunan di sempadan sungai yang dinilai mengganggu. Sedangkan bangunan yang tidak mengganggu fungsi sungai tetap dipertahankan.

Pemerintah Banjarmasin juga berencana membangun rusunawa bagi warga yang rumahnya menyalahi tata ruang dan mengganggu fungsi sungai. Ia mengakui sungai saat ini bukan lagi penopang utama aktivitas ekonomi warga di Banjarmasin menyusul minimnya daya tampung sungai untuk transportasi air.

Pengamat kebijakan publik dari Universitas Indonesia, Andrinof Chaniago, mengatakan pemerintah daerah mesti merevitalisasi fungsi sungai sebagai tulang punggung pergerakan ekonomi, pariwisata, jasa, dan perdagangan. Bagi Andrinof, sungai di Banjarmasin berpotensi dijadikan wahana pariwisata untuk mendongkrak perputaran ekonomi warga.

“Sekarang fungsi sungai terabaikan, hanya fungsi transportasi yang dipertahankan. Sungai dijadikan tempat paling murah membuang kotoran” ujar bekas Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional itu.

Di level ASEAN, kata dia, Vietnam mulai memanfaatkan Sungai Mekong untuk mendukung aktivitas perekonomian. Ia mendorong Pemerintah Banjarmasin dan warga saling bersinergi mengembalikan fungsi sungai. Andrinof sepakat atas ide gerakan masyarakat ramah sungai yang digagas oleh Pemerintah Banjarmasin.

Ia yakin gerakan ini bisa memacu warga memiliki rasa peduli terhadap lingkungan. “Masih banyak fungsi lain yang bisa dimanfaatkan. Saya harap ada gerakan nasional ramah sungai.”

DIANANTA P. SUMEDI

Berita terkait

Banjir Dasyat Setinggi Leher Terjang Guangdong Cina, 11 Orang Hilang

9 hari lalu

Banjir Dasyat Setinggi Leher Terjang Guangdong Cina, 11 Orang Hilang

Sebelas orang hilang di Guangdong akibat banjir dasyat di provinsi selatan Cina itu pada Senin 22 April 2024

Baca Selengkapnya

Kali Kamal Meluap, Ruas Tol Sedyatmo Masih Terendam

40 hari lalu

Kali Kamal Meluap, Ruas Tol Sedyatmo Masih Terendam

Ruas Tol Sedyatmo KM 27 terpantau hingga Jumat 22 Maret 2024 pukul 18.00 WIB masih terendam air luapan Kali Kamal.

Baca Selengkapnya

Mentan Galakkan Pompanisasi 500 Ribu Hektare di Jawa, Siapkan Anggaran Rp 5,8 Triliun

43 hari lalu

Mentan Galakkan Pompanisasi 500 Ribu Hektare di Jawa, Siapkan Anggaran Rp 5,8 Triliun

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bakal melakukan pompanisasi pada 500 ribu hektare lahan tadah hujan di Pulau Jawa.

Baca Selengkapnya

500 Ribu Meter Kubik Material Erupsi Gunung Marapi Ancam Warga hingga 7 Kilometer

23 Januari 2024

500 Ribu Meter Kubik Material Erupsi Gunung Marapi Ancam Warga hingga 7 Kilometer

Jika terjadi banjir lahar hujan, katanya, tumpukan material vulkanik Gunung Marapi tersebut dapat menjangkau hingga area tujuh kilometer.

Baca Selengkapnya

BRI Peduli Ajak Masyarakat Jaga Ekosistem Sungai

1 Januari 2024

BRI Peduli Ajak Masyarakat Jaga Ekosistem Sungai

BRI berupaya mendorong perbaikan dan revitalisasi sungai di sejumlah wilayah di Indonesia, terutama yang tingkat pencemaran airnya sangat tinggi terutama akibat sampah yang menumpuk.

Baca Selengkapnya

Makassar, Kota Sehat yang Diarenya Meningkat

31 Desember 2023

Makassar, Kota Sehat yang Diarenya Meningkat

Jamban itu digunakan oleh lima orang. Mereka berdomisili di Kelurahan Banta-bantaeng, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar.

Baca Selengkapnya

Terdampak Erupsi Gunung Marapi, Ini Kondisi Terkini Hulu Sungai di Sekitarnya

18 Desember 2023

Terdampak Erupsi Gunung Marapi, Ini Kondisi Terkini Hulu Sungai di Sekitarnya

Erupsi Gunung Marapi membuat sejumlah sungai terpapar abu vulkanik, guguran lava, awan panas, dan banjir bandang. Ini kondisi terkini.

Baca Selengkapnya

BRIN Melakukan Penelitian Jalur Migrasi Ikan, Ada Tangga Iwak di Bendungan

8 Desember 2023

BRIN Melakukan Penelitian Jalur Migrasi Ikan, Ada Tangga Iwak di Bendungan

BRIN melakukan penelitian jalur migrasi ikan atau fishway untuk pengelolaan sumber daya perairan sungai yang berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Busa Limbah Penuhi Kali Baru Depok, Ini Dugaan Sementara Penyebabnya

28 November 2023

Busa Limbah Penuhi Kali Baru Depok, Ini Dugaan Sementara Penyebabnya

Pemkot Depok sedang menelusuri munculnya busa yang menutupi areal Curug Kali Baru, Cimanggis

Baca Selengkapnya

Pesona Kali Biru, Sepotong Surga di Tanah Raja Ampat Papua Barat

11 November 2023

Pesona Kali Biru, Sepotong Surga di Tanah Raja Ampat Papua Barat

Disebut Kali Biru karena sungai di tanah Raja Ampat ini memiliki air jernih yang memancarkan warna biru dari dasarnya.

Baca Selengkapnya