TEMPO Interaktif, Denpasar:Puluhan penembak jitu dikerahkan mengamankan pelaksanaan sidang perkara Bom Bali. Mereka akan ditugaskan di tempat-tempat tertentu yang dianggap strategis di dua tempat berlangsungnya persidangan di Gedung Pengadilan Negeri Denpasar dan Gedung Wanita Nari Graha, di kawasan Renon. Pada saat yang paling membahayakan, mereka diperintahkan melaksanakan tugasnya, kata Kepala Bidang Humas Polda Bali, AKBP Yatim Suyatmo, kepada TEMPO, Kamis (19/3). Karena tergolong petugas yang menjalankan tugas rahasia, Suyatmo enggan menyebutkan dimana saja para snipper itu ditempatkan. Yang jelas, katanya, mereka bisa berada di dalam ruang sidang, di halaman gedung tempat sidang, bahkan ikut mengamankan para hakim, jaksa, pengacara, serta seluruh pihak yang terlibat dalam persidangan. Para penembak jitu itu siap mengarahkan moncong senjatanya dan melontarkan peluru kepada siapa saja yang dinilai sudah pada tingkat yang sangat berbahaya mengganggu jalannya persidangan. Misalnya, ada yang mengancam keselamatan hakim. Sebagaimana tugas 3000 personil yang diterjunkan Polda Bali untuk tugas pengamanan sidang perkara bom Bali, para sniper juga bertanggung jawab pada kelancaran sidang. Seperti diberitakan Koran TEMPO, sidang kasus bom Bali dikawal 3.000 polisi. Dua peleton, atau 200 amggota Dalmas Kompi A Polda Bali, yang merupakan bagian dari 3000 personil tersebut, Senin lalu (17/3) memulai latihan pengamanan di halaman belakang Mapolda Bali. Mereka dilatih menghalau massa yang melakukan unjuk rasa, atau mengganggu jalannya persidangan. (Jalil Hakim)
Berita terkait
Pengamat Nilai KPU dan Bawaslu Kurang Prioritaskan Sidang Sengketa Pileg di MK
3 menit lalu
Pengamat Nilai KPU dan Bawaslu Kurang Prioritaskan Sidang Sengketa Pileg di MK
Direktur Eksekutif Lingkar Madani, Ray Rangkuti, menyoroti peran KPU dan Bawaslu dalam sengketa pileg di MK.